Abstract
Abstrak
Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi perbedaan keefektifan penyembuhan luka menggunakan balutan madu dan balutan normal salin-povidone iodine pada pasien trauma dengan luka terbuka yang dirawat di salah satu RS di Bukittinggi. Desain penelitian ini adalah kuasi eksperimen, non-equivalent control group dengan pre dan post-test. Sampel berjumlah 6 responden (3 responden untuk masing-masing kelompok intervensi madu serta normal salin-povidone iodine). Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna pada rerata skor perkembangan proses penyembuhan luka antara sebelum dan sesudah intervensi perawatan luka dengan madu (P = 0.076) dan dengan normal salin-povidone iodine (P = 0,057). Rerata skor perkembangan penyembuhan luka terbuka setelah intervensi tidak berbeda secara signifikan (P = 0,797) antara kelompok intervensi dengan madu dengan kelompok kontrol. Namun, penurunan skor perkembangan proses penyembuhan luka pada balutan madu (11,52%) lebih besar 6,67% dibandingkan balutan normal salin-povidone iodine (4,85%). Perawatan luka dengan madu membuat responden tidak merasa nyeri, tidak terjadi perlengketan serta perdarahan saat membuka balutan ketika dibersihkan, sedangkan dengan normal salin-povidone iodine, responden merasakan sebaliknya. Hasil penelitian ini merekomendasikan penggunaan balutan madu untuk pasien dengan luka terbuka.
Â
Abstract
The aim of this study was to compare the effectiveness of honey dressing and normal salin-povidone iodine dressing in the open wound healing process at a hospital in Bukittinggi. This was a non-equivalent control group quasi experimental study with pre & post test. The samples of this study were 6 respondents (3 respondents in each intervention and control group). The finding from this study showed that there was no significant difference on the mean score of wound healing process before and after wound care intervention using honey dressing (P = 0.076), and normal saline-povidone iodine dressing (P = 0.057). There was also no significant difference on the mean score of wound healing process on traumatic open wound patient after intervention on the control group using normal saline-povidone iodine dressing and intervention group using honey dressing (P = 0,797) However, the wound healing score on the honey intervention group was 6,67% higher (11,52%) than on the wound using normal saline-povidone iodine dressing (4,85%). Unlike patients in the control group, patients using honey dressing were not complaining about pain and bleeding when change dressing. Therefore, the study recommended the honey application for open wound.
References
- Al-waili & Saloom. (2007). Evidence for efficacy of honey in wound care. http://www.angelfire. com/co4/honey_in_wounds/efficacy.htm, diperoleh 29 Januari 2007.
- Bale, S. & Jones, V. (2000). Wound care nursing: A patient-centred approach. London: Bailliere Tindall.
- Gayatri, D. (1999). Perkembangan manajemen perawatan luka: Dulu dan kini. Jurnal Keperawatan Indonesia, 2. 8. 304-308.
- Kozier, B., Erb, G., & Blais, K. (2004). Fundamentals of nursing: Concepts, process, and practice. Philadelphia: Pearson Prentice Hall.
- Kurniati, A. (2004). Gula povidine-iodine 1% : Alternatif pengobatan luka tekan. Jurnal Keperawatan Indonesia, 8. 1. 8-12.
- Lelo, A. (2006). Efek farmakologi madu lebah. Jakarta: disampaikan pada seminar Efek farmakologi produk perlebahan terhadap kesehatan manusia, tidak dipublikasikan.
- Mansjoer, A., et al. (2000). Kapita selekta kedokteran. Edisi 3. Jakarta: Media Aesculapius FKUI.
- Molan, P.C. (2007). A brief review of the clinical literature on the use of honey as a wound dressing.http://www.wave.co.nz/~whp/publicat3.htm, diperoleh 29 Januari 2007.
- Molan, P.C. (2007). The evidence supporting the use of honey as a wound dressing. http://www.wave.co.nz/~whp/publicat3.htm, diperoleh 29 Januari 2007.
- Potter, P.A. and Perry, A.G. (2005). Fundamental of nursing. 6th ed. Philadelphia: Mosby.
- Sjamsuhidajat, R. dan Jong, W.D. (1998). Buku ajar ilmu bedah. Jakarta: EGC.
- Suriadi. (2007). Manajemen luka. Pontianak: STIKEP Muhammadiyah.
- Sussman, C, & Jensen, B.M.B. (1998). Wound care: A collaborative practice manual for physical therapists and nurses. Gaithersburg: Aspen Publication.