Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer
Articles
VIEWS: 471
Published: 2012-07-24

Peningkatan Kemampuan Komunikasi Ibu Mengelola Emosi Anak Usia Sekolah Melalui Terapi Kelompok Assertiveness Training

FIKes PSIK Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta, Jakarta 12450, Indonesia; Program Studi Magister Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, Depok 16424, Indonesia
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, Depok 16424, Indonesia
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, Depok 16424, Indonesia
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, Depok 16424, Indonesia
kemampuan komunikasi orangtua mengelola emosi terapi kelompok Assertiveness Training

Abstract

Anak usia sekolah yang belum mampu mengolah masalahnya dengan tepat, rentan berperilaku emosional. Tujuan penelitian
memperoleh gambaran pengaruh terapi kelompok Assertiveness Training (AT) terhadap kemampuan komunikasi ibu mengelola
emosi anak usia sekolah. Sampel pada kelompok intervensi dan kontrol masing-masing 32 orang. Hasil penelitian
memperlihatkan bahwa peningkatan kemampuan komunikasi asertif ibu pada kelompok yang mendapat AT meningkat secara
bermakna (p< 0,05; α= 0,05). Pada kelompook ibu yang tidak mendapat AT, kemampuan komunikasi ibu menurun secara
bermakna (p< 0,05; α= 0,05). Kemampuan anak mengelola emosi meningkat bermakna (p< 0,05; α= 0,05) yang ibunya mengikuti
AT, sedangkan pada kelompok yang ibunya tidak mendapat AT menurun bermakna (p< 0,05; α= 0,05). Terapi ini
direkomendasikan pada pelayanan kesehatan di masyarakat khususnya anak usia sekolah.

References

  1. Alberti, R.E., & Emmons, M.L. (1977). Assertive- ness: innovation, explanations, issues, and impact. San Luis: Impact Publisher.
  2. Gordon, T. (2009). Menjadi orang tua efektif men- didik anak agar bertanggung jawab (Edisi 13). Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
  3. Gottman, J., & DeClaire, J. (2008). Mengembang- kan kecerdasan emosional anak (Edisi 1). Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
  4. Hartono, A. (2009). Emotional quality parent- ing: Cara praktis menjadi orang tua pelatih emosi (Edisi 1). Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
  5. Hurlock, E. (2008). Perkembangan anak jilid 1 (Edisi 6). Jakarta: Erlangga.
  6. Ibung, D. S. (2008). Panduan praktis bagi orang- tua dalam memahami dan mendampingi anak usia 6-12 tahun (Edisi 1). Jakarta: Elex Media Komputindo.
  7. Purwandari, E., & Purwati. (2008). Character building: pengaruh pendidikan nilai terhadap kecerdasan emosi anak. Jurnal Penelitian Humaniora, 9 (1), 13–31.
  8. Ramadhani, S. (2008). The art of positive com-municating, mengasah potensi dan kepribadi- an positif pada anak melalui komunikasi positif (Edisi 1). Yogyakarta: Book Marks.
  9. Stuart, G.W., & Laraia, M.T. (2005). Principles and practice of psychiatric nursing (8th Ed.). St. Louis: Mosby, Inc.
  10. Shapiro, M., Parush, S., Green, M., & Roth, D. (1997). The efficacy of the ‘Snoezelen’ in the management of children with mental retardation who exhibit maladaptive behaviours. British Journal of Developmental Disabilities, 43, 140–155.
  11. Townsend, M.C. (2009). Psychiatric mental health nursing: Concepts of care in evidence-based practice (6th Ed.). Philadelphia: F.A. Davis Company.

How to Cite

Novianti, E., Keliat, B. A., Nuraini, T., & Susanti, H. (2012). Peningkatan Kemampuan Komunikasi Ibu Mengelola Emosi Anak Usia Sekolah Melalui Terapi Kelompok Assertiveness Training. Jurnal Keperawatan Indonesia, 15(2), 109–116. https://doi.org/10.7454/jki.v15i2.35