Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer
Articles
VIEWS: 1618
Published: 2013-03-24

Perbandingan Peningkatan Kekuatan Otot Pasien Hemiparese Melalui Latihan ROM Unilateral dan Bilateral

Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya, Jurusan Keperawatan, Tasikmalaya 46115, Indonesia; Program Studi Magister, Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Indonesia, Depok 16424, Indonesia
##plugins.generic.jatsParser.article.authorBio##
×

Yanti Cahyati



Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Indonesia, Depok 16424, Indonesia
Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Depok 16424, Indonesia
bilateral hemiparese kekuatan otot latihan ROM stroke unilateral

Abstract

Hemiparese pada klien stroke dapat menyebabkan klien mengalami berbagai kecacatan. Latihan Range of Motion (ROM) merupakan salah satu bentuk latihan yang dinilai efektif untuk mencegah terjadinya kecacatan. Latihan ROM bisa dilakukan dengan pendekatan bilateral yang dapat memberikan efek yang lebih baik dibandingkan dengan unilateral training. Penelitian bertujuan mengidentifikasi perbandingan latihan ROM unilateral dan bilateral terhadap kekuatan otot pasien hemiparese akibat stroke iskemik. Penelitian menggunakan desain Quasi Experiment pre dan post test design. Jumlah sampel 30 responden yang terdiri dari kelompok intervensi I dan intervensi II. Evaluasi penelitian dilakukan pada hari pertama dan ketujuh. Teknik pengambilan sampel consecutive sampling. Hasil penelitian menunjukkan kekuatan otot meningkat pada kedua kelompok intervensi dan terdapat perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok intervensi (p= 0,018, α= 0,05 ). Penelitian lebih lanjut tentang pengaruh penggunaan latihan ini secara terprogram dalam menangani pasien stroke dengan hemiparese perlu dilakukan.

References

  1. American Heart Association. (2010). Heart diseases and stroke statistic: Our guide to current statistics and the supplement to our heart and stroke fact-2010 update. Diperoleh dari http://www.americanheart.org.
  2. Astrid. (2008). Pengaruh latihan range of motion (ROM) terhadap kekuatan otot, luas gerak sendi dan kemampuan fungsional pasien stroke di RS Sint Carolus Jakarta (Tesis, Tidak dipublikasikan). Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, Jakarta.
  3. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. (2008). Laporan nasional riskesda 2007, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan, Republik Indonesia. Diakses dari: http://www.litbang. depkes.go.id.
  4. Berman, A., Snyder, S., Kozier, B., & Erb, G. (2008). Kozier and Erb’s Fundamentals of nursing, concept, process and practice (8th Ed.). New Jersey: Pearson Education.
  5. Chang, J.J., Tung, W. L., Wu, W.L., & Su, F.C. (2006). Effect of bilateral reaching on affected arm motor control in stroke with and without loading on unaffected arm. Disability & Rehabilitation, 28(24), 1507-1516.
  6. Desrosiers, J., Bourbonnais, D., Corriveau, H., Gosselin, S., & Bravo, G. (2005). Effectiveness of unilateral and symme- trical bilateral task training for arm during the subacute phase after stroke: A randomized controlled trial. Clinical Rehabilitation, 19(6), 581–593.
  7. Lewis, G.N., & Byblow, W.D. (2004). Neuro- physiological and behavioural adaptations to a bilateral training intervention in individuals following stroke. Clinical Rehabilitation, 18 (1), 48–59.
  8. Lewis, S.L., Dirksen, S.R., Heitkemper, M.M., & Bucher, L. (2007). Medical surgical nursing: Assessment & management of clinical problem (7th Ed.). St.Louis: Mosby-Year Book, Inc.
  9. Lynch, D., Ferraro, M., Krol, J., Trudell, C.M., Christos, P., & Volpe, B.T. (2005). Continuous passive motion improves shoulder joint integrity following stroke. Clinical Rehabilitation, 19 (6), 594–599.
  10. Waller, S.M., & Whitall, J. (2005). Hand do- minance and side of stroke affect rehabilitation in chronic stroke. Clinical Rehabilitation, 19 (5), 544–551.
  11. PDPERSI. (2010). Stroke, penyebab utama kecacatan fisik. http://pdpersi.co.id.
  12. Potter, A.P., & Perry, A. (2006). Fundamental of nursing (4th Ed.). St.Louis: Mosby-Year Book, Inc.
  13. Rekam Medis RSUD Kabupaten Ciamis. (2010). Laporan kasus rawat inap dan rawat jalan RSUD Kabupaten Ciamis. Ciamis: RSUD Kabupaten Ciamis.
  14. Rekam Medis RSUD Kota Tasikmalaya. (2010). Laporan kasus rawat inap dan rawat jalan RSUD Kota Tasikmalaya. Tasikmalaya: RSUD Kota Tasikmalaya.
  15. Stoykov, M. E., & Corcos, D. M. (2009). A review of bilateral training for upper extremity hemiparesis. Occupational Therapy Interna-tional, 16 (3–4), 190–203.

How to Cite

Cahyati, Y., Nurachmah, E., & Hastono, S. P. (2013). Perbandingan Peningkatan Kekuatan Otot Pasien Hemiparese Melalui Latihan ROM Unilateral dan Bilateral. Jurnal Keperawatan Indonesia, 16(1), 40–46. https://doi.org/10.7454/jki.v16i1.18