Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer
Articles
VIEWS: 2026
Published: 2014-07-25

Self Efficacy Perawat dalam Penggunaan Sistem Informasi Keperawatan Di RSIA Bunda Jakarta: Studi Fenomenologi

Faculty of Nursing Universitas Indonesia
fungsi-fungsi manajemen pengalaman perawat perawat self efficacy sistem informasi keperawatan

Abstract

Self efficacy perawat penting dalam penggunaan sistem informasi keperawatan karena dapat menentukan keberhasilan penggunaan, meningkatkan kualitas dokumentasi keperawatan dan kualitas pelayanan keperawatan. Penelitian fenomenologi ini bertujuan untuk mengeksplorasi self efficacy perawat dalam penggunaan sistem informasi keperawatan (SIMPRO) di RSIA Bunda Jakarta. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam kepada sepuluh perawat dan dianalisis dengan metode Colaizzi. Hasil penelitian ditemukan beberapa tema yaitu respon menggunakan SIMPRO, keuntungan menggunakan SIMPRO, kepercayaan diri menggunakan SIMPRO, upaya-upaya untuk mampu menggunakan SIMPRO, kendala dalam menggunakan SIMPRO, faktor-faktor yang meningkatkan kepercayaan diri menggunakan SIMPRO, dan harapan dalam menggunakan SIMPRO. Hal baru yang ditemukan pada penelitian ini yaitu waktu munculnya kepercayaan diri menggunakan SIMPRO, bentuk kendala dari rekan kerja, hal-hal yang dilakukan dalam menghadapi kendala serta harapan tentang reward dapat meningkatkan self efficacy perawat dalam menggunakan SIMPRO. Direkomendasikan kepada perawat untuk meningkatkan self efficacy melalui mempelajari SIMPRO, dan mengikuti pelatihan tentang SIMPRO serta melanjutkan pendidikan agar dapat mengoptimalkan peran dan fungsi-fungsi manajemen untuk meningkatkan self efficacy perawat dalam menggunakan SIMPRO.

 


References

  1. American Nurses Association. (2001). Scope and Standards of Nursing Informatics Practice. Washington, DC: American Nurses Publishing.
  2. Ammenwerth, E., Rauchegger, F., Ehlers, F., Hirsch, B., Schaubmayr, C. (2011) Effect of a nursing information system on the quality of information processing in nursing: An evaluation study using the HIS-monitor instrument. International Journal of Medical Informatics, 80(1): 25-38. doi: 10.1016/ j.ijmednf.2010.10.010.
  3. Carrington, J. M. (2008). The effectiveness of the electronic health record with standardized nursing languages for communicating patient status related to a clinical event. Dissertation Abstracts International, 69(03), AAT3297974.
  4. Feist, J. & Feist, J. G. (2008). Theories of Personality, edisi 6 (ed-6). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
  5. Gong, M., Xu, Y., & Yu, Y. (2004). An enhanced technology acceptance model for web-based learning. Journal of Information Systems Education, 15(4), 365-374.
  6. Lee, T. (2006). Nursing administrators’experiences in managing PDA use for inpatient units. Computers, Informatics, Nursing, 24(5), 280-287.
  7. Jefferies, D., Johnson, M., Nicholls, D. & Lad, S. (2012) A ward-based writing coach program to improve the quality of nursing documentation. Journal Nurse Education Today, 32(6): 647–651. doi: 10.1016/j.nedt. 2011.08.017.
  8. Koufaris, M. (2002). Applying the technology acceptance model and flow theory to on-line consumer behaviour. Information System Research, 13,205-223.
  9. Malato, L. A., & Kim, S. (2004). End-user perceptions of a computerized medication system: Is there resistance to change? Journal of Health and Human Services Administration, 27(2), 34-55.
  10. Marakas, G. M ., Yi, M. Y., and Johnson, R. D. (1998). The multilevel and mulitfaceted character of computer self-efficacy: Toward clarification of the construct and an integrative framework for research, Information Systems Research, 9(2):126- 163.
  11. McGrath, M. (2008). The challenges of caring in a technological environment: Critical care nurses experiences. Journal of Clinical Nursing. 17(5), 1096-1104.
  12. Moody, L. E., Slocumb, E., Berg, B., & Jackson, D. (2004). Electronic health records documentation in nursing. Computers, Informatics, Nursing, 22(6), 337-344.
  13. Morrison, L., Andreou, P., Joseph, J., & Little, P. (2010). Understanding reactions to an internetdelivered health-care intervention: accommodating user preferences for information provision. BMC Medical Informatics and Decision Making, 10(52).
  14. Pajares, F. (2002). Overview of social cognitive theory and of self-efficacy. Diperoleh dari http://www.emory.edu/EDUCATION/mfp/eff.html.
  15. Pajares, F. & Urdan. (2006). Self efficacy beliefs of adolescent. USA: Information age publishing. Diperoleh dari https://books. google.co.id/books?id=KMzuu9aTdY0C&printsec=frontcover&source=gbs_ge_summary_r&cad=0#v=onepage&q&f=false.
  16. Pearson, A., & Pearson, R. (2007). Measuring information system usage: Replication and extensions. The Journal of Computer Information Systems, 47(2), 76-85.
  17. Potter & Perry. (2010). Fundamental keperawatan. Diterjemahkan oleh Ardina Ferderika. Jakarta: Salemba Medika.
  18. Ragneskog, H. & Gerdnert, L. (2006). Competence in nursing informatic among nursing students and staff at a nursing institutes in Sweden. Health Information and Libraries Journal, 23, 126-132.
  19. Zeigler, C. (2011). Computerization in practice: The lived experience of experienced nurses. Capella University). ProQuest Dissertations and Theses. Retrieved from http://search. proquest.com/docview/908437918?accountid=17242.

How to Cite

Sartika, D., Sri Hariyati, R. T., & Novieastari, E. (2014). Self Efficacy Perawat dalam Penggunaan Sistem Informasi Keperawatan Di RSIA Bunda Jakarta: Studi Fenomenologi. Jurnal Keperawatan Indonesia, 17(2), 65–73. https://doi.org/10.7454/jki.v17i2.443