Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer
Articles
VIEWS: 2120
Published: 2013-07-13

Kegagalan Memutuskan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi Selama Kehamilan: Studi Grounded Theory pada Ibu Hamil Anemia

STIKes Yarsi Mataram, Mataram 83126, Indonesia; Program Studi Magister, Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Indonesia, Depok 16424, Indonesia
Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Indonesia, Depok 16424, Indonesia
Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Indonesia, Depok 16424, Indonesia
grounded theory ibu hamil anemia nutrisi pengambilan keputusan

Abstract

Salah satu penyebab anemia adalah kekurangan nutrisi. Kondisi anemia dalam kehamilan merupakan kondisi yang berisiko dan menjadi penyebab tidak langsung kematian ibu. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan konsep tentang proses pengambilan keputusan pemenuhan kebutuhan nutrisi ibu hamil anemia. Metode kualitatif dengan pendekatan grounded theory digunakan dengan 25 partisipan yang diperoleh melalui metode theoretical sampling di wilayah Kabupaten Lombok Timur, NTB. Melalui analisis data tematik diperoleh konsep kegagalan memutuskan dalam memenuhi kebutuhan nutrisi selama kehamilan. Pengambilan keputusan, baik oleh suami atau diri sendiri yang gagal memenuhi kebutuhan nutrisi dipengaruhi oleh berbagai faktor. Hasil penelitian ini menyarankan agar petugas kesehatan meningkatkan edukasi secara lebih intensif terkait nutrisi dan anemia dalam kehamilan, melibatkan partisipasi suami dan keluarga dalam edukasi dengan tetap memperhatikan aspek sosial budaya.

References

  1. Begley, A. (2002). Barriers to good nutrient intakes during pregnancy: A qualitative analysis. Nutrition & Dietetics, 59 (3), 175–180.
  2. Chakraborty, P., & Anderson, A. K. (2011). Maternal autonomy and low birth weight in India. Journal of Women's Health (15409996), 20 (9), 1373–1382.
  3. Depkes RI. (2009). Profil kesehatan Indonesia 2008. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
  4. Depkes RI. (2010). Laporan Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2010. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
  5. Dinkes Kabupaten Lombok Timur. (2009). Profil kesehatan Kabupaten Lombok Lombok Timur 2008. Selong: Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur.
  6. Dinkes Provinsi NTB. (2008). Profil kesehatan NTB 2008. Mataram: Dinas Kesehatan Provinsi NTB.
  7. Direktorat Bina Gizi Masyarakat. (2004). Pedoman umum gizi seimbang (Edisi revisi). Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
  8. Friedman, M.M. (2003). Family nursing: Nursing theory and practice (3th Ed.). New Jersey Prentia Hall.
  9. Hartini, T.N.S., Winkvist, A., Lindholm, L., Stenlund, H., Persson, V., Nurdiati, D.S., & Surjono, A. (2003). Nutrient intake and iron status of urban poor and rural poor without access to rice fields are affected by the emerging economic crisis: The case of pregnant Indonesian women. European Journal of Clinical Nutrition, 57 (5), 654–666.
  10. Juliastuty, D., Setyowati, & Afiyanti, Y. (2008). Pengambilan keputusan pemakaian kontrasepsi pada ibu grande multipara di Kabupaten Tangerang: Study grounded theory. Jurnal Keperawatan Indonesia, 12 (2), 100–107.
  11. Marquis, B.L., & Huston. C.J. (2010). Kepemimpinan dan menejemen keperawatan teori dan aplikasi (Edisi 4) (Widyawati, W Handayani, & F. Ariani, penerj). Jakarta: EGC. (Buku asli diterbitkan 2003).
  12. Mawaddah, N., & Hardiansyah. (2008). Pengetahuan, sikap, dan praktek gizi serta tingkat konsumsi ibu hamil di Kelurahan Keramat Jati dan Kelurahan Ragunan Provinsi DKI Jakarta. Jurnal Gizi dan Pangan, 3(1), 30–42.
  13. Misterianingtyas, W., Asmaningsuh, E., & Pudjirahadju, A. (2006). Hubungan tingkat konsumsi energi dan zat gizi dengan kejadian Anemia pada ibu hamil trimester III Desa Jatiguwi, Kecamatan Sumber Pucung, Kabupaten Malang (Tesis, Program Pascasarjana). Program Pascasarjana Universitas Brawijaya, Malang. Diperoleh dari http:// elibrary.ub.ac.id/.
  14. Poerwandari, E.K. (2009). Pendekatan kualitatif untuk penelitian perilaku manusia. Depok: LPSP3.
  15. Setyowati. (2003). The impact of village midwives and cadres in improving the nutritional of pregnant women in selected rural villages in two districts, Banten Province Indonesia 2003: A longitudinal descriptive study (Dissertation). Diperoleh dari http://epress. lib.uts.edu.au/dspace/bitstream/handle/2100/266/01front.pdf?sequence=1.
  16. Shannon, K., Mahmud, Z., Asfia, A., & Ali, M. (2008). The social and environmental factors underlying maternal malnutrition in rural Bangladesh: Implications for reproductive health and nutrition programs. Health Care for Women International, 29 (8/9), 826–840.
  17. Strauss, A., & Corbin, J. (2009). Dasar-dasar penelitian kualitatif tatalangkah dan teknik-teknik teoritisasi data. (M. Shodiq & I. Muttaqin, penerj). Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Buku asli diterbitkan 1988.
  18. Swasono, M.F. (1998). Kehamilan, kelahiran, perawatan ibu dan bayi dalam konteks budaya. Jakarta: UI-Press.
  19. Ugwuja, E.I., Akubugwo, E.I., Ibiam, U.A., & Obidoa, O. (2011). Maternal socio demographic parameters: Impact on trace element status and pregnancy outcomes in Nigerian women. J Health Popul Nutr, 29 (2), 156–162.
  20. Zuluchu, F. (2007). Faktor sosio-psikologi masyarakat yang berhubungan dengan anemia ibu hamil di kota Tanjung Balai Sumatra Utara. Medan: Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Sumatra Utara.

How to Cite

Khairi, S., Setyowati, S., & Afiyanti, Y. (2013). Kegagalan Memutuskan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi Selama Kehamilan: Studi Grounded Theory pada Ibu Hamil Anemia. Jurnal Keperawatan Indonesia, 16(2), 85–92. https://doi.org/10.7454/jki.v16i2.6