Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer
Articles
VIEWS: 1252
Published: 2017-03-24

Aplikasi Teori Belajar Berkaitan dengan Kemandirian Belajar Mahasiswa

AKPER PEMPROV JATENG
Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta 55281, Indonesia
Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta 55281, Indonesia
asrama kemandirian belajar teori belajar

Abstract

Teori belajar terdiri dari teori belajar behaviourism, sosial kognitif, dan konstruktivisme. Sistem asrama merupakan pendidikan informal yang mendukung pembelajaran formal. Dengan sistem asrama, mahasiswa diharapkan dapat mandiri dalam hal belajar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aplikasi teori belajar di asrama berkaitan dengan kemandirian belajar mahasiswa. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan etnografi. Subjek penelitian berjumlah 14 orang. Pengambilan data menggunakan teknik observasi dan wawancara. Hasil penelitian ini adalah aplikasi teori behaviorisme dengan adanya peraturan terkait kehidupan asrama serta adanya pelanggaran terhadap peraturan di asrama, tetapi punishment kurang tegas. Aplikasi teori sosial kognitif terlihat dominan dengan adanya pengasuh asrama yang menjadi role model, mahasiswa belajar dengan mengamati dan mencontoh, interaksi antar mahasiswa dalam belajar, pengaturan belajar sendiri oleh mahasiswa. Aplikasi teori konstruktivisme adalah pengasuh asrama memfasilitasi mahasiswa, adanya interaksi dan kolaborasi antara pengasuh asrama dan mahasiswa maupun antar mahasiswa, dan adanya pembelajaran sesuai konteks keperawatan.

 
 

Abstract

 

Application of Learning Theory related to Independent Learning of the Students. Learning theory consists of behaviorism, social cognitive and constructivism. Boarding school is an informal educational supports formal learning. With a dormitory system, students are expected to be independent in their learning process. The purpose of this study was to determine the application of learning theory related to the student learning independence. This study used a qualitative method with an ethnographic approach. There were 14 subjects. The data was collected by observation and interview techniques. The result of this research was application of the theory of behaviorism with the relevant regulations of dormitory life and a violation of the rules in the dorm, but the punishment was less firm. Application of social cognitive theory was dominant in the presence of dormitory staff as a role model, students learn by observing and imitating, the interaction between students in learning, self regulatory in learning. Application of the theory of constructivism was shown by dormitory staff facilitating to students, the interaction and collaboration between dormitory staff and student and among students and the learning context related to nursing.

 

Keywords: dormitory, independent learning, learning theory

References

  1. Afifah, E. (2007). Faktor-faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan internet sebagai sarana pencarian informasi pembelajaran pada mahasiswa keperawatan. Jurnal Keperawatan Indonesia, 11 (2), 41–46.
  2. Afiyanti, Y., & Rachmawati, I.N. (2014). Metodologi penelitian kualitatif dalam riset keperawatan. Jakarta: Raja Grafindo.
  3. Bandura, A. (2004). Health promotion by social cognitive means. Health Educational Behavior, 31, 143–164.
  4. Benson, N.C., & Grove, S. (1998). Psychology for Beginners. Crambidge: Icon Books Ltd.
  5. Cantilon, P., & Wood, D. (2010). ABC of learning and teaching in medicine (2nd Ed.). London: Wiley-Blackwell.
  6. Dewantara, K.H. (2013). Karya Ki Hadjar Dewantara bagian pertama: Pendidikan. Yogyakarta: Majelis Luhur Persatuan Tamansiswa.
  7. Downey, A. (2012). Formal and informal learning environments. University of North Texas.
  8. Mendari, AS. (2010). Aplikasi teori hierarki kebutuhan Maslow dalam meningkatkan motivasi belajar mahasiswa. Widya warta, 1 (34), 82–91.
  9. Notoatmodjo, S. (2010). Ilmu perilaku kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
  10. Ormrod, J.E. (2008). Psikologi pendidikan, membantu siswa tumbuh dan berkembang (Jilid 1, Edisi 6). Jakarta: Erlangga.
  11. Ormrod, J.E. (2009). Psikologi pendidikan, mem-bantu siswa tumbuh dan berkembang. Jilid 2. Edisi 6. Jakarta: Erlangga.
  12. Ormrod, J.E. (2012). Human learning (6th Ed.) One Lake Street, Upper Saddle River, New Jersey: Pearson Education Inc.
  13. Qodir, A. (2004). Pembaharuan sistem pendidikan pesantren dalam pembentukan kemandirian santri. Jurnal Studi Agama dan Masyarakat, 1 (1), 55–72.
  14. Saomah, A. (2006). Hubungan antara gaya peng-asuhan orangtua authoritative, authoritari-an, indulgent, dan indifferent dengan ke-mandirian siswa (Tesis, Tidak dipublikasi). Program Pascasarjana Universitas Padjadjaran, Bandung.
  15. Shephard, K. (2008). Higher education for sustainability: seeking affective learning outcomes. International Journal of Sustainability in Higher Education, 9 (1), 87–98.
  16. Soekanto, S. (2005). Sosiologi suatu pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
  17. Yue, A., Shi, Y., Chang, F., Yang, C., Wang, H., Yi, H., et al. (2012). Dormitory management and boarding students in china’s rural elementary schools. Rural Education Action Project. Diperoleh dari http://fsi.stanford.edu/

How to Cite

Hidayati, U. F., Claramita, M., & Prabandari, Y. S. (2017). Aplikasi Teori Belajar Berkaitan dengan Kemandirian Belajar Mahasiswa. Jurnal Keperawatan Indonesia, 20(1), 9–16. https://doi.org/10.7454/jki.v20i1.322