Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer
Articles
VIEWS: 568
Published: 2012-07-24

Karakteristik Orangtua dan Lingkungan Rumah Mempengaruhi Perkembangan Balita

PSIK Universitas Riau Departemen Keperawatan Jiwa dan Komunitas, Riau 28231, Indonesia; Program Studi Magister Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, Depok 16424, Indonesia
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, Depok 16424, Indonesia
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, Depok 16424, Indonesia
karakteristik orangtua lingkungan rumah perkembangan balita

Abstract

Pertumbuhan dan perkembangan balita memerlukan stimulasi yang adekuat dari orangtua dan lingkungan sekitarnya. Bila
stimulasi tidak adekuat maka pertumbuhan dan perkembangan balita mengalami gangguan. Tujuan penelitian mengetahui
pengaruh karakteristik orangtua dan lingkungan rumah terhadap perkembangan balita. Disain penelitian deskriptif korelasi
dengan pendekatan cross sectional dengan sampel 98 orang dipilih secara proporsional cluster sampling di wilayah kerja
sebuah Puskesmas Sidomulyo Rawat Inap di Pekanbaru. Pengumpulan data dengan kuisioner, analisis dengan chi square dan
regresi logistik berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya pengaruh pekerjaan bapak dan lingkungan fisik terhadap
perkembangan balita dengan lingkungan fisik sebagai variabel dominan (p= 0,029; α= 0,05). Peneliti merekomendasikan agar
keluarga mendapat sosialisasi mengenai bagaimana cara menciptakan lingkungan fisik yang penuh stimulasi, guna mencapai
perkembangan balita yang optimal.

References

  1. Ball, & Bindler. (1995). Pediatric nursing: Caring for children. New Jersey: Pearson Education Inc.
  2. Dinas Kesehatan Provinsi Riau. (2007). Profil ke-sehatan provinsi Riau 2007. Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Sumatera Selatan.
  3. Friedman. (2003). Family of nursing: Theory and practice. Connecticut: Appleton & Lange.
  4. Handayani, N. M. (2003). Ibu bekerja dan dampak-nya bagi perkembangan anak. Diperoleh dari http://info.balitacerdas.com.
  5. Markum, et al. (1991). Ilmu kesehatan anak jilid I. Jakarta: Bagian ilmu kesehatan anak.
  6. National Institute of Child Health and Human Development Early Child Care Research Net-work. (2000). The Relation of care to cognitive and language development. Journal of Child Development, 71 (4), 977.
  7. Potter, P., & Perry, A. G. (2005). Fundamental keperawatan: Konsep, proses, dan praktek. Jakarta: EGC.
  8. Redjeki, G.S. (2005). Kemampuan dan kepuasan ibu terhadap pendidikan kesehatan menge- nai stimulasi perkembangan anak usia toddler (Master Tesis, tidak dipublikasikan). Universitas Indonesia, Jakarta.
  9. Saadah, N. (2004). Penelitian perbedaan tumbuh kembang balita usia 3-18 bulan yang meng-gunakan buku KIA dengan yang tidak meng-gunakan buku KIA (Master Tesis, Universitas Airlangga, Surabaya, Jawa Timur). Diperoleh dari https://ag.kku.ac.th/files/puncak.html.
  10. Tanuwijaya, S. (2002). Kebutuhan dasar tumbuh kembang anak. Dalam: Narendra M, Sularyo S, Soetjiningsih, Suyitno H, Ranuh IGN, pe-nyunting. Buku ajar tumbuh kembang anak dan remaja (Edisi ke-1). Jakarta: Sagung Seto.

How to Cite

Agrina, A., Sahar, J., & Hariyati, R. T. S. (2012). Karakteristik Orangtua dan Lingkungan Rumah Mempengaruhi Perkembangan Balita. Jurnal Keperawatan Indonesia, 15(2), 83–88. https://doi.org/10.7454/jki.v15i2.31