Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer
Articles
VIEWS: 481
Published: 2008-11-24

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Berdasarkan Faktor Pencetus, Penguat dan Pemungkin Pada Anak Jalanan Binaan Rumah Singgah

pengetahuan sikap teman sebaya rumah singgah anak jalanan

Abstract

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara faktor pencetus (karakteristik), faktor penguat, factor pemungkin dengan perilaku hidup bersih dan sehat pada anak jalanan. Desain penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional, yang dilakukan pada 79 anak jalanan binaan rumah singgah di Yogyakarta. Teknik analisis yang digunakan adalah chi-square. Penelitian ini menunjukkan bahwa pengetahuan tentang perilaku hidup bersih dan sehat sudah cukup baik, tetapi sikap dan praktek PHBS menunjukkan proporsi yang hampir sama (p= 0,002, α= 0,05) antara baik dan kurang baik. Penelitian ini juga menyimpulkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara perilaku panutan teman sebaya dengan perilaku hidup bersih dan sehat pada anak jalanan binaan rumah singgah di Yogyakarta. Pimpinan rumah singgah atau panti sosial disarankan untuk membentuk peer group dan melakukan pembinaan dengan cara mengadakan pertemuan secara berkala dengan peer group tersebut.

 

Abstract

This research aimed to identify the relationship between the predisposing factors (characteristics), reinforcing factors and enabling factors with healthy and cleanliness life style among streets children, this descriptive co-relational research was conducted toward 79 streets children accommodated and directed in Yogyakarta. The result, using bivariate analysis with chi-square statistical test, indicated that whether the knowledge about healthy life style was fairly good, but the attitude and the implementation of healthy and cleanliness life style was of equal proportion between the well-behaved and the poor (p= 0.002, α= 0,05). This research denoted that there was a significant relationship between the attitudes of role model and healthy life style among streets children. It is suggested that the chairperson of social house for streets children proposed a number of peer group, furthermore those peer group should receive regular mentoring by having a regular meeting with them.

References

  1. Agus, D. (2003). Siklus Kehidupan dan Perkembangan Individu (Edisi Pertama). Jakarta: Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa dan Perilaku Fakultas Kedokteran Universitas Katolik Atmajaya.
  2. Ajik, S., & Sarwanto. (2001). Penyuluhan Kesehatan Reproduksi untuk Anak Jalanan Melalui Rumah Singgah. Tinjauan Pustaka. Puslitbang Pelayanan dan Teknologi Kesehatan. Diperoleh dari http://www. tempo.co.id/medika/arsip.
  3. Gochman, D.S., (1988). Health Beharvior, Emerging Research Perspectives. New York and London: Plenum Press.
  4. Listyawati, A., (2002). Persepsi anak jalanan terhadap pendidikan, pekerjaan dan hubungan sosial: Studi kasus pada peserta program pendampingan Rumah Singgah Anak Mandiri Yogyakarta. Media Informasi Penelitian Kesejahteraan Sosial edisi 172, th ke 26,Oktober –Desember 2002, Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesejahteraan Sosial Yogyakarta.
  5. Munajat, & Listyawati, (2001). Penelitian evaluatif tentang perkembangan perilaku anak jalanan peserta program pelayanan Rumah Singgah Anak Mandiri Yogyakarta. Media Informasi Penelitian Kesejahteraan Sosial, Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesejahteraan Sosial, Badan Kesejahteraan Sosial Nasional, Departemen Sosial RI, Yogyakarta.
  6. Nies, & McEwen. (2001). Community health nursing, promoting the health of populations (3th edition). Philadelphia: W.B Saunders Company.
  7. Notoatmodjo, S. (2003). Pendidikan dan perilaku kesehatan. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.
  8. Rachmanto. (1999). Karakteristik anak jalanan di wilayah Jakarta Utara; Studi kasus Daerah Konsentrasi Terminal Bus Tanjung Priok. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial, Vol. 4 (3), September 1999.
  9. Sakidjo. (2003). Memutus Matarantai Anak Rentan Hidup di Jalanan di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Media Informasi Penelitian Kesejahteraan Sosial, edisi 173 th ke 27 Januari-Maret 2003, Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesejahteraan Sosial, Yogyakarta.
  10. Stanhope, M., & Lancaster, J. (2004). Community & Public Health Nursing (6th edition). St. Louis: Mosby Inc.
  11. Suliha, U., et al. (2002). Pendidikan Kesehatan dalam Keperawatan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
  12. Tauran. (2000). Studi profil anak jalanan sebagai upaya perumusan model kebijakan penanggulannya (Suatu studi terhadap profil anak jalanan di terminal bus Tanjung Priok Kota Jakarta Utara). Jurnal Administrasi Negara, Vol.1 No.1, 88-110.
  13. Wahyuni, C., & Ma’shum, Y. (2002). Muda, teman se-geng selalu asyik. Diperoleh dari http://kompas.com/kompas-cetak /0311/14/muda.
  14. Wihardjasasmita, U. (1999). Profil Rumah Singgah Tunas Bangsa dalam upaya pembinaan anak jalanan. Informasi kajian permasalahan sosial dan usaha kesejahteraan sosial, Vol.4, Nomor 2, Juni 1999, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial, Departemen Sosial RI, Jakarta.
  15. Youngkin, & Davis.(1998). Women’s health: A primary care clinical guide. Norwalk, CT: Appleton & Lange.

How to Cite

Isnaeni, Y., Sahar, J., & Mulyono, S. (2008). Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Berdasarkan Faktor Pencetus, Penguat dan Pemungkin Pada Anak Jalanan Binaan Rumah Singgah. Jurnal Keperawatan Indonesia, 12(3), 179–186. https://doi.org/10.7454/jki.v12i3.219