Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer
Articles
VIEWS: 4383

HIPERTENSI PADA KEHAMILAN: ANALISIS KASUS

Pre-eklampsia Angka Kematian Ibu (AKI) persamaan jender

Abstract

Abstrak

Artikel ini menggali aspek-aspek yang berkontribusi terhadap Angka Kematian Ibu (AKI). Pemaparan sebuah kasus hipertensi dalam kehamilan yang terjadi di salah satu kota besar akan menekankan bahwa ada dua penyebab kematian ibu yaitu penyebab langsung dan tidak langsung. Artikel ini mendiskusikan isyu persamaan jender yang berhubungan dengan AKI dan juga membahas program-program penurunan AKI saat ini. Sudahkah semuanya memandang perempuan sebagai individu yang holistik? Jika belum sudah saatnyalah kita mempertimbangkannya untuk hasil yang lebih baik.

 

Abstract

This article explores what aspects contributing the maternal mortality rate (MMR). A case description regarding hypertensive disorders in pregnancy that happen in a big city will emphasize that cause of maternal death is direct and indirect factors. This article also discusses the gender issue due to MMR. Through this article we need to re-thinking regarding current programs to reduce MMR, have they view women as holistic individual.

References

  1. Cholil A. (1996). Pokok pikiran tentang kebijaksanaan nasional Gerakan Sayang Ibu. Jakarta: Departemen Pemberdayaan Perempuan.
  2. Christiani, K. (1996). Women’s health: Effect on morbidity and mortality in pregnancy and birth. Midwifery, 12: 113-119.
  3. Favin, M., et al. (1985). Maternal health in developing countries. Midwifery (1): 75-85.
  4. Levine, MA. (1994). The relationship of poverty to pregnancy in the developing world. Midwives chronicle & nursing notes (April): 118-121.
  5. May, KA and Mahlmeister, LR. (1994). Maternal and neonatal nursing: Family-centered care. (Third Edition). Philadelphia.
  6. Departemen Kesehatan Republik Indonesia (1998). Upaya akselerasi dalam menurunkan angka kematian ibu. Jakarta: DEPKES RI.
  7. Departemen Kesehatan Republik Indonesia (1998). Pedoman pelayanan dasar keperawatan. Jakarta: DEPKES RI.
  8. Departemen Kesehatan Republik Indonesia (1996). Profil kesehatan indonesia 1995. Jakarta: DEPKES RI.
  9. Departemen Kesehatan Republik Indonesia (1991). Pedoman untuk monitoring wilayah kesehatan maternal dan anak. Jakarta: DEPKES RI.
  10. Paolisso, M & Leslie, J. (1995). Meeting the Changing health needs of women in developing countries. Social Science and Medicine, 40 (1): 55-65.
  11. Patrick., T & Roberts., J.M. (1999). Current concept in preeclampsia. MCN. 24 (4): 193-201.
  12. Thaddeus, S. and Maine, D. (1994). Too far to walk: Maternal mortality in context. Social Science and Medicine, 38 (8): 1091-1110.
  13. Thompson, A. (1996). Safe motherhood at risk? Midwifery, 12: 15-164.
  14. Tonks, A. (1994). Pregnancy’s toll in the developing world. British Journal of Midwifery, vol. 308: 353-354 ( 5 February).
  15. Swasono, MF. (1997). Beberapa aspek sosial budaya dalam kehamilan, persalinan, dan perawatan ibu dan bayi. Dalam MF. Swasono: Kehamilan, persalinan, dan perawatan ibu dan bayi dalam konteks budaya. Jakarta: UI-Press.
  16. Walker, I. (1996). Taking action on pre-eclampsia. British Journal of Midwifery, vol.4, No.7: 343-345.
  17. Wishnuwardhani., S.D. (1996). Gambaran kasus-kasus gawat darurat di RSCM. Makalah, disampaikan pada temu wicara dalam rangka Gerakan Sayang Ibu di Jakarta, 16 Desember 1996.
  18. World Health Organization. (1996). Estimates of maternal mortality: A new approach by WHO and UNICEF. Geneva: World Health Organization.

How to Cite

Rachmawati, I. N. (2004). HIPERTENSI PADA KEHAMILAN: ANALISIS KASUS. Jurnal Keperawatan Indonesia, 8(1), 30–35. https://doi.org/10.7454/jki.v8i1.144