Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer
Articles
VIEWS: 436

Pengalaman Keluarga dan Nilai Anak Tunagrahita: Metode Penelitian Kualitatif dalam Perseptif Keperawatan

Analisa isi respons psikologik stress tanpa akhir beban pengasuhan stigma.

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan tentang bagaimana pengalaman dan nilai anak tunagrahita yang dipersepsikan oleh ibu. Desain penelitian deskriptif eksploratif dengan metode penelitian kualitatif digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian. Seratus tiga puluh enam orang ibu yang mempunyai anak tunagrahita telah dipilih secara purposive dan acak untuk memberikan data kualitatif tentang nilai anak tunagrahita yang dipersepsikan ibu, serta sebelah orang ibu dipilih juga secara acak dari 136 sampel tersebut untuk memperoleh informasi tentang pengalaman ibu.

Melalui analisis isi teridentifikasi beberapa tema yang merupakan jastifikasi terjadinya tunagrahita, yaitu keinginan Tuhan, hukuman Tuhan dan keturunan. Respons psikologik yang dipersepsikan ibu meliputi syok, denial, marah, depresi dan penerimaan. Kekhawatiran ibu tentang masa depan anak, stigma yang meleket pada anak dan keluarga selalu mengikuti perjalanan hidup keluarga, sementara ibu tetap berupaya mencari alasan mengapa mereka mempunyai anak tunagrahita. Data tentang pengalaman orang tua mempunyai anak tungrahita diklasifikasikan dan diuraikan dalam empat kategori, yaitu pengalaman awal mengasuh anak tunagrahita, pengalaman tanpa akhir, dampak tunagrahita terhadap keluarga dan kekhawatiran utama terhadap anak tunagrahita.

Implikasi untuk keperawatan adalah: 1) kebutuhan untuk memberikan informasi sedini mungkin kepada keluarga tentang antisipasi kelainan yang dialami anak; 2) pengembangan program intervensi krisis kepada keluarga; 3) pengembangan program intervensi dini bagi anak tunagrahita; dan 4) pelatihan untuk orang tua.

 

The purpose of this study was to answer the research question how is the experience and value of mentally retarded child as perceived mothers. This descriptive exploratory research design with the qualitative research method were used to answer research question. One hundred thirty-six mothers were purposively and randomly selected to give qualitative data about parent’s value of mental retardation, and eleven of 136 mothers were randomly selected to share their experiences on having a mentally retarded child.

The content analysis revealed several themes on mothers justification of having a mentally retarded child, God’s will, God’s punishment, heritage from family. Psychological responses as expressed by mothers identifies as shock, denial, anger, depression, and acceptance. The mothers concern were also emerged : concern about the child future, stigma and searching for reason. Qualitative data on mothers experiences was describe into four categories: 1) the need for providing early information to the family concerning the anticipated disability of the children; 2) development of crisis intervention program for the families; 3) development of early intervention program for the special children; and 4) parenrs training.

How to Cite

Hamid, A. Y. S. (1997). Pengalaman Keluarga dan Nilai Anak Tunagrahita: Metode Penelitian Kualitatif dalam Perseptif Keperawatan. Jurnal Keperawatan Indonesia, 1(3), 73–84. https://doi.org/10.7454/jki.v1i3.79