Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer
Articles
VIEWS: 421
Published: 2019-07-30

Determinan Epidemiologi Penyakit pada Mahasiswa Akademi Keperawatan Pemerintah Kabupaten Garut Tahun 2015

Faculty of Nursing, Universitas Padjadjaran, Garut 44151
Faculty of Nursing, Universitas Padjadjaran, Garut 44151
Faculty of Nursing, Universitas Padjadjaran, Garut 44151
angka kesakitan determinan epidemiologi mahasiswa keperawatan

Abstract

Proses adaptasi dan interaksi dari peserta didik dengan lingkungan baru dapat mengakibatkan gangguan keseimbangan fisiologis tubuh sehingga menjadi rentan terhadap penyakit. Penelitian potong lintang ini bertujuan untuk mengidentifikasi determinan epidemiologi penyakit pada mahasiswa Akademi Keperawatan Pemerintah Kabupaten Garut tahun 2015. Sebanyak 235 mahasiswa menjadi sampel. Data yang dikumpulkan meliputi karakteristik responden, karakteristik tempat asal mahasiswa, kesakitan dengan menggunakan kuesioner tentang riwayat kesakitan atau mobiditas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 70,2% mahasiswa mengalami sakit selama tiga bulan terakhir dan 57,9% mahasiswa memiliki riwayat sakit terdahulu. Terdapat hubungan antara determinan epidemiologi karakteristik responden dengan nilai p= 0,023 dengan 95% CI sebesar 6,48 (2,21–22,56) dan karakteristik tempat pada kesakitan mahasiswa nilai p= 0,045 dengan 95% CI sebesar 0,09 (0,02–0,41). Peran pembimbing akademik perlu ditambah dengan memberikan bimbingan dan penyuluhan terhadap masalah kesehatan mahasiswa. Institusi pendidikan sangat penting memiliki dan menyimpan pangkalan data tentang kesakitan mahasiswa.

Abstract

Determinants of Epidemiology of Disease in Nursing Academy Students in Garut, West Java in 2015. The process of adaptation and interaction of students with the new environment can result in physiological balance disorders of the body, thus becoming susceptible to disease. This cross-sectional study aimed to identify the epidemiological determinants of disease in 2015 Garut District Nursing Academy students. A total of 235 students were involved. Data collected included respondent characteristics, the characteristics of the place of origin of the students, morbidity using a questionnaire about the history of previous illness or morbidity. The results showed that 70.2% of students experienced pain during the last three months and 57.9% of students had a history of the previous disease. There was a relationship between the epidemiological determinant of the characteristics of respondents with a value of p= 0.023 with 95% CI of 6.48 (2.21–22.56) and place characteristics in the morbidity of students p= 0.045 with 95% CI of 0.09 (0.02–0.41). The role of academic advisers needs to extend by providing guidance and counseling on student health problems. Educational institutions are significant to have and keep a database of the morbidity of students.

Keywords: epidemiology determinants, morbidity rate, nursing students

References

  1. Adliyani, Z.O.N. (2015). Pengaruh perilaku individu terhadap hidup sehat. Jurnal Majority, 4 (7), 109–114.
  2. Anggraini, M.T., & Rohmani, A. (2012). Hubungan kepuasan pasien dengan minat pasien dalam pemanfaatan ulang pelayanan kesehatan pada praktek dokter keluarga. Proceeding Paper presented in Seminar Nasional & Internasional (Vol. 1, No. 1). Semarang: Universitas Muhammadiyah Semarang. Retrieved from https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/psn12012010/article/view/507
  3. Ardhiyanti, N.L.P.D. (2015). Peningkatan angka morbiditas di Provinsi Bali (Doctoral dissertation, Universitas Udayana). Denpasar: Universitas Udayana.
  4. Djaja, S. (2012). Transisi epidemiologi di Indonesia dalam dua dekade terakhir dan implikasi pemeliharaan kesehatan menurut Survei Kesehatan Rumah Tangga, Surkesnas, Riskesdas (1986-2007). Indonesian Bulletin of Health Research, 40 (3), 142–153. Retrieved from http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/BPK/article/view/2896/2081.
  5. Dotulong, J., Sapulete, M.R., & Kandou, G.D. (2015). Hubungan faktor risiko umur, jenis kelamin dan kepadatan hunian dengan kejadian penyakit TB Paru di Desa Wori Kecamatan Wori. Jurnal Kedokteran Komunitas dan Tropik, 3 (2), 57–65. Retrieved from https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/JKKT/article/view/7773/7336
  6. Wijaya, N. (2007). Hubungan antara keyakinan diri akademik dengan penyesuaian diri siswa tahun pertama sekolah asrama SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan (Doctoral Dissertation, Universitas Diponegoro). Semarang: Universitas Diponegoro.
  7. Gaol, T.L. (2013). Pengaruh faktor sosiodemografi, sosioekonomi dan Kebutuhan terhadap perilaku masyarakat dalam pencarian pengobatan di Kecamatan Medan Kota tahun 2013 (Master Theses, Universitas Sumatera Utara). Medan: Universitas Sumatera Utara.
  8. Hapsari, D., Sari, P., & Pradono, J. (2009). Pengaruh lingkungan sehat, dan perilaku hidup sehat terhadap status kesehatan. Buletin Penelitian Kesehatan Suplement, 37, 40–49. Retrieved from http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/BPK/article/view/2192/1090.
  9. Ikalor, A. (2013). Pertumbuhan dan perkembangan. Jurnal Pertumbuhan dan Perkembangan, 7 (1), 1–6.
  10. Irianto, K. (2014). Epidemiologi penyakit menular dan tidak menular: Panduan klinis.Bandung: Alfabeta; pg.61–96.
  11. Issel, L.M. (2014). Health program and evaluation: A practical, systematic approach for community health. Massachusetts: Jones & Bartlett Learning.
  12. Istiningtyas, L. (2013). Kepribadian tahan banting (hardness personality) dalam psikologi Islam. Jurnal Ilmu Agama UIN Raden Fatah, 14 (1), 81–97. Retrieved from http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/JIA/article/view/463
  13. Lentini, B., & Margawati, A. (2014). Hubungan kebiasaan sarapan dan status hidrasi dengan konsentrasi berfikir pada remaja. Journal of Nutrition College, 3 (4), 631–637. https://doi.org/10.14710/jnc.v3i4.6862
  14. Muchtar, N.L., Jafar, N., & Syam, A. (2015). Gambaran pengetahuan, sikap gizi seimbang dan pola konsumsi sayur dan buah pada mahasiswa obesitas (Theses master, Universitas Hasanuddin). Makassar: Univeristas Hasanuddin.
  15. Puspita, M., & Putro, G. (2008). Hubungan gaya hidup terhadap kejadian stroke di Rumah Sakit Umum Daerah Gambiran Kediri. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, 11 (3), 263–269.
  16. Raharjo, M. (2009). Dampak pencemaran udara pada lingkungan dan kesehatan manusia (Doctoral dissertation, Master of Environmental Science). Semarang: Universitas Diponegoro.
  17. Reqyrizendri, D. (2015). Hubungan Antara Harga Diri Dengan Perilaku Berisiko Terhadap Kesehatan Pada Remaja (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta). Sukoharjo: Universitas Muhammadiyah Surakarta.
  18. Soledad, R.G.M., Carolina, T.V., Adelina, G.C.M., Fernández, P., & Fernanda, M. (2012). The student adaptation to College Questionnaire (SACQ) for use with Spanish students. Psychological reports, 111 (2), 624–640. https://doi.org/10.2466/08.10.20.PR0.111.5. 624-640.
  19. Sunarno, I. (2012). Konsep sehat menurut perspektif budaya Jawa (Studi perilaku masyarakat Jawa dalam menjaga dan meningkatkan kesehatan di Blitar Jawa Timur) (Doctoral Dissertation, Universitas Airlangga). Surabaya: Universitas Airlangga.
  20. Sunarsih, T. (2010). Hubungan antara motivasi belajar, kemandirian belajar dan bimbingan akademik terhadap prestasi belajar mahasiswa di Stikes A. Yani Yogyakarta (Doctoral dissertation, Universitas Sebelas Maret). Solo: Universitas Sebelas Maret.
  21. Tjekyan, S. (2015). Pengantar epidemiologi. Palembang: Unsri Press.

How to Cite

Shalahuddin, I., Eriyani, T., & Pebrianti, S. (2019). Determinan Epidemiologi Penyakit pada Mahasiswa Akademi Keperawatan Pemerintah Kabupaten Garut Tahun 2015. Jurnal Keperawatan Indonesia, 22(2), 92–100. https://doi.org/10.7454/jki.v22i2.647