Abstract
Abstrak
Perilaku kekerasan menjadi masalah di berbagai negara seperti Amerika, Australia dan negara maju lainnya. Indonesiapun memiliki masalah yang sama terutama di kota-kota besar khususnya Jakarta. Perilaku kekerasan banyak dilakukan oleh anak mulai berusia 10-17 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik individu yang berhubungan dengan perilaku kekerasan pada siswa sekolah lanjutan tingkat atas di Jakarta Timur. Metoda penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Berdasarkan rumus perhitungan sampel Lemeshow didapatkan jumlah sampel sebanyak 370. Instrumen perilaku kekerasan dikembangkan dari penelitian Morrison (1993), sedangkan instrumen lain (karakteristik individu, karakteristik psikologis, sosial dan spiritual) dikembangkan oleh peneliti. Analisis data dengan univariat, bivariat: analisis korelasi dan regresi sederhana. Hasil penelitian menunjukan karakteristik siswa sekolah yang melakukan kekerasan berusia 15-17 tahun 68,5%, jenis kelamin laki-laki 97%, dengan jumlah anak terbanyak di dalam keluarga 3 orang, umumnya pernah mengalami riwayat kekerasan dengan tingkat kekerasan terbanyak katagori berat (fisik), dan pelaku kekerasan terbanyak yang dialami oleh anak sekolah dilakukan oleh orangtua, guru, teman tidak sekelompok, masyarakat disekitar rumah, teman sekelompok, saudara dan masyarakat dilingkungan sekolah. Tidak ada hubungan bermakna antara umur, jenis kelamin, jumlah anak dalam keluarga, riwayat mengalami kekerasan, dan kondisi spiritual dengan perilaku kekerasan. Terdapat hubungan bermakna dalam karakteristik individu berupa pengalaman jenis kekerasan yang dialami (p value 0,0001), pengalaman sebagai pelaku kekerasan (p value 0,0001), aspek psikologis (p value 0,0001), dan aspek sosial (p value 0,026) dengan perilaku kekerasan yang dilakukan anak sekolah lanjutan tingkat atas di Jakarta Timur.
Â
Abstract
Violence has become a problem in many countries such as America, Australia, and other developed countries. In Indonesia, the same problem also encountered, especially at big cities like Jakarta. Many violence was done by children at the age of 10-17 years old. The purpose of this study is to identify individual characteristics of violence among the high school students at East Jakarta. The cross sectional approach was applied in this study. The member of sample was 370. Instrument of violence was developed from Morrison study (1993). While other instruments were developed by researcher. Data analysis used univariat, bivariat namely correlation analysis and simple regression. The study found that the characteristic of students who have done violence mostly at the age of 17, boy, have 2 brothers/sisters, experienced physical violence from parents, teacher, friends from other group, society, friends from the same group, and people around schools. There is not a significant correlation between age, sex, number of children in family, experience physical violence, and spiritual aspect with violence. There is a significant correlation individual characteristics cover experienced to violence (p value 0,0001), violence subjects (p value 0,0001), psychological aspect (p value 0,0001), and social aspect (p value 0,026).
References
- Berkowitz, L. (1993). Aggression: Its causes, consequences, and control. Philadelphia: Temple University Press.
- Direktorat Kesehatan Keluarga, Departemen Kesehatan RI. (2001). Kebijaksanaan pembinaan dan pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah. Jakarta: Tidak dipublikasikan.
- Evans, G. D. (2000). Violence among children: recent trends. Family, youth, and community sciences departement. Florida Cooperative Extension Service, Institute of Food and Agricultural Sciences, University of Florida. Diambil pada 16 Januari 2002 dari http:// www.edis.ifas.ulf.edu/ BODY_FY028.
- Hassan, R. & Alatas, H. (editor). (1991). Buku kuliah ilmu kesehatan anak 1. Jakarta: Bagian Ilmu Kesehatan Anak FKUI.
- Morrison, E. F. (1993). The measurement of aggression and violence in hospitallized psychiatric patient. International Journal Nursing Study, Feb; 30 (1): 51-64.
- Mott, S., James, S.W., & Sperhac, A. M. (1990). Nursing care of chlidren and families. California: Addison-Wesley.
- Pramono, D. Penerjemah. (1997). Besar sampel dalam penelitian kesehatan. Edisi bahasa Indonesia (cetakan I). Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
- Rawlins, R. & Heacock. (1993). Clincal manual of psychiatric nursing (edisi 2). St Louis: Mosby Year Book.
- Shalala, D. E. (2001). Youth violence: A report of surgeon general. Diambil pada 5 Februari 2002 dari http//www.Surgeongeneral.gov/library/youthviolence/
- Smith, C.M. & Maurer, F.A. (1995). Community health nursing: theory and practice. Philadelphia: WB Saunders Company.
- Sudigdo Sastroasmoro, (1995). Dasar-dasar metodologi penelitian klinis. Jakarta: Binarupa Aksara.
- Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur. (2001) Laporan program UKS tahun 2000. Jakarta: tidak dipublikasikan.
- Sutanto, P.H. (2001). Manajemen dan analisa data penelitian kesehatan. Jakarta: FIK UI.
- Stuart, G. W. & Sundeen., S.J. (1995). Principles & Practice of psychiatric nursing (edisi 6). St. Louis: Mosby – Year Book, Inc.
- Stuart, G. W. & Laraia, M.T. (2001). Principles & Practice of psychiatric nursing. St. Louis: Mosby – Year Book, Inc.
- Warta Kota. (2001). Mengganasnya tawuran pelajar penjarakan pelakunya, pecat Kepseknya. Diambil pada 15 Agustus 2001 dari http://Kompas.com/wartakota/0101/
- Wong, D.L., Eaton, M.H., Wilson, D., Winkelstein, M.L., Ahmann, E., & Thomas, P.A.D. (1999). Whaley & Whong’s Nursing care of infants and children. St. Louis: Mosby, Inc. Van Nostrad Reihhold Company.
- Keliat, B.A., dan Sinaga, C.T. (1996). Marah akibat penyakit yang diderita. Jakarta: Penerbit buku kedokteran EGC.