Abstract
Abstrak
Ansietas merupakan salah satu gangguan mental emosional yang dapat disebabkan karena pengalaman traumatis seperti
bencana alam di Kabupaten Klaten. Melalui logoterapi diharapkan dapat membangkitkan optimisme seseorang dalam menghadapi
masa depan. Tujuan penelitian adalah menjelaskan pengaruh logoterapi kelompok terhadap ansietas penduduk pascagempa.
Penelitian dilakukan terhadap 42 responden kelompok intervensi dan 42 responden kelompok kontrol. Metode penelitian yaitu
quasi experimental pre-post test with control group dengan teknik simple random sampling. Analisis yang digunakan adalah
uji chi squere, dependent, independent sample t-test, regresi linier ganda. Hasil uji statistik menunjukkan self evaluasi dan
observasi terdapat perbedaan yang bermakna terhadap respon yang ditimbulkan dari ansietas (p= 0,00, α= 0,05). Rekomendasi
penelitian diutamakan kepada Puskesmas agar memfasilitasi penerapan logoterapi kelompok dalam mengatasi ansietas.
Kata kunci: ansietas, bencana, dampak psikologis, logoterapi kelompok
Abstract
Anxiety is one of the emotional mental disorders can be caused by traumatic experiences such as natural disasters in Klaten
regency. The therapy arrouses their optimism about the future with any obstacles. The research’s goal was to explain the effect
of group logotherapy to minimize clients anxiety post disasters. They were 42 respondents as intervention group and the
others control group. The research’s method used quasi experimental pre-post test with control group and sampling was
simple random. Analyze by Chi-square, dependent and independent sample t-test, and double linear regression. The results
showed that based on self evaluation and observation there was significance anxiety responses caused by anxiety (p= 0.00,
α= 0.05). This research recommended that the public health should facilitate the application of group logotherapy to reduce
anxiety.
Keywords: anxiety, disaster, group logotherapy, psychological impact
References
- Anas, S. (2006). 23 korban gempa alami gangguan jiwa. Diperoleh dari http://www.tempointeractive. com.
- Bijl, A. J., & Leader, M. H. (1998). Prevalence of psychiatric disorder in general population results of the netherlands mental health survey and incidence study (NEMESIS). Social Psychiatry and Psychiatric Epidemiology, 33 (1), 587–595.
- Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2008). Riset kesehatan dasar 2007. Diperoleh dari http://www.litbang.depkes.go.id/LaporanRKD/IndonesiaNasional.pdf.
- Fortinash, K.M., & Worret, P.A.H. (2004). Psychiatric mental health nursing (3rd Ed.). St. Louis: Mosby.
- Kaplan, H.I., Sadock, B., & Grebb, J.A. (1994). Kaplan and Sadock’s synopsis of psychiatry (7th Ed.). Baltimore: Williams & Wilkins.
- Von Kirchbach, G. (2003). General introduction to logotherapy and existential analysis. European Psychotherapy, 4 (1), 33–46.
- Pandia, V. (2007). Penerapan konsep logoterapi dalam konseling kristen. Diperoleh dari http://www.tiranus.net.
- Stuart, G. W., & Laraia, M. T. (2005). Principles and practice of psychiatric nursing (8th Ed.). St. Louis: Mosby.
- Sulistiyawati. (2007). Analis faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat kecemasan penduduk pasca gempa terhadap post traumatic stress disorder di Desa Sengon Kecamatan Prambanan Kabupaten Klaten (Skripsi tidak dipublikasikan). FIK UI, Depok.
- Suliswati. (2005). Konsep dasar keperawatan kesehatan jiwa. Jakarta: EGC.
- Wahyuni, S. (2007). Pengaruh logoterapi terhadap peningkatan kemampuan kognitif dan perilaku pada lansia dengan harga diri rendah di Panti Wreda Pekanbaru Riau (Tesis tidak dipublikasikan). FIK UI, Depok.
- Videbeck, S.L. (2006). Psychiatric mental health nursing (3rd Ed.). Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.