Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer
Articles
VIEWS: 665
Published: 2008-07-24

Pengalaman Perokok Rendah Tar dan Nikotin di Kota Malang

berhenti merokok fenomenologi perokok rokok mild

Abstract

Abstrak

Kehadiran rokok rendah tar dan nikotin (mild) menimbulkan asumsi bahwa rokok jenis ini lebih ramah terhadap kesehatan. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan makna pengalaman perokok dalam mengkonsumsi rokok mild di Kota Malang. Penelitian dilakukan dengan desain fenomenologi pada tujuh partisipan. Penelitian menghasilkan empat tema yaitu: alasan mengkonsumsi rokok mild; perubahan yang terjadi setelah menjadi perokok mild; makna mengkonsumsi rokok mild; jenis layanan dan strategi yang dibutuhkan untuk berhenti merokok. Kesimpulan penelitian ini ialah perokok menilai rokok rendah tar dan nikotin merupakan rokok ringan sehingga memacunya untuk terus menerus merokok dengan hisapan yang lebih dalam atau lebih banyak. Pemerintah disarankan untuk melarang pencantuman label mild dan sejenisnya yang dapat dipersepsikan secara keliru oleh perokok.

 

Abstract

The mild cigarette led to the assumption that this cigarette has a lower risk for health. This phenomenological study was aimed to describe the meanings of smoker’s experiences regarding the mild cigarettes consumption in Malang. Seven participants were selected. The results showed four themes: reasons of smoking mild cigarettes; changes that happen after smoking mild cigarettes; meanings of smoking mild cigarettes; health care and strategies needed to stop smoking. This study concluded that smokers believed the mild cigarretes have low tar and niccotine cigarettes so they continue to smoke more and deeply. The government is suggested to stop putting the label of mild/other similar labels in a cigarettes pack which could be perceived incorrectly by smokers.

References

  1. Adiningsih, U. (2006). Mencegah bahaya rokok pada anak dan remaja. http://www.surya.co.id/naskah.php?id=9256&rid=12, diperoleh 8 Januari 2007.
  2. Aditama, T. Y. (2007). Rokok di sinetron S. <http://www.kalbe.co.id/file/cdk/files/147_15rokokdisinetron.pdf>, diperoleh 8 Maret 2007.
  3. Ardi, Y. (2001). Kampanye rokok tar rendah himpit industri kretek. http://www.bisnis.com/ serviet/page?_pageid=268, diperoleh 8 Januari 2007.
  4. Baharuddin, R. (2004). Strategi citra merek sampoerna a mild: Bentuk-bentuk pencitraan iklan billboard a mild versi origami. http://digilib.unikom.ac.id/go.php?id=jbptunikompp-gdl-s1-2004-rezabaharu-279, diperoleh 20 Juni 2007.
  5. Baldwin, A. S., Rothman, A. J., & Hertel, A.W. (2006). Specifiying the determinants of the limitation and maintenance of behavior change: An examination of self-efficacy, satisfaction and smoking cessation. Journal Health Psychology, 25, 5, 626-634.
  6. Canadian Nurses Association. (2001). Tobacco: The role of health professionals in smoking cessation joint statement. http://www.cna-nurses.ca/CNA/documents/pdf/publications/ PS49_Reducing_use_Tobacco_ June_2001_e.pdf, diperoleh 15 Januari 2007.
  7. Creswell, J.W. (1998). Qualitative inquiry & research design: Choosing among five traditions. Thousand Oaks: Sage Publications, Inc.
  8. Helvie, O. C. (1998). Advanced practice nursing in the community. Thousand Oaks: Sage Publications.
  9. Husaini, A. (2006). Tobat merokok: Rahasia dan cara empatik berhenti merokok (Alih Bahasa : Narulita, S. J.). Depok: Pustaka Iman.
  10. Mesu, Y. D. (2004). Pengaruh pelaksanaan publisitas terhadap brand image rokok a mild pada pt h m sampoerna: Studi banding pada mahasiswa fakultas ekonomi unikom bandung.
  11. http://digilib.unikom.ac.id/go.php?id=jbptunikompp-gdl-s1-2004-yulianadom-605, diperoleh 20 Juni 2007.
  12. Mu’tadin. (2002). Remaja dan rokok. http://www.e-psikologi.com/ remaja/050602, diperoleh 16 Maret 2007.
  13. Nurwatie, D.I. (2004). Analisis sikap konsumen terhadap rokok mild sebagai produk alternatif di Kotamadya Malang. http://digilib.brawijaya.ac.id/virtuallibrary/mlg_serial/Pdf%20Material/Jurnal%20Pascasarjana/perilaku%20konsumen/donna%20indah%20nurwatie.pdf, diperoleh 9 Januari 2007.
  14. Presiden Republik Indonesia. (1999). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 1999 tentang Pengamanan Rokok bagi Kesehatan. http://www.dprin.go.id/regulasi/ 1999/10/pp81-99.pdf, diperoleh tanggal 22 Januari 2007.
  15. Presiden Republik Indonesia. (2000). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2000 tentang Pengamanan Rokok bagi Kesehatan. http://www.pom.go.id/public/hukum_ perundangan/pdf/napza_38.pdf, diperoleh 22 Januari 2007.
  16. Presiden Republik Indonesia. (2003). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2003 tentang Pengamanan Rokok bagi Kesehatan. http://www.pom.go.id/public/hukum_perundangan/pdf/napza_53.pdf, diperoleh 22 Januari 2007.
  17. Pender, N.J., Murdaug, C.L., & Parsons, M.A. (2002). Health promotion in nursing practice. 4th ed. Upper Saddle River: Prentice Hall.
  18. Prabhat, J., & Chaloupka, F. J. (2000). Meredam wabah: Pemerintah dan aspek ekonomi (Alih Bahasa: Adioetomo, S. M.). Washington: The World Bank.
  19. Rahmawatie, R. (2002). Studi semiotika pada iklan rokok star mild di televisi. http://library.gunadarma.ac.id/go.php?id=jiptumm-gdl-sl-2002-rosyidah-4940-semiotika, diperoleh 20 Juni 2007.
  20. Saputro, E. P. (2003). Rokok versus kesehatan publik: Refleksi hari kesehatan sedunia. http://www.antirokok.or.id/berita/berita_refleksi.htm, diperoleh 10 Januari 2007.
  21. Siswono. (2000). Ramai-ramai produksi “rokok sehatâ€. http://www.eksekutif.com/ berita/artikel.html?aid=589, diperoleh 22 Januari 2007.
  22. ______. (2004). Lingkaran kemiskinan para penghisap rokok. http://www.kompas.com/kesehatan/ news/0405/31/094609.htm, diperoleh 10 Januari 2007.
  23. Streubert, H. J., & Carpenter, D.R. (1999). Qualitative research in nursing: Advancing the humanistic imperative. 2nd ed. Philadelphia: Lippincott Williams &Wilkins.
  24. Tandra, H. (2004). Merokok dan kesehatan. http://www.antirokok.or.id/berita/berita_rokok_kesehatan.htm, diperoleh 10 Januari 2007.
  25. Waney, A. (2002). Pasien skizofrenia cenderung gemar merokok. http://www.kompas.com/kesehatan/news/0205/06/015525.htm, diperoleh 15 Maret 2007.
  26. Whetherall, C.F. (2006). Stops: baca buku ini dan berhenti merokok (Alih Bahasa: Masitoh, S.). Bandung: How-Press.
  27. World Healh Organization. (2003). The WHO framework convention on tobacco control.
  28. http://www.worldbank.org/tobacco/pdf/indonesian.pdf, diperoleh 09 Januari 2007.

How to Cite

Kumboyono, K., Sahar, J., & Wiarsih, W. (2008). Pengalaman Perokok Rendah Tar dan Nikotin di Kota Malang. Jurnal Keperawatan Indonesia, 12(2), 91–99. https://doi.org/10.7454/jki.v12i2.206