Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer
Articles
VIEWS: 872
Published: 2011-11-24

Pengalaman Keluarga Memenuhi Kebutuhan Nutrisi Balita Gizi Kurang

Program Studi Magister Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, Depok 16424, Indonesia; Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, Depok 16424, Indonesia
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, Depok 16424, Indonesia
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, Depok 16424, Indonesia
gizi kurang balita keluarga

Abstract

Peran keluarga sangat penting dalam memenuhi kebutuhan nutrisi balita. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang pengalaman keluarga dalam memenuhi kebutuhan nutrisi balita gizi kurang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif (fenomenologi desktiptif) dengan wawancara mendalam yang datanya dianalisis dengan teknik Collaizi. Penelitian ini menemukan tujuh tema yaitu perasaan keluarga, penilaian keluarga, strategi pemberian makan, sistem pendukung keluarga dan masyarakat, motivasi, dan harapan keluarga. Kesimpulan dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengalaman keluarga dalam memenuhi kebutuhan nutrisi balita gizi kurang sangat beragam. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran dalam memberikan intervensi keperawatan terhadap keluarga dalam mengatasi masalah gizi kurang pada balita dan memberikan masukan bagi pemerintah dalam upaya mengatasi masalah gizi kurang pada balita.

References

  1. Azis, E. (1992). Hubungan perilaku ibu terhadap gizi dengan kenaikan barat badan anak di Kabupaten Bogor (Tesis master, tidak dipubli-kasikan). Universitas Indonesia, Jakarta.
  2. Basuki, U. (2003). Faktor-faktor yang berhubungan dengan status gizi baduta (6-23 bulan) pada keluarga miskin dan keluarga tidak miskin di Kota Bandar Lampung (Tesis master, tidak dipublikasikan). Universitas Indonesia, Jakarta.
  3. Carvahaels, M.A., Benicio, M.H.D., & Barros, A. (2005). Social Support and Infant Malnutrition: A case control study in an urban area of South-eastern Brazil. British Journal of Nutrition, 94, 383-389.
  4. Denzin, N., & Lincoln, Y.S. (2003). Strategies of qualitative inquiry (2nd Ed.). Thosands Oaks: Sage Publications, Inc.
  5. Depkes, RI. (1995). Panduan 13 pesan dasar gizi seimbang. Jakarta: Depkes RI.
  6. Depkes, RI. (1997). Pedoman penanggulang- an kekurangan energi protein (KEP) dan petun-juk pelaksanaan PMT pada balita. Jakarta: Depkes RI.
  7. Depkes, RI. (2003). Investasi kesehatan untuk pembangun ekonomi. Jakarta: Depkes RI.
  8. Depkes, RI. (2004). Profil kesehatan Indonesia 2004. Jakarta: Depkes RI.
  9. Depkes, RI. (2006). Pedoman tatalaksana kurang energi protein pada anak di puskesmas dan rumah tangga. Diperoleh dari www.gizi.net.
  10. Friedman, M.M. (1998). Family nursing: Research, theory, and practice (4th Ed.). New Jersey: Pearson Education, Inc.
  11. Hitchcock, J.E., Schubert, P.E., & Thomas, S.A. (1999). Community health nursing: Caring in action. New York: Delmal Publisher.
  12. Kautsar. (2008). Pijat bayi. Diperoleh dari http://kautsarku.wordpress.com.
  13. Khomsan. (2008). Pentingnya gizi untuk pertumbuh-an anak. Diperoleh dari www.medicastore.com.
  14. Limananti, A.I., & Triratnawati, A. (2003). Ramuan jamu cekok sebagai penyembuhan kurang nafsu makan makan pada anak: Suatu kajian etnomedisin. Makara of Health Series, 7 (1), 11-20.
  15. Musa. (2007). Gizi buruk di Jawa Barat. Diperoleh http://www.pikiran-rakyat.com.
  16. Nugraha, S. (2008). 2.000 Balita DIY menderita gizi buruk. Diperoleh dari http://news.okezone. com/read/2008/01/25/1/78213/2-000-balita-diy-menderita-gizi-buruk.
  17. Pender, N.J., Murdaugh, C.L., & Parson, M.A. (2001). Health promotion in nursing practice. New Jersey: Prentice hall.
  18. Pipes, P.L. (1989). Nutrition in infancy and child- hood (4th Ed.). St.Louis: Mosby Company.
  19. Polit, D.F., & Hungler, B.P. (1999). Nursing rese- arch: Principles and methods (6th Ed.). Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.
  20. Roesli. (2008). Pedoman pijat bayi. Diperoleh dari www.bookoopedia.com.
  21. Sariningsih, Y. (2002). Perilaku orangtua dalam memenuhi kebutuhan gizi balita pada keluarga miskin di Kelurahan Babakan Kota Bandung (Tesis master, Program Pascasarjana Fakultas Kesehatan Masyarakat). Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Jakarta.
  22. Sinung. (2006). Balita gizi buruk. Diperoleh dari www.depsos.go.id.
  23. Siswono. (2006). Program untuk balita kurang gizi. Diperoleh dari www.republika.co.id.
  24. Siswono. (2008). 5,1 juta balita gizi buruk, 54 persen meninggal. Diperoleh dari http://www. suarapembaruan.com.
  25. Soekirman. (2008). Gizi buruk, kemiskinan, dan KKN. Diperoleh dari www.pdrc.co.id.
  26. Speziale, H.J.S, & Carpenter, D.R. (2003). Qualitative Research in Nursing: Advancing the Humanistic Imperative (3rd Ed.). Philadelphia: Lippincott.
  27. Stuart, G.W., & Laraia, M.T. (2005). Principles and practice of psychiatric Nursing (8th Ed.). St. Louis: Mosby.
  28. Sururi. (2006). Penanggulangan gizi buruk. Diper- oleh dari http://www.dinkespurworejo.go.id/.

How to Cite

Fitriyani, P., Sahar, J., & Wiarsih, W. (2011). Pengalaman Keluarga Memenuhi Kebutuhan Nutrisi Balita Gizi Kurang. Jurnal Keperawatan Indonesia, 14(3), 149–156. https://doi.org/10.7454/jki.v14i3.61