Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer
Articles
VIEWS: 1086
Published: 2016-11-18

Peningkatan Keselamatan Diri Perawat melalui Optimalisasi Fungsi Manajemen

Faculty of Nursing Universitas Indonesia
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia
Fakultas Ilmu Keperawatan Univerisitas Indonesia
determinan keselamatan perawat perilaku

Abstract

Indikator mutu pelayanan dinilai dari perilaku tenaga kesehatan khususnya perawat dalam menjaga keselamatan dirinya. Budaya organisasi, komunikasi antar perawat, pengendalian, dan hubungan tim serta pelatihan yang kurang  dapat memengaruhi perilaku perawat dalam menjaga keselamatan diri. Jika keselamatan dan kesehatan perawat tidak diperhatikan akan terjadi peningkatan absensi, ketidakpuasan bekerja, produktifitas dan konsentrasi perawat dalam bekerja menurun. Penelitian bertujuan mengidentifikasi determinan perilaku perawat dalam menjaga keselamatan dirimenggunakan metode analitik korelatif pada 105 perawat pelaksana di rumah sakit dengan metode accidental sampling. Alat ukur menggunakan kuesioner dan lembar observasi. Data dianalisis menggunakan independent t test dan uji chi-square. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku perawat dalam menjaga keselamatan diri:budaya organisasi (p= 0,004; CI = 1,831-38,404), komunikasi (p=0,003; CI = 1,776-14,845), pengendalian (p=0,012; CI = 1,457-14,790), hubungan tim (p=0,016; CI= 1,337- 9,035), serta pelatihan (p=0,014; CI =1,365 – 8,924). Hasil ini dapat menjadi dasar bagi rumah sakit untuk meningkatkan perilaku perawat menjaga keselamatan diri.

 

Abstract

 

Improving Nurses Safety through Organization Culture, Communication, Controlling Function, Team Relationships and Training. Indicators of service quality assessed from the behavior of health personnels in maintaining their safety. Organizational culture, communication between nurses, controlling function, team relationshipst hat are less and less training can influence the behavior of nurses in maintaining personal safety. If the safety and health of nurses are not considered to be an increase in attendance, unsatisfactory work, productivity and concentration of nurses in work declined. This study aimed to identify the determinants of nursing behavior in maintaining personal safety by using correlative analytic methods to 105 nurses at hospital with accidental sampling method. Data collected from questionnaires and observation sheets were analyzed using independent t test and chi-square test. Factors that influenced nurses’ behavior in maintaining personal safety were organizational culture (p = 0,004 ; CI = 1,831-38,404), communication (p= 0,003 ; CI = 1,776-14,845), controlling function (p= 0,012 ; CI = 1,457-14,790), team relationships ( p= 0,016 ; CI = 1,337-9,035), and training (p= 0,014 ; CI = 1,365-8,924). These results can be the basis for hospitals to improve the behavior of the nurses keep personal safety.


Keywords: behavior, determinants, nurse, safety.

References

  1. Almasitoh, U.H. (2011). Stres Kerja Ditinjau dari Konflik Peran Ganda dan Dukungan Sosial pada Perawat. Jurnal Psikologi Islam, 8 (168), 63–82.
  2. Ayu, N.M. (2012). Pengaruh penggunaan buku panduan keselamatan dan kesehatan kerja pada perilaku keselamatan dan kesehatan kerja perawat di RS Siaga Raya (Tesis magister, tidak dipublikasikan). Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Indonesia.
  3. Burdahat. (2009). Hubungan budaya organisasi dengan kinerja perawat pelaksana di RSUD Sumedang Tahun 2009 (Tesis magister, tidak dipublikasikan). Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Indonesia.
  4. Dewi, S.C. (2011). Hubungan fungsi manajemen kepala ruang dan karakteristik perawat dengan penerapan keselamatan pasien dan perawat di Irna 1 RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta (Tesis magister, tidak dipublikasikan). Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Indonesia.
  5. Dharma, K.K. (2011). Metodologi penelitian keperawatan (pedoman melaksanakan dan menerapkan hasil penelitian). Jakarta: Trans Info Media.
  6. Hamdi, S. & Rajablu, M. (2012). Effect of supervisor-subordinate communication and leadership style on organizational commitment of nurses in health care setting. International Journal of Business and Management. Diperoleh dari http://www. ccsenet.org/journal/index.php/ijbm/article/view/19723
  7. Kurniadi, A. (2013). Manajemen keperawatan dan perspektifnya: Teori konsep dan aplikasi. Jakarta: FKUI.
  8. Manyele, S.V, Ngonyani, H.A.M, & Eliakimu, E (2008). The status of occupational safety among health service providers in hospitals in Tanzania. Tanzania Journal of Health Research, 10 (3). Diperoleh dari http://www.bioline.org.br/pdf?th08027
  9. Marquis, B.L., & Huston, C.J. (2010). Kepemimpinan dan manajemen keperawatan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
  10. Menzies, D., Joshi, R., & Pai, M. (2007). Risk of tuberculosis infection and disease associated with work in health care settings. International Journal of Tuberculosis and Lung Disease, 11 (6), 593–605.
  11. Mulia, S. (2010). Pengaruh pelatihan keselamatan pasien terhadap pemahaman perawat pelaksana mengenai penerapan keselamatan pasien di RS Tugu Ibu Depok (Tesis magister, tidak dipublikasikan). Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Indonesia.
  12. McNamara, S.A. (2010). Workplace violence and its effects on patient safety: Patient safety first. AORN Journal, 92 (6). Diperoleh dari https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/21130206 doi: 10.1016/j.aorn. 2010.07.012
  13. Mulyatiningsih, S. (2013). Determinan perilaku perawat dalam melaksanakan keselamatan pasien di rawat inap RSAU DR. Esnawan Antariksa Jakarta (Tesis magister, tidak dipublikasikan). Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Indonesia.
  14. Palumbo, M.V., Mclaughlin, V., Mcintosh, B., & Rambur, B. (2011). Practical nurses’ health and safety in nursing homes. Nursing Research. Diperoleh dari https://www.ncbi.n lm.nih.gov/pubmed/22359843
  15. Parmin. (2009). Hubungan pelaksanaan fungsi manajemen kepala ruang dengan motivasi perawat pelaksana di ruang rawat inap RSUP Undatu Palu (Tesis magister, tidak dipublikasikan). Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Indonesia.
  16. Pekkarinen, L., Elovainio, M., Sinervo, T., Heponiemi, T., Aalto, A., Noro, A., & HaSoveri, H. (2013). Job demands and musculoskeletal symptoms among female geriatric nurses: the moderating role of psychosocial resources. American psychological association. Diperoleh dari http://psycnet.apa.org/psycinfo/2013-06790-001/ doi: http://dx.doi.org/10.1037/a003 1801
  17. Pich, J, Hazelton, M, Sundin, D & Kable, A. (2010). Patient-related violence against emergency department nurses. Nursing and Health Sciences journal. Diperoleh dari http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/j.1442-2018.2010.00525.x/abstract
  18. Pramudjono, P. (2015). The Influences of Organizational Culture, Moral Hierarchy Level, and Motivation towards the Teacher’s Commitment. American Journal of Educational Research, 3 (1), 20–24. http://doi.org/10.12691/education-3-1-5
  19. Registered Nurses’ Association of Ontario (RNAO). (2008). Healthy work environment best practice guidelines: workplace health, safety and well-being for the nurse. Ontario. Diperoleh dari http://www.rnao.org/projects/ hwe.asp/.
  20. Sahara, A. (2011). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan perawat dalam dan bidan dalam melaksanakan kewaspadaan universal di RS Palang Merah Indonesia (Skripsi, tidak dipublikasikan). Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Indonesia.
  21. Sutrisno, E. (2009). Manajemen sumber daya manusia. Jakarta: Kencana.
  22. Szeto, G,. Law, K.Y, Lee, E., Lau, T., Chan, S.Y., & Wai, S.W. (2010). Multifaceted ergonomic intervention programme for community nurses: pilot study. Journal of advanced nursing, 66 (5), 1022-1034. doi: 10. 1111/j.1365-2648.2009.05255.x.
  23. Tarigan, H., Salim, U., Troena, E.A., & Setiawan, M. (2012). Pengetahuan individu dan pengembangan kerja tim berpengaruh terhadap kinerja perusahaan di kawasan industri mm 2100 Cikarang, Bekasi. Jurnal manajemen kewirausahaan. Diperoleh dari http://jurnalmanajemen.petra.ac.id/index.php/man/article/view/18370
  24. Trinkoff, A.M., et. al. (2007). Personal safety for nurses: Chapter 39. Diperoleh dari www.ahr q.gov/nurses/TrinkoffA_PSN.pdf
  25. Vries, R., Bakker, A., Oostenveld, W. (2010). Leadership Communication? The Relations of Leaders’Communication Styles with Leadership Styles, Knowledge Sharing and Leadership Outcomes. Journal of Business and Psychology . Diperoleh dari http:// link.springer.com/article/10.1007/s10869-009-9140-2
  26. Yulita, Y. (2013). Pengaruh supervisi refektif interaktif terhadap perilaku keselamatan perawat pada bahaya agen biologik di RSUD Provinsi Kepulauan Riau Tanjung Uban (Tesis, tidak dipublikasikan). Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Indonesia.

How to Cite

Mahdarsari, M., Handiyani, H., & Pujasari, H. (2016). Peningkatan Keselamatan Diri Perawat melalui Optimalisasi Fungsi Manajemen. Jurnal Keperawatan Indonesia, 19(3), 176–183. https://doi.org/10.7454/jki.v19i3.472