Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer
Articles
VIEWS: 878
Published: 2017-11-11

TERAPI KELOMPOK TERAPEUTIK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN IBU, BAYI DAN RASA PERCAYA BAYI

Universitas Indonesia
Faculty of Nursing Universitas Indonesia
Faculty of Nursing Universitas Indonesia
mothers’ ability to stimulate ability developmental babies’ confidence therapy of therapeutic group

Abstract

Abstrak

 

Stimulasi bayi adalah kegiatan merangsang kemampuan dasar bayi yang diberikan dari lingkungan luar hidup bayi. Kegiatan stimulasi yang dilakukan secara rutin dapat meningkatkan kemampuan bayi. Tujuan penelitian ini mengidentifikasi pengaruh terapi kelompok terapeutik terhadap kemampuan ibu, kemampuan bayi dan rasa percaya bayi. Desain penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen pre post test with control group. Responden dalam penelitian ini dipilih secara purposive sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki bayi usia 6-12 bulan sebanyak 80 ibu dan bayinya. Hasil penelitian menunjukkan terapi kelompok terapeutik meningkatkan kemampuan ibu, kemampuan bayi dan rasa percaya bayi secara bermakna (p< 0,05) serta lebih tinggi secara bermakna dibanding ibu yang tidak mendapatkan terapi kelompok terapeutik.Terapi kelompok terapeutik direkomendasikan untuk dilakukan pada tatanan pelayanan kesehatan di masyarakat sebagai bentuk pelayanan kesehatan jiwa bagi ibu yang mempunyai bayi.

 

Kata kunci: kemampuan ibu menstimulasi, kemampuan perkembangan, rasa percaya bayi, terapi kelompok terapeutik

 

Abstract

 

Stimulation is an activity to stimulate baby’s basic ability that is given from the outside environment. Stimulation activity which is carried out repeatedly can enhance babies’ ability. The purpose of this study identifies therapy effect of therapeutic group toward mothers’ ability, the babies’ ability and babies’ confidence. The research design is quasi-experimental that is used pre-post test with a control group. In this study, respondents were selected by purposive sampling. Moreover, the sample of this study was 80 mothers who had babies on 6 to 12 months. The results showed that therapy of therapeutic group increased mothers’ ability in stimulating babies developmental significantly (p value> 0.05). Furthermore, the therapy for therapeutic group also was increasing the babies developmental significantly (p value> 0.05), and enhanced the babies’ confidence significantly (p value> 0.05). The result of this study, mothers who received therapeutic therapy had significantly result higher than mothers who did not receive therapeutic therapy. Therapeutic group therapy is recommended to be used in the health service framework on the community as a form of mental health services for mothers who have had a baby. 

Keywords: mothers’ ability to stimulate, ability developmental, babies’ confidence, therapy of therapeutic group

References

  1. Arifah, N., Rahmawati, I., & Dewi, E.I. (2013). Hubungan pemenuhan kebutuhan dasar balita (asuh, asah, dan asih) dengan perkembangan balita yang berstatus BGM (bawah garis merah) di Desa Sukojember Kecamatan Jelbuk Kabupaten Jember. Jurnal IKESMA, 9 (2), 97–105.
  2. Baraja, A. (2007). Psikologi perkembangan tahapan dan aspek-aspeknya dari 0 tahun sampai akil balik. Jakarta: Studia Press.
  3. Depkes RI. (2006). Stimulasi, deteksi, dan intervensi rasa percaya tumbuh kembang anak di tingkat pelayanankesehatan dasar. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Diperoleh dari http://depkes.go.id.
  4. Erikson, E.H. (1963). Childhood and society (2nd Ed.). New York: W.W. Norton and Company.
  5. Furniss, T., Müller, J.M., Achtergarde, S., Wessing, I., Averbeck-Holocher, M., & Postert, C. (2013). Implementing psychiatric day treatment for infants, toddlers, preschoolers and their families: A study from a clinical and organizational perspective. International Journal of Mental Health Systems, 7 (1) 1–12. doi: 10.1186/1752-4458-7-12.
  6. Hasanah, N., & Ansori, M.N. (2013). Hubungan tingkat pengetahuan ibu dengan perkembangan Motorik kasar anak usia (3–5 tahun). Jurnal Midpro, 2, 60–66. Diperoleh dari http://journal.unisla.ac.id/pdf/19622014/4.%20Hubungan%20tingkat%20pengetahuan%20ibu%20dengan%20perkembangan%20motorik%20kasar%20anak%203-5%20tahun.pdf
  7. Hurlock, E.B. (1991). Developmental psychology: A life span approach (5th Ed.). Jakarta: Erlangga.
  8. Kania, N. (2007). Stimulasi dini untuk mengembangkan kecerdasan dan kreativitas anak. Bandung: Universitas Padjajaran. Diperoleh dari http://repository.unpad.ac.id/4569/.
  9. Komisi Perlindungan Anak Indonesia. (2013). Laporan kasus kekerasan terhadap anak. Jakarta: Komisi Perlindungan Anak RI.
  10. Kurniawati, A., & Hanifah, L. (2015). Hubungan pengetahuan ibu tentang stimulasi tumbuh kembang balita dengan perkembangan balita usia 12–36 bulan di posyandu kasih ibu 7 Banyu Urip Klego Boyolali tahun 2014. Jurnal Kebidanan Indonesia, 6 (1), 83–100.
  11. Notoatmodjo, S. (2012). Promosi kesehatan dan ilmu perilaku. Jakarta: Reneka Cipta.
  12. Nurhasanah, N., & Ismawati, I. (2015). Hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang stimulasi dengan per ke mbangan motorik anak usia 1–3 tahun di Posyandu Teratai I Desa Bangunjiwo Tahun 2015 (Skripsi, tidak dipublikasikan). Yogyakarta: Program Studi Bidan Pendidik Jenjang D IV Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ‘Aisyiyah. Diperoleh dari http://digilib.unisayogya.ac.id/113/1/Naskah%20Publikasi%20Nurhasanah.pdf.
  13. Putri, I. (2008). Hukuman di dalam pendidikan studi kasus di SMKN 1 Padang (Skripsi, tidak dipublikasikan). Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Univeristas Andalas, Padang.
  14. Restiana, N., Keliat, B.A., Gayatri, D. & Daulima, N.H.C. (2010). Pengaruh terapi kelompok terapeutik terhadap kemampuan ibu dalam menstimulasi rasa percaya bayi di Kelurahan Mulyasari Kota Tasikmalaya (Tesis, tidak dipublikasikan). Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, Depok.
  15. Santrock, J.W. (2007). Child development (11th Ed.). Boston: Mcgraw-Hill.
  16. Setyaningsih, A., Nurhidhariani, R., & Putri, A.A. (2016). Hubungan tingkat pengetahuan ibu dan praktek penggunaan alat permainan edukatif dengan perkembangan motorik kasar di PAUD Anggrek Kabupaten Pati. Jurnal Smart Keperawatan, 3 (1), 1–9. Diperoleh dari http://stikesyahoedsmg.ac.id/jurnal/?p=1.
  17. Smith, J.C., Cumming, A., & Xeros-Constantinides, S. (2010). A decade of parent and infant relationship support group therapy programs. Int J Group Psychother, 60 (1), 59–89. doi: 10.1521/ijgp.2010.60.1.59..
  18. Soetjiningsih, S., & Ranuh, I.G.N.G. (2012). Tumbuh kembang anak (Edisi 2). Jakarta: EGC.
  19. Sunarto, M., Keliat, B.A., & Pujasari, H. (2011). Pengaruh terapi kelompok terapeutik anak sekolah pada anak, orangtua, guru terhadap perkembangan mental anak di Kelurahan Pancoranmas dan Depok Jaya (Tesis, tidak dipublikasi). Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, Depok.
  20. Townsend, C.M. (2009). Essentials of psychiatric mental, health nursing. Philadelphia: F.A. Davis Company.
  21. Trihadi, D. (2009). Pengaruh terapi kelompok terapeutik terhadap kemampuan keluarga dalam memberikan stimulasi perkembangan dini pada usia 1,5–3 tahun di Kelurahan Bubulak Kota Bogor Tahun 2009 (Tesis, tidak dipublikasikan). Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, Depok.
  22. Videbeck, S.L. (2008). Buku ajar keperawatan jiwa. Jakarta: EGC.
  23. WHO. (2003). Mental health legislation and human rights. Geneva: WHO.
  24. Wong, D.L., Hockenberry-Eaton, M., Wilson, D., Winkelstein, M.L., & Schwartz, P. (2008). Buku ajar keperawatan pediatrik (Edisi 6). Jakarta: EGC.

How to Cite

Soeli, Y. M., Keliat, B. A., & Ungsianik, T. (2017). TERAPI KELOMPOK TERAPEUTIK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN IBU, BAYI DAN RASA PERCAYA BAYI. Jurnal Keperawatan Indonesia, 20(3), 195–204. https://doi.org/10.7454/jki.v20i3.364