Abstract
Abstrak
Gizi buruk balita masih menjadi permasalahan serius di Indonesia. Tujuan penelitian menjelaskan pengaruh pemberian diet
formula 75 dan 100 terhadap berat badan balita gizi buruk rawat jalan. Desain penelitian quasi experimental pre-post test with
control group dengan teknik total sampling, terdiri dari 15 responden kelompok intervensi dan 15 responden kelompok
kontrol. Analisis yang digunakan adalah uji chi squere, paired t-test, independent t-test, uji ancova. Uji statistik menunjukkan
perbedaan bermakna berat badan balita gizi buruk rawat jalan sebelum dan sesudah perlakuan pada kelompok intervensi dan
kontrol (p= 0,00; α= 0,05). Peningkatan berat badan kelompok intervensi lebih besar daripada kelompok kontrol. Puskesmas
diharapkan menindaklanjuti hasil penelitian sehingga mencapai target berat badan balita gizi buruk rawat jalan sesuai standar.
Kata kunci: gizi buruk, rawat jalan, diet formula 75 dan 100
Abstract
Malnutrition in children is still a serious problem in Indonesia. This study aimed to describe the influence of diet formulas 75
and 100 to the body weight of under five years old malnutrition outpatient. Research design was quasi experimental pre-post
test with control group. Total sampling technique was used to involve 15 respondents as intervention group and 15 respondents
as control group. Data was analyzed using chi square, paired t-test, independent t-test, and ancova test. Thet results show that
there were significant differences in the body weight before and after treatment in the intervention group and control group
(p= 0.00; α= 0.05). The improvement of body weight on intervention group is greater than the control group. Public health
centers are expected to follow up the results of this study as to reach the target of body weight of children under five years
malnutrition outpatients according to the standard.
Keywords : malnutrition, outpatient, formula diet 75 and 100
References
- Arnelia, Lamid, S., & Rachmawati, R. (2011). Pemulihan gizi buruk rawat jalan dapat memperbaiki asupan energi dan status gizi pada anak usia dibawah tiga tahun. Jurnal Gizi Klinik Indonesia, 7 (3), 105 –111.
- Departemen Kesehatan RI. (2001). Studi kesehatan ibu dan anak. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
- Departemen Kesehatan RI. (2006). Buku bagan tatalaksana anak gizi buruk. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
- Departemen Kesehatan RI. (2007). Petunjuk teknis tatalaksanan anak gizi buruk. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
- Departemen Kesehatan RI. (2008). Buku bagan manajemen terpadu balita sakit (MTBS). Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
- George, J.B. (1995). Nursing theories: The base for professional nursing practice (4th Ed.). Norwalk: Appleton & Lange.
- Hasbi, M. (2007). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kekurangan energi protein (KEP) pada balita di Kecamatan Batu Layar Kabupaten Lombok Barat (Skripsi, tidak dipublikasikan). Universitas Diponegoro, Semarang – Jawa Tengah.
- Kardjati, S., & Alisjahbana, S. (1985). Aspek kesehatan & gizi anak balita. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
- Sajudi, A. (2000). Sambutan dalam rencana aksi-aksi pangan & gizi nasional. Jakarta: Pemerintah RI bekerjasama dengan World Health Organization.
- Soekirman. (2000). Ilmu gizi & aplikasinya. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
- Soetjiningsih. (1995). Tumbuh kembang anak. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
- Supariasa, I.D.N., Bakri, B., & Fajar, I. (2002). Penilaian status gizi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
- Wong, D.L. (2001). Wong’s essential of pediatric nursing (6th Ed.). St. Louis: Mosby.