Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer
Articles
VIEWS: 1052
Published: 2014-07-25

Logoterapi Meningkatkan Harga Diri Narapidana Perempuan Pengguna Narkotika

Faculty of Nursing Universitas Indonesia
harga diri rendah logoterapi narapidana perempuan penyalahgunaan napza

Abstract

Penyalahgunaan narkotika setiap tahunnya mengalami peningkatan termasuk pada kelompok perempuan. Seseorang dapat terjerumus pada penyalahgunaan narkotika ini karena sebelumnya mengalami masalah psikologis. Ketika mereka menjalani hukuman masalah psikologis tersebut dapat memburuk termasuk harga diri rendah. Logoterapi bertujuan meningkatkan harga diri melalui proses penemuan makna hidup. Tujuan penelitian adalah untuk mengidentifikasi pengaruh logoterapi terhadap harga diri narapidana perempuan pengguna narkotika di Lembaga Pemasyarakatan kelas IIA. Penelitian quasi experimental pre-post test with control group ini dilakukan pada 56 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan harga diri (kognitif, perilaku, afektif) yang signifikan pada kelompok intervensi sebelum dan sesudah diberikan logoterapi. Logoterapi oleh perawat professional perlu dipertimbangkan sebagai tindakan untuk mengatasi masalah psikologis seperti harga diri rendah, termasuk di lingkungan lembaga pemasyarakatan.

                             

 Abstract

 

Logotherapy Improving Self Esteem of Femaleprisoner’s Narcotics Users. Every year drug abused has increased, including women's groups. An inividu can be involved with drug abuse is because previous experience of psychological problems. When they are in jail the psychological problems may worsen, including low self-esteem. Logotherapy aims to increase self-esteem through the discovery of the meaning of life process. The purpose of this study was to identify the effect of logotherapy to self-esteem of women inmates at the Correctional Institution drug users IIA class. This quasi-experimental pre-post test with control group study was conducted on 56 respondents. The results showed that there were differences in self-esteem (cognitive, behavioral, and affective) significantly in the intervention group before and after logotherapy intervention. Logotherapy by professional nurses need to be considered as measures to overcome psychological problems such as low self-esteem, including within prisons.

 

Keywords:  female prisoner, logotherapy,low self esteem, substance abused

References

  1. Asagba, R.B. (2009). Logotherapeutic Management of persons with substance abuse/dependence. Ife Psychologia, 17(1). Diperoleh dari: https://www.questia.com/library/journal/1P3-1868494141/logotherapeutic-management-of-persons-with-substance.
  2. Bastaman, H.D. (1996). Meraih hidup bermakna kisah pribadi dengan pengalaman tragis. Jakarta: Paramadina.
  3. ---------------------. (2007). Logoterapi: Psikologi untuk menemukan makna hidup dan meraih hidup bermakna. Jakarta: Raja Grafindo.
  4. Caulkins, J.P. (1997). Are mandatory minimum drug sentences cost-effective? Santa Monica, CA: RAND Corporation. Diperoleh dari: http://www.rand.org/pubs/research_briefs/RB6003.html.
  5. Darsana. (2007). Gangguan mental dan perilaku akibat narkoba. Disampaikan pada Seminar tentang Narkoba di Universitas Airlangga, Surabaya.
  6. Depkes RI. (2002). Pedoman nasional penang-gulangan tuberkulosis. Jakarta: Depkes RI.
  7. Ferszt, G. G., Hickey, J. E., & Seleyman, K. (2013). Advocating for pregnant women in prison: The role of the correctional nurse. Journal of Forensic Nursing, 9(2), 105-110. doi: 10.1097/JFN.0b013e318281056b
  8. Frankl, V.E. (2000). On the theory and therapy of mental disorders; an introduction to logotherapy and existential analysis. New York and Hove: Brunner-Routlede Taylor & Francis Group.
  9. Gillien, R. (2001). Purpose in life and self perceived anger problem among college students. International Forum for Logotherapy, 18, 74-82.
  10. Gutsman, D. (1996). Logotherapy for helping profesional: Meaningful social work. New York: Springer.
  11. Hazell, R.R., & Windmill, M.E. (2000). The use of logotheraphy tehnique in thetreatment of multiple personally disorder. Diperoleh dari http://www.webspace.ship.edu/cgboes/ .Frankl.html.
  12. Hergenhahn, B.R. &Henley, T.B. (2013). An introduction to the history of psychology (7th ed.). Belmont, CA: Wadsworth Publishing.
  13. Inayatika. (2011).Self efficacy pada narapidana di lapas kelas I Palembang. Skripsi Tidak dipublikasi. Palembang: Program Studi Ilmu Keperawatan UNSRI.
  14. James, D.J. & Glaze, L.E. (2006).Beraue of Justice Statistic Special Report: Mental health problem of prison and jail inmates. Diperoleh dari: https://www.bjs.gov/content/ pub/pdf/mhppji.pdf.
  15. Kausch, K.D. & Amer, K.(2007). Self-transcendence and depression among AIDS memorial quilt panel makers. J Psychosoc Nurs Ment Health Serv. 45(6) 44-53.
  16. Keliat, B.A. & Akemat. (2005). Keperawatan jiwa terapi aktivitas kelompok. Jakarta : EGC
  17. Koesno, A. (2007). Faktor-faktor kriminogenik perempuan melakukan kejahatan narkotika. Jurnal Yustika, 10(2), 153-170.
  18. Mauer, M. & Huling, T. (1995). Young black Americans andthe criminal justice system: Five years later. Diperoleh dari: http://www. sentencingproject.org/wp-content/uploads/ 2016/01/Young-Black-Americans-and-the-Criminal-Justice-System-Five-Years-Later. Pdf.
  19. Mujiran, P. (2006). Kejahatan dan Gangguan Jiwa. Diperoleh dari http://groups.yahoo.com/.
  20. Noblejas de la Flor, M.A. (1997). Meaning levels and drug-abuse therapy: An empirical study. International Forum for Logotherapy; 20, 46–51.
  21. Nova.S. (2008). Tingkat depresi pada narapidana wanita di lembaga pemasyarakatan IIA Palembang. Skripsi Tidak Dipublikasi. Palembang: Program Studi Ilmu Keperawatan UNSRI.
  22. Pujianto, R. (2010). Angka Pengangguran. Diperoleh dari: http://www.MediaIndonesia.com.
  23. Ramdani, B. (2005).Upaya mengatasi stress narapidana saat menjalani pidana penjara di lembaga pemasyarakatan melalui rancangan program okulasi stress. Tesis Tidak Dipublikasi. Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia.
  24. Shantall, T. (1999). What is meant by meaning? In F.Crous,A.A. Havenga Coetzer & G. Van den Heever (Eds). On the way to meaning: Essays in remambrance of Viktor Frankl; (pp.57-72). Benmore: Viktor Frankl Foundation of South Africa.
  25. Shofia, F. (2009). Optimisme masa depan narapidana. (Skripsi Tidak Dipublikasi). Surakarta: Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.
  26. Sutejo, Keliat, B.A., Sutanto Priyo Hastono, S.P., & Daulima, NHC. (2011). Penurunan ansietas melalui logoterapi kelompok pada penduduk pasca-gempa di Kabupaten Klaten. Jurnal Keperawatan Indonesia, 14(2), 107-112.
  27. Undang-Undang Republik Indonesia No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan.
  28. Videbeck, S.L. (2008). Psychiatric mental health nursing. (4rd Ed). Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.
  29. Weber, K., & Stefen, A. (2002). The hidden crisis: Women in prison.San Fransisco: National Council and Crime Delincquency.
  30. Wong, P.T.P. (2000). Implicit theories of personal life and the development of the personal meaning profile. The human quest for meaning: A handbook of psychologycal research and clinical applications. Mahwah, N.J: Lawrence Erlbraum Associates.

How to Cite

Maryatun, S., Yani S. Hamid, A., & Mustikasari, M. (2014). Logoterapi Meningkatkan Harga Diri Narapidana Perempuan Pengguna Narkotika. Jurnal Keperawatan Indonesia, 17(2), 48–56. https://doi.org/10.7454/jki.v17i2.441