Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer
Articles
VIEWS: 2175

VALIDASI RUMUS TAKSIRAN BERAT JANIN (TBJ) UNTUK PREDIKSI BERAT BADAN LAHIR BERDASARKAN TINGGI FUNDUS UTERUS IBU HAMIL

Rumus TBJ taksiran berat janin tinggi fundus uteri

Abstract

Abstrak

Ketersediaan fasilitas dan sarana pelayanan pemeriksaan ultrasonografi di rumah sakit masih terbatas. Hal ini berarti diperlukan suatu cara alternatif untuk memantau pertumbuhan berat janin jika fasilitas USG tidak tersedia. Salah satu cara yang mudah dan sederhana untuk memperkirakan berat janin adalah mengukur Tinggi Fundus Uteri (TFU). Studi ini menguji validitas penggunaan rumus TBJ Gayanti dalam memprediksi berat badan lahir berdasarkan tinggi fundus uteri ibu hamil. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah potong lintang dimana pengambilan data dilakukan satu kali pengukuran yang dilakukan sesaat sebelum melahirkan. Secara umum dapat disimpulkan bahwa rumus TBJ dapat dipakai untuk memprediksi berat badan lahir. Setelah dianalisis lebih lanjut, diketahui bahwa korelasi antara rumus TBJ dengan berat lahir aktual sebesar 0,793, hasil yang sama ditemukan antara rumus Modifikasi Niswander dengan berat lahir aktual. Hasil korelasi ini bermakna pada alpha 5%. Ditemukan bahwa ada hubungan yang cukup kuat antara hasil prediksi dengan memakai rumus baik TBJ maupun Modifikasi Niswander dengan berat lahir aktual namun bila ditinjau dari kemudahan penggunaan rumus maka rumus TBJ lebih mudah diingat dibandingkan dengan rumus Modifikasi Niswander. Rekomendasi untuk penelitian berikutnya perlu dilakukan validasi terhadap rumus TBJ dengan menggunakan desain, jumlah sampel dan teknik penarikan yang lebih baik untuk meningkatkan validitas dan reliabitas hasil penelitian sehingga hasil yang diperoleh dapat digeneralisir untuk populasi Indonesia.

 

Abstract

Availability of USG facility is still limited at hospital. It is necessary the alternative way on monitoring fetal birth weight, however, the USG is not available. Measurement height of the fundus is the simple way in estimating the fetal birth weight. This study was to examine the validity of using estimated fetal birth weight in predicting fetal birth weight that based on height of fundus. The design of this study was a cross-sectional. The collection of data was carry out in one way measurement while before the birth of baby. Generally, it can be concluded that TBJ rule can be used to predict the fetal birth weight. The result of the study revealed that there is the significant correlation between the prediction using TBJ and the Niswander’s modified rules (p = 0.793, ï¡= 0.05). However, TBJ rule is easier to be reminded than the Niswander’s rule. For further study, it is recommended to validate TBJ rule using better design, number of sample, and data collection. It is important to increase validity and reliability of the result study so that this result study can be generalized for all Indonesian population

References

  1. Alibasjah RW dan Hakimi M (1995). Deteksi janin tumbuh lambat: kesepakatan diagnosis antara pengukuran tinggi fundus uteri dan pengukuran biometri janin secara ultrasonografik. Berkala ilmu kedokteran 27 (3) : 143-50
  2. Belizan JM, Villar J, Nardin JC, Malamud J, and de Vicuna LS (1978). Diagnosis of intrauterine growth retardation by simple clinical method: Measurement of uterine height. Am J obstet Gynecol. 131: 643-6
  3. Bothner BK, Gulmezoglu AM, & Hofmey GJ. (2000). Symphisis fundus height measurements during labour : a prospective, descriptive study. African Journal of Reproductive Health 4(1):48-55
  4. Calvert. JP, Crean E, Newcombe RG, Pearson JF(1982). Antenatal screening measurement of symphysis-fundal height. Br Med J 285(6345) : 846-9
  5. Euans DW, Connor PD, Hahn RG, dkk (1995). A comparison of manual and ultrasound measurements of fundal height. J Fam Pract 40:233-6
  6. Farid dan Sukarya. W.S. (1999). Taksasi berat badan anak berdasarkan modifikasi rumus Niswander. Majalah Obstetri dan ginekologi Indonesia 23 (4) :188-93
  7. Gayatri.D & Afiyanti, Y. (2004), Perbandingan beberapa rumus untuk memprediksi berat badan lahir berdasarkan pengukuran tinggi fundus uteri. Jurnal Keperawatan Indonesia. 8(1):18-23
  8. Indira R, Oumachigui A, Narayan KA, dkk (1990). Symphysis-fundal height measurement- a reliable parameter for assessment of fetal growth. Int J Gynaecol Obstet 33(1):1-5
  9. Mardipuro S (1989). Pondok bersalin desa, suatu alternatif dalam upaya peningkatan safe motherhood di pedesaan. Medika 8 : 652-7
  10. Mhaskar R, Mhaskar SR, & Molly SR. Symphysiofundal height (SFH) measurement forprediction of birth weight-a new formula. Http//www. google.com. diakses tanggal 3 September 2003
  11. Niswander JC, Martin JN, Martin RW et al (1970). Estimationof birth weight by quatified external uterine measurenments. Obstet Gynecol 36:294-8
  12. Persson B, Stangenberg M, Lunell No, Brodin U, dkk (1986). Prediction of size of infants at birth by measurement of symphysis fundus height. Br J Obstet Gynaecol 93(3): 206-211.
  13. Quaranta P, Currel R, Redman CWG, Robinson JS (1981). Prediction of small for dates infantas by measurement of symphysial fundal height. Br J Obstet Gynecol 88:115-9.
  14. Reeder, S.J., Martin, L.L., & Koniak-Griffin, D. (1997). Maternity nursing: family
  15. newborn, and women’s health care (18 th ed.). Philadelphia: Lippincott.
  16. Rosmina S, Masengi JA, & Loho MT (2003). Perbandingan ketepatan mengestimasi berat badan lahir menurut rumus Johnson dan rumus SML. Maj Obstet Ginekologi Indonesia 27(1):14-20.

How to Cite

Gayatri, D., & Afiyanti, Y. (2006). VALIDASI RUMUS TAKSIRAN BERAT JANIN (TBJ) UNTUK PREDIKSI BERAT BADAN LAHIR BERDASARKAN TINGGI FUNDUS UTERUS IBU HAMIL. Jurnal Keperawatan Indonesia, 10(1), 24–29. https://doi.org/10.7454/jki.v10i1.169