Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer
Articles
VIEWS: 429
Published: 2012-07-24

Peningkatan Pengetahuan Dan Keterampilan Manajemen Diabetes Melalui Pelatihan Manajemen Diabetes Pada Kader Kesehatan

PSIK Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negri Syarif Hidatatullah, Jakarta 15412, Indonesia
edukasi pengetahuan keterampilan manajemen diabetes

Abstract

Berbagai penelitian epidemiologi menunjukkan peningkatan angka insidens dan prevalensi diabetes tipe-2 di dunia. Strategi
utama upaya prevensi terhadap kejadian diabetes adalah kegiatan pendidikan kesehatan. Pendidikan kesehatan dapat diberikan
pada pasien juga dapat melalui kader kesehatan sebagai pemberdayaan masyarakat. Metode penelitian ini adalah quasi experiment
dengan pendekatan pretest-postest tanpa kelompok kontrol, dengan sampel 24 orang kader kesehatan Layanan Kesehatan
Cuma-Cuma Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan manajemen diabetes terhadap pengetahuan
dan keterampilan manajemen diabetes pada kader kesehatan. Hasil penelitian menunjukkan pelatihan manajemen diabetes
meningkatkan pengetahuan manajemen diabetes secara bermakna (p= 0,001; α= 0,05). Skor ketrampilan manajemen diabetes
mengalami peningkatan namun tidak bermakna secara statistik (p= 0,387; α= 0,05). Karakteristik responden meliputi umur,
pendidikan, dan pengalaman tidak berpengaruh terhadap peningkatan pengetahuan dan ketrampilan manajemen diabetes.

References

  1. Adi, H.S. (1995). Kader kesehatan masyarakat. Jakarta: EGC.
  2. Friedman, M.M. (1998). Family nursing: Theory and practice (3rd Ed.). California: Appleton and lange.
  3. Hurlock, E.B. (1996). Psikologi perkembangan suatu pendekatan sepanjang rentang ke- hidupan (Edisi Kelima). Jakarta: Erlangga.
  4. Hudak, C.M., & Gallo, B.M. (2005). Critical care nursing: A holistik approach (6th Ed.). Philadelphia: Lippincott Company.
  5. Khomsan, A. (1995). Pengukuran pengetahuan. Bandung: IPB Press.
  6. Juliani, P. (2005). Fungsi kognitif masa dewasa lanjut. Diperoleh dari http://www.psikologi ums.net/mod.
  7. Lueckenotte, A.G. (2000). Pengkajian gerontologi. Jakarta: EGC.
  8. Notoatmodjo, S. (1993). Pengantar pendidikan kesehatan dan ilmu perilaku kesehatan. Yogyakarta: Penerbit Andi Offset.
  9. Nuraini, A. (2002). Hubungan karakteristik ibu, dukungan keluarga dan pendidikan kesehat- an denganperilaku pemberian ASI & MP-ASI pada bayi usia 0-12 bulan di desa waru Jaya Kecamatan Parung Kabupaten Bogor 2002 (Tesis, tidak dipublikasikan). Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, Jakarta.
  10. Pender, N. J., Murdaugh, C. L., & Parsons, M.A. (2002). Health promotion in nursing practice (4th Ed.). New Jersey: Practice Hall.
  11. Perkeni. (2006). Konsensus pengelolaan diabetes mellitus di Indonesia. Jakarta: Perkeni.
  12. Robbins, S.P. (2003). Perilaku organisasi (Jilid 1). Jakarta: PT Indeks Gramedia Group.
  13. Setyowati, R. (2003). Beberapa faktor yang berhubungan dengan keteraturan pemeriksa- an kadar gula darah pada penderita diabetes mellitus di Rumah Sakit Umum Kota Semarang (Tesis tidak dipublikasikan). FKM UNDIP, Semarang.
  14. Siagian, S.P. (2001). Manajemen sumber daya manusia. Jakarta: Bumi Aksara.
  15. Simon, M.G.B, Greene, W.H., & Gottlieb, N.H. (1995). Introductionto health education and health promotion. Illionis, USA: Waveland Press Inc.
  16. Syarif, R. (1990). Belajar mandiri dan belajar ber- tolak dari masalah. Bulletin Pendidikan, 1 (2), 3b – 45.
  17. Swanson, J.M., & Nies, M.A. (1997). Community health nursing: Promoting the health of aggregater. Philadelphia: Saunders.
  18. Wirakartakusumah. (2000). For elderly welfare. Jakarta: Dokumen RAN Lansia.

How to Cite

Ernawati, E. (2012). Peningkatan Pengetahuan Dan Keterampilan Manajemen Diabetes Melalui Pelatihan Manajemen Diabetes Pada Kader Kesehatan. Jurnal Keperawatan Indonesia, 15(2), 123–128. https://doi.org/10.7454/jki.v15i2.37