Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer
Articles
VIEWS: 1510
Published: 2013-03-24

Pengendalian Faktor Risiko Hipertensi Pada Agregat Lansia Melalui Kunjungan Rumah

PSIK, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana, Denpasar 80232, Indonesia; Program Studi Magister, Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Indonesia, Depok 16424, Indonesia
##plugins.generic.jatsParser.article.authorBio##
×

Putu Ayu Sani Utami



Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Indonesia, Depok 16424, Indonesia
Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Indonesia, Depok 16424, Indonesia
faktor risiko hipertensi pengendalian perawat komunitas status kesehatan

Abstract

Kunjungan rumah merupakan bentuk pelayanan keperawatan yang dilakukan di rumah lansia, berfungsi untuk mengendalikan faktor risiko hipertensi pada agregat lansia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengendalian faktor risiko hipertensi pada agregat lansia yang sudah dan belum mendapatkan kunjungan rumah di sebuah Kelurahan di Depok. Jenis penelitian menggunakan desain deskriptif komparatif dengan pendekatan cross sectional. Melalui teknik cluster random sampling diperoleh 176 lansia yang terbagi dalam kelompok yang mendapatkan kunjungan rumah dan yang tidak. Data dianalisis dengan chi square, independent t-test dan Mann Withney test. Hasil penelitian membuktikan bahwa pengaturan diet, pembatasan perilaku merokok, manajemen stres, pengendalian tekanan darah, pengaturan perilaku berolahraga dan status gizi lansia yang mendapatkan kunjungan rumah lebih baik dibandingkan lansia yang tidak. Tingkat stress, tekanan darah sistolik dan diastolik pada agregat lansia dengan hipertensi yang belum mendapatkan kunjungan rumah lebih tinggi dibandingkan lansia yang mendapatkan kunjungan rumah. Upaya promotif dan preventif yang dilakukan perawat komunitas melalui kunjungan rumah dapat mengendalikan faktor risiko hipertensi pada agregat lansia.

References

  1. Aziza, L. (2007). Hipertensi: The silent killer. Jakarta: Yayasan Penerbit Ikatan Dokter Indonesia.
  2. Depkes RI. (2002). Profil Kesehatan Indonesia 2001. Jumal Kesehatan. Jakarta: Depkes RI.
  3. Fatima, F. (2008). Perempuan waspadalah terhadap penyakit jantung dan pembuluh darah. Diperoleh dari http://medicastore.com.
  4. Kowalski, R.E. (2010). Terapi hipertensi program 8 minggu: Menurunkan tekanan darah tinggi dan mengurangi risiko serangan jantung dan stroke secara alami. Bandung: Qanita.
  5. Padmawinata. (2001). Laporan Komisi Pakar WHO: Pengendalian Hipertensi. Bandung: Penerbit ITB.
  6. Rice, R. (2001). Home care nursing practice: Concept and application. St. Louis: Mosby Year Book.
  7. Sjattar, E.L., Nurrahmah, E., Bahar, B., & Wahyuni, S. (2011). Pengaruh penerapan model keluarga untuk keluarga terhadap kemandirian keluarga merawat penderita TB Paru peserta DOTS di Makasar. JST Kesehatan, 1 (1), 1–9 .
  8. Stanhope, M. & Lancaster, J. (1996). Community health nursing: promoting health of aggregates, families, and individuals (4th Ed.). St. Louis: Mosby.
  9. Supariasa, I.D.N. (2001). Penilaian status gizi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
  10. Suparto. (2000). Sehat menjelang usia senja. Bandung: Remaja Rosdakarya Offset.

How to Cite

Utami, P. A. S., Sahar, J., & Widyatuti, W. (2013). Pengendalian Faktor Risiko Hipertensi Pada Agregat Lansia Melalui Kunjungan Rumah. Jurnal Keperawatan Indonesia, 16(1), 11–17. https://doi.org/10.7454/jki.v16i1.14