Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer
Articles
VIEWS: 1280
Published: 2013-07-13

Pengembangan Karir Sebagai Faktor Paling Mempengaruhi Kinerja Perawat Pelaksana

Poltekkes Kemenkes Kalimantan Timur, Samarinda 75123, Indonesia; Program Studi Magister, Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Indonesia, Depok 16424, Indonesia
Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Indonesia, Depok, Indonesia
Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Indonesia, Depok, Indonesia
kinerja kepemimpinan motivasi persepsi perawat pelaksana pengembangan karir supervisi

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pemahaman bahwa kinerja perawat berkontribusi bagi mutu pelayanan keperawatan di rumah sakit. Hasil survey menunjukkan ketidakpuasan pelanggan terhadap kinerja perawat pelaksana sebanyak 43,89%, dan penilaian kinerja perawat pelaksana belum optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor internal dan eksternal dengan kinerja perawat pelaksana di IRNA RSUD A.W. Sjahranie. Penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel berjumlah 216 perawat pelaksana. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner yang disusun peneliti. Analisis data dilakukan secara univariat, bivariat (chi-square dan independent t test) dan multivariat (regresi logistik berganda). Hasil penelitian didapatkan faktor yang berhubungan dengan kinerja adalah: pendidikan (p=0,014), motivasi (p=0,013), persepsi (0,001), kepemimpinan (0,001), dan karir (0,001). Faktor pengembangan karir paling dominan berhubungan dengan kinerja (OR=29,962). Peningkatan kinerja perawat pelaksana harus memperhatikan aspek pendididkan, motivasi, persepsi, kepemimpinan dan pengembangan karir.

References

  1. Al-Ahmadi, H. (2009). Factors affecting performance of hospital nurses in region Saudi Arabia. International Journal of Health Care Quality Assurance, 22, 40–54.
  2. Baidoeri, S. (2003) Hubungan antara karakteristik individu, motivasi kerja perawat dan kepemimpinan kepala ruangan dengan kinerja perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit Islam Asshobirin Tangerang tahun 2003 (Tesis, tidak dipublikasikan). Program Pascasarjana Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Jakarta.
  3. Hasibuan, M.S.P. (2007). Manajemen sumber daya manusia. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
  4. Ilyas, Y. (2012). Kinerja teori, penilaian & penelitian (Edisi revisi). Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.
  5. Kemenkes RI. (2010). Rencana strategis kementerian kesehatan tahun 2010–2014. Keputusan menteri kesehatan republik indonesia nomor HK. 03.01/60/I/2010. Jakarta: Kementerian Kesehatan.
  6. Prambudi, S. (2004) Analisis kinerja perawat pelaksana di rsud wonogiri (Tesis, tidak dipublikasikan). Program Pascasarjana Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Jakarta.
  7. Sastradijaya, H.J. (2004) Faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah Cilegon tahun 2004 (Tesis, tidak dipublikasikan). Program Pascasarjana Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Jakarta.
  8. Schoessler, M.T & Aneshansley, P. (2008). The performance appraisal is a developmental tool. Journal for Nurses in Staff Development, 24, ER-E-18.
  9. Sensusiati. (2003) Faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja perawat di ruang rawat inap rumah sakit mekar sari tahun 2003 (Tesis, tidak dipublikasikan). Program Pascasarjana Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Jakarta.
  10. Setiawati, D. (2010). Determinan kinerja perawat di ruang rawat inap rumah sakit tni al dr. mintoharjo Jakarta tahun 2010 (Tesis, tidak dipublikasikan). Program Pascasarjana Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, Jakarta.
  11. Siagian, S.P. (2008). Manajemen sumber daya manusia. Jakarta: Bumi Aksara.
  12. Suwatno & Priansa, D.J. (2011). Manajemen sumber daya manusia dalam organisasi publik dan bisnis. Bandung: Alfabeta.

How to Cite

Ratanto, R., Mustikasari, M., & Kuntarti, K. (2013). Pengembangan Karir Sebagai Faktor Paling Mempengaruhi Kinerja Perawat Pelaksana. Jurnal Keperawatan Indonesia, 16(2), 114–119. https://doi.org/10.7454/jki.v16i2.10