Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer
Articles
VIEWS: 1075
Published: 2012-07-24

Kemampuan Perawatan Diri Anak Tuna Grahita Berdasarkan Faktor Eksternal dan Internal Anak

PSIK FKIK Universitas Sudirman Purwokerto, Jawa Tengah 53123, Indonesia; Program Studi Magister Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, Depok 16424, Indonesia
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, Depok 16424, Indonesia
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Depok 16424, Indonesia
perawatan diri faktor yang berhubungan tuna grahita

Abstract

Kemampuan perawatan diri anak tuna grahita, kemampuan perawatan diri dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor
eksternal (karakteristik orangtua dan lingkungan) maupun faktor internal (karakteristik anak). Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kemampuan perawatan diri anak tuna grahita. Rancangan penelitian cross
sectional dengan sampel adalah 65 orangtua anak tuna grahita di Sekolah Luar Biasa (SLB). Analisis data menggunakan uji
Chi-Square dan regresi logistik ganda menunjukkan kemampuan perawatan diri pada anak tuna grahita masih rendah.Terdapat
hubungan bermakna antara pendidikan orang tua, umur, dan kekuatan motorik pada anak tuna grahita dengan kemampuan
perawatan diri (p < 0,005). Faktor paling dominan yang mempunyai hubungan adalah faktor kekuatan motorik anak tuna
grahita dengan OR= 4,77.

References

  1. Bakor PLB. (2008). Laporan pendataan PK dan PLK di Karesidenan Banyumas tahun 2008. Banyumas: Badan Koordinasi PLB Banyumas.
  2. Buckley, S., Bird, G., & Sacks, B. (2006). Evidence based that we can change the profile from a study of inclusive education. Down Syndrome: Res Pract, 9, 51-53.
  3. Buyan, K.K. (2004). Health promotion through self-care and community participation: Elements of a proposed programme in the developing countries. BMC Public Health, 4, 11. Doi:10.1186/1471-2458-4-11.
  4. Effendi, M. (2006). Pengantar psikopedagodik anak berkelainan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
  5. Ehrenkrantz, D., Miller, C., Vernberg, D.K., & Fox, M.H. (2001). Measuring prevalence of child- hood disability: Addressing family needs while augmenting prevention. Journal of Rehabilita- tion. 2 (67), 48-54.
  6. Greydanus, D.E., & Pratt, H.D. (2005). Syndromes and disorders associated with mental retarda- tion. Indian Journal of Pediatrics, 72, 859-864.
  7. Kittay, E., Jennings, B., & Wasunna, A. (2005). Dependency, difference and the global ethic of longterm care. J. Polit. Philos, 13, 443-469.
  8. Ling, F. (2008). Self-care behaviors of school-aged children with heart disease. Pediatric Nursing Journals, 34 (2), 131-138.
  9. Pott, N.K., & Mandleco, B.L. (2007). Pediatric nursing: Caring for children and their families (2nd Ed.). New York: Thompson Corp.
  10. Mont, D. (2007). Measuring disability prevalence. Discussion Paper. Social Protection: The World Bank.
  11. Orem, D.E. (2001). Nursing: concept of practice (6th Ed.). St. Louis: Mosby Inc.
  12. Sandra, M. (2010). Anak cacat bukan kiamat: Metode pembelajaran dan terapi untuk anak berkebutuhan khusus. Yogyakarta: Katahati.
  13. Ulfatulsholihat, R. (2010). Peran orangtua dalam penyesuaian diri anak tuna grahita. Jurnal Universitas Gunadarma, Jakarta.
  14. UNICEF & University of Winconsin. (2008). Monitoring child disability in developing countries: Result from the multiple indicator cluster surveys (MICS). Diperoleh dari www49.ws10.tijdelijke-url.nl/data/1239015 075183_UNICEF%2520survey%2520response. doc
  15. Votroubek, W., & Tabbaco, A. (2010). Pediatric home care for nurses: A family-centered approach (3rd Ed.). Sudbury, MA: Jones & Bartlett’s Publishers.
  16. Wong, D.L. et al. (2009). Buku ajar keperawat- an pediatrik (Volume 1, Edisi 6). (Agus Sutarna, Neti Juniarti, & H.Y. Kuncara, penerjemah). Jakarta: EGC Penerbit Buku Kedokteran.
  17. World Health Organization. (2002). Current and future longterm care needs: An analysis based on the 1990 WHO study. Diperoleh dari http://www.freepublish.gr/uploads/1502273106_puncak.docx.
  18. Ziviani, J., Ottenbacher, K. J., Shephard, K., Foreman, S., Astbury, W., & Ireland, P. (2001). Concur- rent validity of the functional independence measure for children (WeeFMTM) and pedia- tric evaluation of disability inventory (PEDI) in children with developmental disabilities and acquired brain injuries. Physical and Oc-cupational Therapy in Pediatrics, 21, 2-3.

How to Cite

Ramawati, D., Allenidekania, A., & Besral, B. (2012). Kemampuan Perawatan Diri Anak Tuna Grahita Berdasarkan Faktor Eksternal dan Internal Anak. Jurnal Keperawatan Indonesia, 15(2), 89–96. https://doi.org/10.7454/jki.v15i2.32