Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer
Articles
VIEWS: 2361
Published: 2010-11-24

Penurunan Tingkat Kecemasan Pada Lansia Melalui Terapi Musik Langgam Jawa

kecemasan lansia terapi musik

Abstract

Abstrak

Lansia rentan terkena serangan kecemasan. Relaksasi dengan terapi musik dapat mencegah dan menurunkan kecemasan. Terapi musik langgam Jawa diteliti pengaruhnya terhadap penurunan tingkat kecemasan dalam penelitian kuasi eksperimen pre-post with control group ini. Sebanyak 60 sampel penelitian dibagi menjadi dua kelompok, 30 sampel eksperimen dan 30 sampel kontrol diambil secara acak di sebuah panti di Yogyakarta. Instrumen penelitian yang digunakan adalah modifikasi Hamilton Rating Scale for Anxiety (HRS-A) dan terapi dengan kaset campur sari langgam Jawa Waljinah. Ada perbedaan bermakna pada kelompok eksperimen (p= 0,00, α = 0,05) dengan penurunan mean 8,58 atau 14,3% dan penurunan yang bermakna pada kelompok kontrol (p= 0,01, α= 0,05) dengan penurunan mean 2,04 atau 3,4%. Terapi musik langgam Jawa secara signifikan dapat menurunkan tingkat kecemasan terutama gejala kecemasan sedang dan berat pada lansia.

 

Abstract

Elderly people are susceptible to have anxiety. Relaxation with music therapy may avoid and reduce anxiety. The objective of this quasi experimental pre-post with control group research was to identify the influence of the Langgam Jawa music therapy in reducing anxiety. There were 60 samples taken randomly then divided into two groups, 30 samples was experimental group and 30 samples was control group. The instrument used was modified from the Hamilton Rating Scale for Anxieties (HRS-A) and Campur Sari Langgam Jawa cassette by Waljinah.There are significant differences in the experimental group (p= 0,00, α= 0,05) with decrease mean 8,58 or 14,3% and there was significant degradation in control group (p = 0,01, α =0,05) mean degradation 2,04 or 3,4%. Langgam Jawa music therapy can significantly reduce level of anxiety especially moderate and severe anxiety in elderly.

References

  1. Arikunto, S. (1997). Prosedur penelitian: Suatu pendekatan praktik (edisi revisi V). Jakarta: Rineka Cipta.
  2. Budiarti, A., Sutjahjo, R.A., Kusnanto, & Dian, N.K. (2006). Pengaruh terapi musik langgam Jawa terhadap penurunan kecemasan pasien preoperasi katarak. Pioners Majalah Keperawatan UNAIR, 9-13.
  3. Bullock. (2001). Human and pathophysiology. Philadelphia: Lippincott.
  4. Campbell, D. (2002). Efek Mozart: Memanfaatkan kekuatan musik untuk mempertajam pikiran, meningkatkan kreativitas & menyehatkan tubuh. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
  5. Chan, L. (1998). Music therapy for anxiety of respiration patient. Heart-Lung Ester. 2002. Efects of music on patient anxiety. Diperoleh dari www.findartikel.com.
  6. Ester. (2002). Efects of Music on Patient anxiety. Diperoleh dari www.findartikel.com.
  7. Guyton, & Hall. (1997). Fisiologi kedokteran. Jakarta: EGC. (Terjemahan bahasa indonesia).
  8. Haryanto, J., Kusnoto, & Sumarno, A. (2004). Efek teknik relaksasi progresif pada klien dengan nyeri akibat penyakit glaukoma. Jurnal Penelitian Medika Eksakta, 5, 24.
  9. Jabrohim. (2008). Mengurangi depresi lewat seni musik. Diperoleh dari http://suara-muham madiyah.com/?p=455.
  10. Manz, C.C. (2007). Manajemen emosi.Think. Jogjakarta. Hal 175, 181-182.
  11. McGregor, S. (2001). Piece of mind: Menggunakan kekuatan pikiran bawah sadar untuk mencapai tujuan. Jakarta: Gramedia.
  12. National Safety Council. (2004). Managemen Stress. Jakarta Penerbit: Buku Kedokteran EGC.
  13. Nugroho. (2008). Keperawatan “Gerontik & geriatrikâ€. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
  14. Pietra, A. (2001). Pengaruh kecemasan dalam proses persalinan dan cara mengatasinya. Skripsi Strata Satu, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Yogyakarta: Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
  15. Pratiwi, R.P. (2008). Terapi musik. Diperoleh dari http://siarindonesa.net/utty/2008/10/15/terapi-musik/.
  16. Rehatta, N.M. (1999). Pengaruh pendekatan psikologis prabedah terhadap toleransi nyeri dan respon ketahanan imunologik pasca bedah (Disertasi, Pasca Sarjana Universitas Airlangga). Universitas Airlangga, Surabaya.
  17. Salve, H.R., & Prabowo, H. (2007). Treatment metamusic untuk menurunkan stress (Tesis Pasca Sarjana). Universitas Gunadarma, Jakarta.
  18. Setiadarma, P.M. (2002). Painting with heart: Apa dan bagaimana manfaatnya melalui perspektif psikologi. Seminar dan Workshoop Art Therapy. Jakarta: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.
  19. Sholeh, M. (2005). Tahajud, terapi religius: Manfaat praktis ditinjau dari ilmu kedokteran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
  20. Vida, N. (2004). Hubungan antara pengetahuan menopouse dengan kecemasan pada wanita dalam menghadapi masa menapouse di Desa Kotesan Kecamatan Prambanan Kabupaten Klaten (Skripsi, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta). Yogyakarta: Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
  21. Witiarto. (2001). Problem-problem psikologis pada USILA (Skripsi, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta). Yogyakarta: Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

How to Cite

Junaidi, J., & Noor, Z. (2010). Penurunan Tingkat Kecemasan Pada Lansia Melalui Terapi Musik Langgam Jawa. Jurnal Keperawatan Indonesia, 13(3), 195–201. https://doi.org/10.7454/jki.v13i3.252