Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer
Articles
VIEWS: 526
Published: 2011-11-24

Peningkatan Kepuasan dan Kinerja Perawat Melalui Supervisi Kepala Ruangan

Akademi Perawat Bala Keselamatan Palu, Sulawesi Tengah 94112, Indonesia; Program Studi Magister Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, Depok 16424, Indonesia
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, Depok 16424, Indonesia
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, Depok 16424, Indonesia
kepuasan kerja kinerja supervisi perawat

Abstract

Fenomena di sebuah Rumah Sakit di Palu, supervisi, kepuasan kerja, dan kinerja perawat belum optimal. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pelatihan supervisi klinik terhadap kepuasan kerja dan kinerja perawat di RS tersebut. Penelitian menggunakan quasi experiment pre-post test design with control group. Sampel tiap kelompok 32 perawat dan 56 dokumen. Intervensi yang dilakukan adalah pelatihan supervisi klinik. Hasil penelitian menunujukkan adanya peningkatan yang bermakna (p= 0,000; α= 0,05) pada supervisi klinik. Supervisi klinik berdampak pada kepuasan kerja dan kinerja perawat (p= 0,000; α= 0,05). Analisis lanjut menunjukkan ada perbedaan kepuasan kerja dan kinerja perawat (p= 0,000; α= 0,05) antara kelompok intervensi dan kontrol. Penelitian menyimpulkan ada pengaruh pelatihan supervisi klinik terhadap kepuasan kerja dan kinerja perawat. Rekomendasi hasil penelitian ini adalah untuk terus mempertahankan penerapan supervisi klinik kepala ruangan dengan cara pembinaan, monitoring, dan evaluasi secara berkelanjutan..

References

  1. Billings, D.M., & Judith, A.H. (1999). Teaching in nursing: A guide for faculty. Philadelpia: WB Saunders Company
  2. Clinical Supervision a structured approach to best practice. (2008). National Council for the professional develoment of nursing and midwifery. Ireland. Diperoleh dari http://www.ncnm.ie/items/1299/85/3167984576 %5CClinical%20Supervision%20Disc%20 paper% 202008.pdf.
  3. Farington, A. (1995). Models of clinical supervision. British Journal of Nursing , 4 (15) 76 – 78.
  4. Hastono, S. P. (2007). Analisis data kesehatan. Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat UI.
  5. Izzah, N. (2003). Hubungan teknik supervisi dan frekuensi kegiatan supervisi kepala ruangan dengan kinerja perawat pelaksana di ruang rawat inap RSUD Batang, Jawa Tengah (Tesis master, tidak dipublikasikan). Program Studi Magister Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat.
  6. Marquis, & Huston. (2010). Kepemimpinan dan manajemen keperawatan teori dan aplikasi (Edisi 4). Jakarta: EGC.
  7. Mularso. (2006). Supervisi keperawatan di Rumah Sakit Dr. A. Aziz Singkawang: Studi kasus (Tesis master, tidak dipublikasikan). Program Pasca Sarjana MMR Universitas Gajah Mada Yogyakarta, Jawa Tengah.
  8. Reillyn, E., & Obermann, M.H. (1999). Clinical teaching in nursing education. Boston: Jones & Barlet Publishers, Inc.
  9. Saljan, M. (2005). Pengaruh pelatihan supervisi terhada peningkatan kinerja perawat pelaksana di ruang rawat inap Rumah Sakit Islam Jakarta Pondok Kopi Jakarta Timur (Tesis master, tidak dipublikasikan). Program Studi Magister Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, Depok.
  10. Siagian, S.P. (2009). Manajemen sumber daya manusia. Jakarta: PT Bumi Aksara.
  11. Supratman, & Sudaryo, A. (2008). Supervisi keperawatan klinik. Berita Ilmu Keperawatan, I (4), 193-196.
  12. White, E., & Winstanley, J. (2006). Cost and resource implications of clinical supervision: An Australian perspective. Journal of Nursing Management, 14 (8), 628-636.

How to Cite

Mua, E. L., Hariyati, R. T. S., & Afifah, E. (2011). Peningkatan Kepuasan dan Kinerja Perawat Melalui Supervisi Kepala Ruangan. Jurnal Keperawatan Indonesia, 14(3), 171–178. https://doi.org/10.7454/jki.v14i3.64