Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer
Articles
VIEWS: 482
Published: 2010-07-24

Peningkatan Status Gizi Anak Melalui Perbaikan Pola Asuh Keluarga

anak usia 6-59 bulan pola asuh keluarga status gizi anak

Abstract

Abstrak

Pola asuh keluarga merupakan salah satu faktor tidak langsung berhubungan dengan status gizi anak. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan pola asuh keluarga dengan status gizi anak usia 6-59 bulan. Penelitian dilaksanakan di Kelurahan GL Depok dengan metode cross-sectional melibatkan 420 responden. Hasil analisis bivariat dengan uji Kai kuadrat menunjukkan hubungan signifikan antara pola asuh dengan status gizi (p= 0,00, α= 0,05) Puskesmas diharapkan dapat memberikan informasi kepada warga tentang pola asuh terhadap anak meliputi cara memilih, mengolah makanan, cara memberi makan pada anak, makanan pantangan bagi anak sehat, kebiasaan makan keluarga, ragam makanan, dan frekuensi makan dalam sehari dengan metode diskusi dan simulasi bagi ibu yang mempunyai anak usia 6-59 bulan.

 

Abstract

Family care pattern is an indirect factor affecting children nutritional status. The objective of this research was to identify the relationship between family care patterns with 6-59 months children nutritional status. It was conducted in Kelurahan GL Depok, applying cross-sectional methods involving 420 sample respondents. Bivariate analysis by chi-square test showed that there was a significant relationship between family care patterns with child nutritional status (p= 0,00, α= 0,05). This research suggested that the Puskesmas health care provider should increase the knowledge level of the lower educated mothers about the appropriate way of caring children especially in choosing, processing food, and feeding of varying foods, informing prohibited foods for children, family meal patterns, and everyday meal frequency for their children, by applying discussion and simulation techniques.

References

  1. Departemen Kesehatan RI. (2007). Keputusan Menteri Kesehatan N0. 747/Menkes/SK/VI/2007 tentang Pedoman Operasional keluarga Sadar Gizi di Desa Siaga, Jakarta. Jakarta: Balitbang Depkes.
  2. Departemen Kesehatan RI. (2004). Sistem kesehatan nasional. Jakarta: Balitbang Depkes .
  3. Ekasari, Fatma, M., et al. (2002). Keperawatan komunitas. Jakarta: Trans Info Media.
  4. Harsiki, M.M.T. (2003). Hubungan pola asuh dan faktor lain dengan keadaan gizi anak batita keluarga miskin di pedesaan dan perkotaan Propinsi Sumatra Barat (Tesis, tidak dipublikasi-kan). Universitas Indonesia, Depok.
  5. Herawati, T.H. (2002 ). Pengaruh pemberian makanan tambahan bagi balita KEP terhadap perubahan status gizi balita di Puskesmas Kabupaten Sidoarjo (Tesis, tidak dipublikasi- kan). Universitas Indonesia, Depok.
  6. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). (2004). Ketahanan pangan dan gizi di era otonomi daerah dan globalisasi. Prosiding Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi. Jakarta: LIPI.
  7. Maurer, Frances, A., Smith, & Claudia, M. (2005). Community/ puclic health nursing practice. Baltimore, MD: Elsevier Saunder.
  8. Widayani, S., Hidayat, S., & Kusharso, C. (2001). Hubungan antara pola asuh dengan status gizi anak batita pada rumah tangga petani di Kabupaten Bogor. Media Gizi dan Keluarga, Desember, XXV (2), 73-82.
  9. Wong, D. (2004). Pedoman klinis perawatan pediatrik (Monica Ester, penerjemah). Jakarta: Penerbit ECG..

How to Cite

Agustina, A. (2010). Peningkatan Status Gizi Anak Melalui Perbaikan Pola Asuh Keluarga. Jurnal Keperawatan Indonesia, 13(2), 67–73. https://doi.org/10.7454/jki.v13i2.234