Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer
Articles
VIEWS: 913
Published: 2012-11-24

Penurunan Perilaku Kekerasan Orangtua Pada Anak Usia Sekolah Melalui Latihan Asertif

STIKES Kharisma Karawang, Karawang 41316, Indonesia; Program Studi Magister Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, Depok 16424, Indonesia
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, Depok 16424, Indonesia
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, Depok 16424, Indonesia
kemampuan komunikasi asertif orangtua latihan asertif mengendalikan emosi

Abstract

Abstrak


Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran pengaruh latihan asertif terhadap perilaku kekerasan orang tua pada anak
usia sekolah di Kabupaten Karawang. Sampel pada kelompok intervensi dan kontrol masing-masing 32 orang. Latihan asertif
dilakukan selama 6 sesi. Hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan kemampuan komunikasi asertif orangtua pada
kelompok intervensi dibanding kelompok kontrol secara bermakna (p< 0,05). Kemampuan anak dalam mengendalikan emosi
pada kelompok intervensi meningkat, sedangkan pada kelompok kontrol menurun secara bermakna (p< 0,05). Latihan asertif
membantu orangtua menurunkan perilaku kekerasan pada anak melalui komunikasi asertif. Terapi ini direkomendasikan pada
orangtua, guru, dan pemberi pelayanan kesehatan.

Kata kunci: kemampuan komunikasi asertif orangtua, latihan asertif, mengendalikan emosi

Abstract

This research aimed to describe the influence of assertive training on violence behavior of parents towards children in Karawang
district. Samples in the intervention group and control were 64 parents, 32 respondent for each group. Assertive training has
conducted in 6 sessions. The results showed increased assertive communication skills of parents on the group that received
assertive training. There was significant difference among those groups (p< 0.05). The group of parents who did not receive
assertive training, showed a significant decreased communication of skills (p< 0.05). The was increased ability of children in
controlling their emotions of intervention group parents, while there was significant decreased children ability of control
group parents (p< 0.05). Assertive training was proven to decrease parents’ violent behaviors towarsd children. It was
recommended that this training to be regularly conducted to parents, teachers, and health care provider.

Keywords: parent’s assertive comunication ability, assertive training, managing emotions

References

  1. Arikunto, S. (2009). Prosedur penelitian: Suatu pendekatan praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
  2. Emmons, & Alberti. (1977). Assertiveness: Innovation, explanations, issues, & impact. San Luis: Impact Publisher.
  3. Gottman, & DeClaire, J. (2008). Mengembangkan kecerdasan emosional anak (Edisi 1). Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
  4. Hamid, A.Y. (2009). Bunga rampai: Asuhan keperawatan kesehatan jiwa. Jakarta: EGC.
  5. Hasan, I. (2004). Analisis data penelitian dengan statistik (Edisi 2). Jakarta: PT Bumi Aksara.
  6. Hefler. (1999). Understanding attitudes & predicting social behavior. New York: Prentice Hall.
  7. Hurlock, E. (2008). Perkembangan anak jilid 1 (Edisi 6). Jakarta: Erlangga.
  8. Huraerah, A. (2006). Kekerasan terhadap anak. Bandung: PT Nuansa.
  9. Mubayidh, M. (2007). Kecerdasan & kesehatan emosional anak. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar.
  10. Nataliani. (2004). Dampak timbulnya kekerasan pada anak. Diperoleh dari http://duniapsikologi.com.
  11. Novianti, E. (2010). Pengaruh terapi kelompok Assertiveness Training terhadap kemampuan komunikasi ibu dalam mengelola emosi anak usia sekolah (7-12 tahun) di Kelurahan Balumbang Jaya Kota Bogor tahun 2010 (Tesis master, tidak dipublikasikan). FIK UI, Jakarta.
  12. Nurjanah. (2008). Mengembangkan kecerdasan emosi pada anak. Gifted Review jurnal keberbakatan & kreatifitas, 2 (1), 13–19.
  13. Purwandari, E., & Purwati. (2008). Character building: pengaruh pendidikan nilai terhadap kecerdasan emosi anak. Jurnal Penelitian Humaniora, 9 (1), 13–31.
  14. Ramadhani, S. (2008). The art of positive communicating, mengasah potensi, & kepribadian positif pada anak melalui komunikasi positif (Edisi 1). Yogyakarta: Book Marks.
  15. Rosa, S. (2005). Psikologi perkembangan (Edisi 1). Jakarta: Balai pustaka.
  16. Safaria, T., & Eka, N.S. (2009). Manajemen Emosi (Edisi 1). Jakarta: PT Bumi Aksara.
  17. Sugiarno. (2008). Aspek klinis kekerasan pada anak dan upaya pencegahannya. Diperoleh dari http//www.lcki.org/images/seminar_anak. pdf.
  18. Stuart, G.W., & Laraia, M.T. (2005). Principles & practice of psychiatric nursing (8th Ed.). St. Louis: Mosby.
  19. Townsend, & Mary. (2009). Psychiatric mental health nursing (6th Ed.). Philadelphia: Davis Company.
  20. Wong, D.L., Hockenberry, M., Wilson, D., Winkelstein, M.L., & Schwartz, P. (2009). Buku ajar keperawatan pediatrik. Jakarta: EGC.
  21. Yosep, I. (2007). Keperawatan jiwa (Cetakan pertama). Bandung: PT Refika Aditama.
  22. Yusuf, S. (2009). Psikologi Perkembangan anak & remaja. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

How to Cite

Gowi, A., Hamid, A. Y. S., & Nuraini, T. (2012). Penurunan Perilaku Kekerasan Orangtua Pada Anak Usia Sekolah Melalui Latihan Asertif. Jurnal Keperawatan Indonesia, 15(3), 201–206. https://doi.org/10.7454/jki.v15i3.28