Abstract
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran pengaruh Kegel’s exercise terhadap keluhan dribbling pasien pasca
transurethral resection of the prostate (TURP). Sampel penelitian adalah responden yang dirawat di RS X dan RS Y yang
memenuhi kriteria inklusi. Jumlah sampel pada kelompok intervensi sejumlah 10 responden, sedangkan kelompok kontrol 10
responden. Hasil penelitian menunjukan keluhan dribbling pada kelompok intervensi berhenti mulai hari ke-13, sedangkan
pada kelompok kontrol berhenti mulai hari ke-24, sehingga membuktikan ada perbedaan yang signifikan rata-rata lama keluhan
dribbling antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol (p= 0,007; α= 0,05). Penurunan lama keluhan dribbling pada
responden yang patuh melakukan Kegel’s exercise berhenti mulai hari ke-13, sedangkan pada responden yang tidak patuh
berhenti mulai hari ke-20, sehingga membuktikan ada perbedaan yang bermakna rerata lama keluhan dribbling responden yang
patuh melakukan Kegel’s exercise dengan responden yang tidak patuh (p= 0,004; α= 0,05). Simpulan dari penelitian ini adalah
Kegel’s exercise terbukti dapat menurunkan keluhan dribbling pasien pasca TURP. Disarankan agar tiap rumah sakit dapat
menerapkan Kegel’s excercise terhadap pasien dengan keluhan dribbling pasca-TURP.
Kata Kunci: Kegel’s exercise, keluhan dribbling, pasca transuretral resection of the prostate (TURP), patuh Kegel’s exercise
Abstract
This study aims to see the effect of Kegel’s exercise on Dribbling Complaint of Post Transurethral Resection of the Prostate
(TURP) patient. The sample was the patients who are hospitalized in X hospital and Y hospital fulfill the inclusion criteria.
There were 10 responden each for intervention and control groups. The study results show that dribbling complaint of patient
in intervention group stop at day 13, while in control group stop at day 24. Thus, there is a significant difference of the average
of dribbling complaint duration between intervention and control groups (p= 0.007; α= 0.05). In addition, for the respondents
in intervention group who did the exercise regularly, the dribbling complaint stop at day 13 and those who did not do exercise
regularly the complaint stop at day 20. This is shown again that there is a significant difference of the average of dribbling
complaint duration between those who do the exercise regularly and who do not do it regularly (p= 0.004; α= 0.05). In
conclusion, the Kegel’s’s exercise is proven can reduce the dribbling complaint of post TURP patient. It is recommended that
each hospital can apply Kegel’s excercise for patients with symptoms of post-TURP dribbling.
Key words: Kegel’s’s exercise,
References
- Baum, N. (2003). Pelvic floor exercise for men. Diperoleh dari http://www.neilbaum.com/articles/ui_pelvic_exercises.shtml.
- Burns, N., & Grove, S.K. (2001). The practice of nursing research: Conduct, critique, & utilization (4th Ed.). Philadelphia: W.B. Sauders Company.
- Chang, L.P., Tsai, H.L., Huang, T.S., Wang, M.T., Hsieh, L.M., & Tsui, H.K. (1998). The early effect of pelvic floor muscle exercise after transurethral prostatectomy. J Urology, 160 (2), 402–405.
- Darmojo, B. (2009). Buku ajar Boedhi – Darmojo “Geriatri, ilmu kesehatan usia lanjutâ€. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. (Hal 226–242; 495–505).
- Furqan. (2003). Evaluasi biakan urin pada penderita BPH setelah pemasangan kateter menetap: Pertama kali dan berulang. Medan: Bagian Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Diperoleh dari http://library.usu.ac.id/download/fk/bedah-furqan.pdf.
- Laberge, M. (2009). Transurethral resection of the prostate. Diperoleh dari http://www.answers.com/topic/transurethral-resection-of-the-prostate.
- Leslie, W.S. (2006). Transurethral resection of the prostate. Diperoleh dari http://emedicine. medscape.com/article/449781-overview.
- Murti, B. (1997). Prinsip dan metode riset epidemologi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
- Paterson, J., Pinnock, C.B., & Marshall., V.R. (1997). Pelvic floor exercises as a treatment for post-micturition dribble. Br J Urol., 79 (6), 892–897 (ISSN: 0007-1331).
- Porru, D., Campus, G., Caria, A., Madeddu, G., Cucchi, A., Rovereto, B., Scarpa, M.R., Pili, P., & Usai, E. (2001). Impact of early pelvic floor rehabilitation after transurethral resection of the prostate. Neurology and urodinamics, 20 (1), 53–59.
- Purnomo, B.B. (2005). Dasar-dasar urologi (Edisi ke-2). Jakarta: Penerbit Sagung Seto. (Hal 79–81).
- Rahardjo, D. (1999). Prostat “Kelainan – kelainan jinak, diagnosa dan penangananâ€. Jakarta: Sub-bagian Urologi Bagian Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Asian Medical.
- Sjamsuhidajat, R., & Jong, de.W. (2005). Buku ajar ilmu bedah (Edisi 2). Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. (Hal 782–786).
- Srigondo, B. (1981). Jumlah ulangan dalam percobaan, dalam rancangan percobaan. Semarang: Universitas Diponegoro Press. (Hal 101–106).
- Tibaek, S., Klarskov, P., Lund, H.B., Thomsen, H., Andresen, H., Schmidt, J.C., & Niemann, O.M. (2007). Pelvic floor muscle training before transurethral resection of the prostate: A randomized, controlled, blinded study. Scandinavia Journal of Urology and Nephrology, 41 (4), 329–334.