Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer
Articles
VIEWS: 731
Published: 2017-11-11

PENGETAHUAN DAN MOTIVASI PERAWAT BERPERAN PENTING DALAM MENGATASI MASALAH TIDUR DI RUMAH SAKIT

Faculty of Nursing Universitas Indonesia
##plugins.generic.jatsParser.article.authorBio##
×

Lia Nuramalia

    
Faculty of Nursing Universitas Indonesia
knowledge nursing intervention sleep disorder motivation nurse

Abstract

Perawat memiliki peran penting dalam mengatasi masalah tidur pasien melalui pemberian intervensi keperawatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor yang berhubungan dengan penerapan intervensi keperawatan untuk mengatasi masalah tidur. Desain penelitian yang digunakan adalah analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional dan teknik proportional random sampling. Penelitian ini melibatkan 99 perawat di instalasi rawat inap di salah satu rumah sakit di Jakarta. Data dianalisis dengan uji Chi-square. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara pengetahuan dan motivasi perawat dengan penerapan intervensi keperawatan (berturut-turut p= 0,022, p= 0,012; α= 0,05). Sebanyak 53,5% perawat belum mengatasi masalah tidur pasien dengan baik. Pengetahuan dan motivasi perawat perlu ditingkatkan melalui pelatihan yang terintegrasi dengan topik keamanan pasien.

 

Kata kunci: intervensi keperawatan, masalah tidur, motivasi, pengetahuan, perawat

 

Knowledge and Motivation of Nurses Important in the Implementation of Nursing Intervention to Overcome Sleep Problems in Hospital. Nurses have an important role in addressing hospitalized patients’ sleeping disorder. This study aimed to identify factors associated with nursing interventions to overcome sleeping disorder in inpatient unit of one hospital in Jakarta. This study applied correlative-analytical with cross sectional design approach. There were 99 nurses recruited by proportional random sampling. Data was analyzed using chi square test method. Results showed that there were correlation between knowledge and motivation with implementation of nursing interventions for sleeping disorder (successively p= 0.022, p= 0.012; α= 0.05). There were 53.5% of the nurses that were unable to provide the intervention well.  The nurses’ knowledge and motivation need to be improved by integrated training of patient safety.

 

Keywords: knowledge, nursing intervention, sleep disorder, motivation, nurse

References

  1. DeLaune, S., & Ladner, P. (2011). Fundamentals of nursing: Standards and practice (4th Ed.). New York: Delmar.
  2. Eliassen, K.M., & Hopstock, L. (2011). Sleep promotion in the intensive care unit-a survey of nurses’ interventions. Intensive & Critical Care Nursing: The Official Journal of the British Association of Critical Care Nurses, 27 (3), 138–42.
  3. Nesbitt, L., & Goode, D. (2014). Nurses perceptions of sleep in the intensive care unit environment: A literature review. Scholarly Journals, 30 (4), 231–235.
  4. Kuncoro, T. (2011). Hubungan antara pengeta-huan, sikap dan kualitas kehidupan kerja dengan kinerja perawat dalam penerapan sistem kesalamatan pasien di rumah sakit XY tahun 2011 (Tesis, tidak dipublikasikan). Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Depok.
  5. Lusiani, M. (2006). Hubungan karakteristik individu dan sistem penghargaan dengan kinerja perawat menurut persepsi perawat pelaksana di RS Sumber Waras Jakarta (Tesis, tidak dipublikasikan). Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, Depok.
  6. Nagel, C., Markel, M., Richards, K., & Taylor, J. (2003). Sleep promotion in hospitalized elders. Medical Surgical Nursing 12 (5), 279–290.
  7. Nur, Q.M., Noor, N., Irwandy. (2013). Hubungan motivasi dan supervisi terhadap kinerja perawat pelaksana dalam menerapkan patient safety di Rawat Inap RS Hasanuddin Tahun 2013 (Tesis, Program Pascasarjana). Makassar: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin.
  8. Potter, P.A., & Perry, A.G. (2006). Buku ajar fundamental keperawatan: Konsep, proses, dan praktik (edisi 4, vol 2). (Henata Komalasari dkk, Penerjemah.). Jakarta: EGC.
  9. Qosim, A. (2007). Hubungan tingkat pengetahuan perawat tentang prinsip enam benar pem-berian obat terhadap tingkat penerapan-nya di bangsal rawat inap RSU PKU Muhammadiyah Gombong (Tesis, Program Pascasarjana). Diperoleh dari www.digilib. stikesmuhgombong.ac.id.
  10. Radeker, N.S. (2000). Sleep in acute care settings: An integrative review. Journal of Nursing Scholarship, 32 (1), 31–38.
  11. Rejeki, S., Yunarsih, S., & Ernawati, A. (2007). Persepsi perawat dan pasien tentang ke-butuhan istirahat tidur pasien ruang rawat inap rumah sakit Mardi Rahayu Kudus. Jurnal Keperawatan 1 (1), 58-67.
  12. Robbins, S.P. (2008). Perilaku organisasi (Edisi 12). (Diana Angelica dkk, Penerjemah). Jakarta: Salemba Empat.
  13. Smith, M., Kemp, J., Hemphill, L., & Vojir, C. (2002). Outcomes of therapeutic massage for hospitalized cancer patients. Journal of Nursing Scholarship, 39 (2), 257–262.
  14. Sulistyowati, D. (2012). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian target kinerja individu perawat berdasarkan indeks kinerja Individu di Gedung A Rumah Sakit umum pusat nasional DR. Cipto Mangun-kusumo (Tesis Magister, tidak dipublikasi-kan). Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, Depok.
  15. Tombokan, M. (2013). Faktor-faktor yang mem-pengaruhi perawat dalam penerapan asuhan keperawatan keluarga di wilayah kerja Puskesmas Samata Kelurahan Remang Polong Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa Tahun 2012. Jurnal Ilmiah Politeknik Kesehatan Makassar, 3 (6).
  16. Zuhriyana, Nurhayani, & Balqis, . (2012). Faktor yang berhubungan dengan kinerja perawat di unit rawat inap RSUD Bula Kabupaten Seram Bagian Timur (Tesis, Program Pascasarjana). Makassar: FKM Universitas Hasanuddin.

How to Cite

Nuramalia, L., & Kuntarti, K. (2017). PENGETAHUAN DAN MOTIVASI PERAWAT BERPERAN PENTING DALAM MENGATASI MASALAH TIDUR DI RUMAH SAKIT. Jurnal Keperawatan Indonesia, 20(3), 176–184. https://doi.org/10.7454/jki.v20i3.622