Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer
Articles
VIEWS: 425
Published: 2008-11-24

Penurunan Beban dan Peningkatan Kemampuan Merawat Keluarga dengan Klien Halusinasi Melalui Family Psychoeducation

beban keluarga kemampuan keluarga family psychoeducation

Abstract

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Family Psychoeducation terhadap beban dan kemampuan keluarga dalam merawat klien dengan halusinasi. Penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan kuasi eksperimen. Tempat penelitian dilakukan di 4 Puskesmas di Kabupaten Bantul yaitu Puskesmas Kasihan 1, Kasihan 2, Sewon 1 dan Imogiri 1. Pengambilan sampel menggunakan simple random sampling dengan sampel sebanyak 28 untuk masing-masing kelompok kontrol dan intervensi. Data dikumpulkan dengan kuesioner dan modul intervensi yaitu Family Psychoeducation. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh Family Psychoeducation yaitu penurunan beban dan peningkatan kemampuan keluarga dalam merawat klien dengan halusinasi. Rekomendasi penelitian ini terutama ditujukan kepada pelayanan kesehatan di puskesmas agar menfasilitasi untuk penerapan family psychoeducation bagi keluarga yang memiliki anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa.

 

Abstract

This research aimed to find out the effect of family psychoeducation toward the family burden and ability in taking care of the patient with hallucination. The research was used the quantitative method and quasi experiment approach. This study was carried out in 4 puskesmas in Kabupaten Bantul, which were puskesmas Kasihan 1, Kasihan 2, Sewon 1, and Imogiri 1. The sampling method used the simple random sampling with the total sample of 28 for each control and intervention group. The data was then collected using questionnaire and intervention module which was family psychoeducation. The result of research showed that there was the effect of family psychoeducation, shown by the decrease in family burden and the increase in the family ability in taking care of the patient with hallucination. This study recommended, especially for the health service in puskesmas, to facilitate the implementation of family psychoeducation to the family whose family member was suffered from mental disturbance.

References

  1. Friedman, M.M. (1998). Keperawatan keluarga: Teori dan praktik. Jakarta: EGC.
  2. Goldenberg, I., & Goldenberg, H. (2004). Family therapy an overview. Sixth edition. United States: Thomson.
  3. National Mental Health Association. (2000). Mental Illness in family recognized the warning sign and how to cope. Diperoleh dari www.nha.org.
  4. Notoatmodjo, S. (2003). Pendidikan dan perilaku kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
  5. Polit, D. F., & Hungler, B.P. (1997). Essensial of nursing research: Methods, apprasials and utilization (4th edition). Philadelphia: Lippincott.
  6. Psycho-Educational Counseling Services. (2003). Psychoeducation.Diperoleh dari http://www.psychoeducation.com.
  7. Stuart, G.W & Laraia (2005). Principles and pratice of psychiatric nursing (8th edition). Philadelphia: Elsevier Mosby.

How to Cite

Wardaningsih, S., Keliat, B. A., & Susanti, H. (2008). Penurunan Beban dan Peningkatan Kemampuan Merawat Keluarga dengan Klien Halusinasi Melalui Family Psychoeducation. Jurnal Keperawatan Indonesia, 12(3), 168–172. https://doi.org/10.7454/jki.v12i3.217