Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer
Articles
VIEWS: 1420
Published: 2018-03-19

RELAKSASI OTOT PROGRESIF MENURUNKAN STRES KELUARGA YANG MERAWAT PASIEN GANGGUAN JIWA

Faculty of Nursing Universitas Indonesia
Faculty of Nursing Universitas Indonesia
Relaksasi otot progresif stres keluarga klien gangguan jiwa

Abstract

Abstrak

 

Gangguan jiwa merupakan penyakit tidak menular yang menjadi masalah kesehatan masyarakat, baik didunia maupun di Indonesia. Jumlah gangguan jiwa di kabupaten Kendal meningkat sehingga meningkatnya stres pada keluarga. Penelitian bertujuan untuk menilai efektifitas relaksasi otot progresif dalam menurunkan stres keluarga yang merawat pasien gangguan jiwa. Desain penilitian quasi eksperiment pre-post test with control group dengan 96 sampel secara purposive sampling, 48 kelompok intervensi dan 48 kelompok kontrol. Hasil penelitian relaksasi otot progresif sangat efektif menurunkan stres keluarga yang merawat pasien gangguan jiwa dibanding kelompok yang tidak mendapatkan perlakuan (p= 0,001).  Rekomendasi penelitian relaksasi otot progresif diberikan pada keluarga pasien gangguan jiwa untuk mengatasi stres keluarga dalam merawat pasien gangguan jiwa.

 

Abstract

 

Effect of progressive muscle relaxation to the level of family stress in caring for clients of mental disorders in Psiciatry Polyclinic Regional General Hospital Kendal. Mental disorders are not contagious disease that is public health problem, both in the world and in Indonesia. In kendalthe number of mental disorders increase so increasing the level of family stress. The purpose of this study to identify the effect of progressive muscle relaxation on the level of family stress in caring for clients of  mental disorders in Psiciatry Polyclinic Regional General Hospital Kendal. Quasi experiments research design pre-post test with control group with 96 sampelsby purposive sampling,48groups received therapyand 48 groups did not receive therapy. The results showed that a progressive muscle relaxation exercise significant difference between the stress levels in the group who received and did not receive therapy (p= 0.001).  Tthis research did recommendated to families who are clients of mental disorders as aprimary care giver stress levels of families cope with caring  for clients in mental disorders with progressive muscle relaxation therapy.


Keywords: progressive muscle relaxation, stress, client family mental disorder


References

  1. Alini, A. (2012). Pengaruh terapi assertiveness training dan progressive muscle relaxation terhadap gejala dan kemampuan klien dengan perilaku kekerasaan di RS Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor (Tesis, tidak dipublikasikan). Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, Depok – Jawa Barat.
  2. Andriani, T., Mubin, F., & PH, L. (2012). Gambaran tingkat stres pada keluarga yang memiliki pasien gangguan jiwa di RSUD Dr. H. Soewondo Kendal (Skripsi, tidak dipublikasikan). STIKes Kendal, Jawa Tengah.
  3. Anna, L.K. (2012, Oktober 10). WHO: 450 juta orang menderita gangguan jiwa. Kompas. Diperoleh dari https://lifestyle.kompas.com/
  4. Bahar, A., & Syaify, A. (2013). Sehat & Bugar selama berhaji. Depok: Penebar Swadaya.
  5. Bappeda Kabupaten Kendal. (2012). Pengembangan sistem informasi profil daerah Kabupaten Kendal tahun 2012. Kendal: Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kabupaten Kendal.
  6. Berstein, A.D., & Borkovec, S. (2005). The journal: New direction in progressive relaxation training a guidebook for helping. USA: Praeger Publisher USA.
  7. Chen, W.C., Chu, H., Lu. R.B., Chou, Y.H., Chen, C.H., Chang, Y.C., O’Brien, A.P., & Chou, K.R. (2009). Efficacy of progressive muscle relaxation training in reducing anxiety in patients with acute schizophrenia. Journal of Clinical Nursing: Complementary & Alternative Medicine, 18 (15), 2187–2196. doi: 10.1111/j.1365-2702.2008.02773.x.
  8. Conrad, A., & Roth, W.T. (2007). Muscle relaxation for anxiety disorder: It works but how? Journal of Anxiety Disorder, 21 (3), 243–246.
  9. Hamarno, R., Nurachmah, E., & Widyastuti. (2010). Pengaruh relaksasi otot progresif terhadap penurunan tekanan darah pada klien hipertensi primer di Kota Malang. (Tesis, tidak dipublikasikan). Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, Depok – Jawa Barat.
  10. Hashim, H.A.,& Hanafi, A.Y.H. (2011). The effects of progressive muscle relaxation and autogenic relaxation on young soccer players' moodstates. Asian Journal of Sports Medicine, 2 (2), 99–105.
  11. Hikmawati, R., Mubin, F., & PH, L. (2013). Pengaruh pemberian hipnotis 5 jari terhadap tingkat stress pada keluarga dalam merawat anggota keluarga gangguan jiwa berat di RSUD dr. H. Soewondo Kendal (Skripsi, tidak dipublikasikan). STIKes Kendal, Jawa Tengah.
  12. Kemenkes RI. (2013). Profil kesehatan provinsi Jawa tengah tahun 2012. Jakarta: Pusat data dan informasi Kementrian kesehatan RI.
  13. Kusumawati, F & Hartono, Y. (2010). Buku ajar keperawatan jiwa. Jakarta: Salemba Medika.
  14. Kwekkeboom, K.L., & Gretarsdottir, E. (2006). Systematic review of relaxation interventions for pain. J Nurs Scholarsh, 38 (3), 269–277.
  15. Mubin, M.F., Hamid, A.C.S., & Wiarsih, W. (2008). Pengalaman stigma pada keluarrga dengan klien gangguan jiwa di Kota Semarang: Studi fenomenologi (Tesis, tidak dipublikasikan). Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, Depok – Jawa Barat.
  16. Notosoedirjo, M., & Latipun, L. (2005). Kesehatan mental, konsep, dan penerapan. Malang: UMM Press.
  17. Oktavianis, D. (2010). Efektivitas relaksasi otot progresif untuk menurunkan tingkat stres padapengasuh lanjut usia di Panti Werdha X (Tesis, tidak dipublikasikan). Fakultas Psikologi Universitas Airlangga, Surabaya.
  18. Ramdhani, N., & Putra, A.A. (2008). Pengembangan multimedia relaksasi. Yogjakarta: Bagian Psikologi klinis Fakultas Psikologi UGM.
  19. Richmond, R.L. (2013). A guide to psychology and its practice: Progressive muscle relaxation. Diperoleh dari http://www.guidetopsychology.com/pmr.htm.
  20. Shinde, N., Shinde, K.J., Khatri, S.M., & Hande, D. (2013). Immediate effect of jacobson's progressive muscular relaxation in hypertension. Indian Journal of Physiotherapy and Occupational Therapy, 7 (3), 234–237. 10.5958/j.0973-5674.7.3.098
  21. Smeltzer, S.C., & Bare, B.G. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth. Jakarta: EGC.
  22. Stuart, G.W. (2009). Principles and practice of psychiatric nursing (9th Ed.). St. Louis: Mosby.
  23. Supriati, L., Keliat, B.A., & Nuraini, T. (2010). Pengaruh terapi tought stopping dan progressive muscle relaxation terhadap ansietas pada pasien dengan gangguan fisik di RSUD Dr. Soewondo Madiun (Tesis, tidak dipublikasikan). Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, Depok – Jawa Barat.
  24. Tobing, D.L., Keliat, B.A., & Wardhani, I.Y. (2012). Pengaruh progresive muscle relaxation dan logoterapi terhadap perubahan ansietas, depresi, kemampuan relaksasi, dan kemampuan memaknai hidup pasien kanker di RS Dharmais Jakarta (Tesis, tidak dipublikasikan). Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, Depok – Jawa Barat.
  25. Videbeck, S.L. (2008). Buku ajar keperawatan jiwa (alih bahasa: R. Komalasari, A. Hany). Jakarta: EGC.
  26. Vitahealth. (2004). Hipertensi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
  27. Wilk, C., & Turkoski, B. (2012). Progressive muscle relaxation in cardiac rehabilitation: A pilot study. Rehabilitation Nursing, 26 (6), 238–242.

How to Cite

PH, L., Daulima, N. H. C., & Mustikasari, M. (2018). RELAKSASI OTOT PROGRESIF MENURUNKAN STRES KELUARGA YANG MERAWAT PASIEN GANGGUAN JIWA. Jurnal Keperawatan Indonesia, 21(1), 51–59. https://doi.org/10.7454/jki.v21i1.362