Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer
Articles
VIEWS: 1115
Published: 2008-11-24

Supervisi Kepala Ruangan Berdasarkan Kelengkapan Pendokumentasian Asuhan Keperawatan

dokumentasi keperawatan komunikasi supervisi

Abstract

Abstrak

Dokumentasi asuhan keperawatan merupakan hal penting karena pendekatan proses keperawatan menjadi kerangka akuntabilitas perawat profesional. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional bertujuan untuk mengetahui hubungan komunikasi dan supervisi kepala ruangan dengan kelengkapan pendokumentasian asuhan keperawatan oleh perawat pelaksana di ruang rawat inap RS X Cianjur. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh perawat yang bekerja di 11 ruang rawat inap. Sampel 106 perawat pelaksana yang merupakan total populasi. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan daftar tilik. Analisis statistik yang digunakan adalah regresi logistik model faktor risiko. Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa perawat pelaksana rata-rata mempunyai persepsi kurang baik terhadap pelaksanaan komunikasi dan supervisi kepala ruangan dan didapatkan juga kelengkapan pendokumentasian asuhan keperawatan oleh perawat pelaksana belum baik dengan cut of point 80%. Analisis bivariat menunjukkan bahwa variabel komunikasi dan supervisi kepala ruangan berhubungan dengan kelengkapan pendokumentasian asuhan keperawatan oleh perawat pelaksana (p< 0,05). Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa variabel yang paling berpengaruh terhadap kelengkapan pendokumentasian asuhan keperawatan adalah supervisi. Penelitian ini kiranya dapat dimanfaatkan oleh pimpinan dan bidang keperawatan RS X Cianjur untuk dapat meningkatkan kinerja kepala ruangan maupun perawat pelaksana dengan pengoptimalan kegiatan supervisi keperawatan di ruangan melalui upaya pendidikan dan pelatihan baik secara formal maupun non formal.

 

Abstract

Nursing care documentation holds the accountability aspect of professional nursing practice. This quantitative-descriptive research attempted to recognize the relationship between head of nurse’s communication and supervision with the completeness of nursing care documentation by staff nurse at Hospital X, Cianjur. The data was collected by using questionnaire and visitation list from 106 staff nurse that represented total population. The data was analyzed with the logistic regression of risk factor model. Univariate analysis result showed that staff nurse averagely had less positive perception toward the head of nurse’s communication and supervision. It was also revealed the nursing care documentation which was lack of comprehensiveness with cut of point 80%. The result of bivariate analysis indicated the significance correlation of head of nurse’s communication and supervision with the completion of nursing care documentation by staff nurse (p< 0,05). It was ultimately found that the completeness of nursing care documentation was mostly influenced by the head of nurse’s supervision. Thus, it is recommended to strengthen the supervision process and ability of the head of nurse to enhance the nursing care documentation quality by both formal and non-formal continuing education.

References

  1. Berggren,I., & Severinsson, E. (2006). The significance of nurse supervisors’ different ethical decision-making Style. Diperoleh dari http://www.ncbi.nlm.nih.gov.
  2. Depkes RI. (1994). Pedoman penerapan proses keperawatan di rumah sakit. Jakarta: Persatuan Perawat Indonesia.
  3. Dharma, A. (2004). Manajemen supervisi, petunjuk praktis bagi para supervisor. (cetakan ke 6 ). Jakarta: Raja Grafindo Persada.
  4. Doenges. M.E., Moorhouse, M.F, & Geissler, A.C. (2000). Rencana asuhan keperawatan: Pedoman untuk perencanaan dan pendokumentasian perawatan pasien (Edisi 3) (Alih bahasa: I Made Kariasa, dkk). Jakarta: EGC.
  5. Farida, B. (2001). Analisa faktor yang berhubungan dengan pelaksanaan proses keperawatan di RS Jantung Harapan Kita (Tesis, tidak dipublikasikan). Program Pascasarjana FIK UI, Depok.
  6. Gibson, Ivancevich, & Donelly. (1996). Organisasi: Perilaku, sruktur, proses (Edisi 5)(Edisi terjemahan, editor: Agus DharmaEdisi). Jakarta: Erlangga.
  7. Hotnida,L. (2002). Analisis faktor yang berpengaruh terhadap kinerja perawat dalam pendokumentasian asuhan keperawatan di RSUD Koja (Tesis, tidak dipublikasikan). Program Pascasarjana FIK UI, Depok.
  8. Ilyas, Y. (2002) Kinerja: Teori, penilaian dan penelitian (cetakan ke 3). Depok: Pusat Kajian Ekonomi Kesehatan FKM UI.
  9. Kuntarto, B. (2002). Analisis hubungan aspek kompetensi kepemimpinan kepala ruangan dengan kinerja perawat pelaksana di RSUD Serang. (Tesis, tidak dipublikasikan). Program Pascasarjana FIK UI, Depok.
  10. Manurung, E.F. (2004). Hubungan factor individu, organisasi dengan pendokumentasian asuhan keperawatan di RS PGI Cikini. (Tesis, tidak dipublikasikan). Program Pascasarjana FIK UI, Depok.
  11. Marquis, B.L., & Houston, C. J. (2006). Leadership roles and management function in nursing, theory and application (5th Ed). Philadelphia: Lippincot Williams & Wilkins
  12. Nursalam. (2001). Proses & dokumentasi keperawatan: Konsep & Praktik. Jakarta: Salemba Medika.
  13. Nursalam. (2002). Manajemen keperawatan: Aplikasi dalam praktik keperawatan profesional. Jakarta: Salemba Medika.
  14. Potter, P.A., & Perry, A.G. (2005). Fundamental keperawatan: Konsep, proses dan praktik (Edisi 4) (Alih bahasa: Yasmin Asih, dkk). Jakarta: EGC.
  15. Rahmat, D.H. (2004). Tehnik supervise yang meningkatkan produktivitas. diperoleh dari http://www.Pusat Data & Infprmasi Persi.

How to Cite

Dewi, R., Yetti, K., & Ayubi, D. (2008). Supervisi Kepala Ruangan Berdasarkan Kelengkapan Pendokumentasian Asuhan Keperawatan. Jurnal Keperawatan Indonesia, 12(3), 187–192. https://doi.org/10.7454/jki.v12i3.220