Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer
Articles
VIEWS: 5974
Published: 2013-07-13

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kelengkapan Pendokumentasian Asuhan Keperawatan

Dinas Kesehatan Provinsi NTB, Mataram, Indonesia; Program Studi Magister Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, Depok 16424, Indonesia Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, Depok
beban kerja kelengkapan pendokumentasian karakteristik perawat

Abstract

Kelengkapan pendokumentasian asuhan keperawatan merupakan bagian dari kualitas pelayanan keperawatan di rumah sakit. Pelaksanaan pendokumentasian adalah indikator kinerja perawat yang dipengaruhi oleh karakteristik dan beban kerja perawat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara karakteristik, beban kerja perawat dan kelengkapan pendokumentasian asuhan keperawatan di Ruang Umum Instalasi Rawat Inap RS. Desain penelitian ini adalah analitik observasional dengan pendekatan retrospektif yang dilakukan pada tiga ruang rawat inap. Pengukuran kelengkapan dokumentasi menggunakan instrumen A Depkes dengan sampel 95 dokumen. Pengukuran beban kerja menggunakan teknik continous observation dengan sampel 46 perawat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendokumentasian rata-rata belum lengkap (71,6%), dan beban kerja perawat sebagian besar tinggi (52,2%). Faktor yang paling dominan mempengaruhi kelengkapan pendokumentasian adalah pelatihan dan beban kerja. Ada hubungan antara masa kerja, pelatihan dan beban kerja dengan kelengkapan pendokumentasian. Direkomendasikan untuk pelatihan pendokumentasian bagi perawat dan meninjau ulang jumlah perawat serta penempatan tenaga sesuai dengan beban kerja di ruangan.

References

  1. Al-Kandari, F., & Thomas, D. (2008). Adverse nurse outcomes: correlation to nurses’ workload, staffing, and shift rotation in Kuwait hospitals. Applied Nursing Research, 21, 139–146.
  2. Bergh, A.L., Bergh, C.H., & Friberg, F. (2007). How do nurses record pedagogical activities? Nurses’ documentation in patient records in a cardiac rehabilitation unit for patients who have undergone coronary artery bypass surgery. Journal of Clinical Nursing, 16, 1898–1907.
  3. Braaf, S., Manias, E., & Riley, R. (2011). The role of documents and documentation in communication failure across the perioperative pathway: A literature review. International Journal of Nursing Studies, 48 (8), 1024–1038. doi: 10.1016/j.ijnurstu. 2011.05.009.
  4. Cardona, P., Tappen, R.M., Tertill, M., Acosta, M., & Eusebe, M.I. (1997). Nursing staff time alocation in long term care, Awork sampling study. Journal Nursing Administation, 27 (2), 28 –36.
  5. Depkes, RI. (2005). Instrumen evaluasi penerapan standar asuhan keperawatan di Rumah Sakit (Cetakan ke 5). Jakarta: Direktorat Jendral Pelayanan Medik, Direktorat Keperawatan dan Keteknisan Medik.
  6. Duffield, C. (2011). Nursing staffing, nursing workload, the environment and patients outcomes. Applied Nursing Research, 24, 244–255.
  7. Fribeg, F., Bergh, A.L., & Lepp, M. (2006). In search of details of patient teaching in nursing documentation: An analysis of patient records in a medical ward in Sweden. Journal of Clinical Nursing, 15, 1550–1558.
  8. Hariyati, T.S. (1999). Hubungan antara pengetahuan aspek hukum dari perawat dan karakteristik perawat dengan kualitas pendokumentasian asuhan keperawatan di Rumah Sakit Bhakti Yudha 1999 (Tesis, tidak dipublikasikan). Program Pasca Sarjana Program Studi Kajian Administrasi Rumah Sakit Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Jakarta.
  9. Hayrinen, K., & Saranto, K. (2009). The use of nursing terminology in electronic documentation. Studies in Health Technology & Informatics, 146, 342–346.
  10. Hurst, K. (2005). Relationships between patient dependency, nursing workload and quality. International Journal of Nursing Studies, 42, 75–84.
  11. Ilyas, Y. (2012). Kinerja: Teori, penilaian, dan penelitian (Edisi revisi). Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat UI.
  12. Iyer, P.W. & Camp, N.H. (2005). Dokumentasi keperawatan: Suatu pendekatan proses keperawatan (3th Ed.). Terjemahan oleh: Sari Kurnianingsih. Jakarta: EGC. (Buku Asli Diterbitkan Tahun 1999).
  13. Jefferies, D., Johnson, M., Nicholls, D., & Lad, S. (2012). A ward-based writing coach program to improve the quality of nursing documentation. Journal Nurse Education Today, 32, 647–651.
  14. Kane, R.L., Shamliyan, T., Mueller, C., Duval, S., & Wilt, T. (2007). Nursing staffing and quality of patient care. Evidence Report Technology Assessment., 151, 1 – 115.
  15. Karlsen, R. (2007) Improving the nursing documentation: professional consciousness-raising in a Northern-Norwegian psychiatric hospital. Journal of Psychiatric and Mental Health Nursing, 14, 573–577.
  16. Lusianah. (2008). Hubungan motivasi dan supervisi dengan kualitas dokumentasi keperawatan di instalasi rawat inap Rumah Sakit Marinir Cilandak Jakarta (Tesis, tidak dipublikasikan). Program Magister Keperawatan Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, Jakarta.
  17. Myny, D., Hecke, A.V., DeBacquer, D., Verhaeghe, S., Gobert, M., Defloor, T., & Goubergen, D.V. (2012). Determining a set of measurable and relevant factors affecting nursing workload in the acute hospital setting: A Cross-sectional study. International Journal of Nursing Studies, 49 (4), 427–436. doi: 10.1016/j. ijnurstu.2011.10.005.
  18. Potter, P.A., & Perry, G.A. (2010). Fundamental of nursing (Volume 2, 7th Ed.). ST. Louis: Mosby Year Book.
  19. Ridley, R.T. (2008). The relationship between nurse education level and patient safety: An integrative review. Journal of Nursing Education, 47 (4), 149–156.
  20. Rykkje, L. (2009). Implementing electronic patient record and VIPS in medical hospital wards: evaluating change in quantity and quality of nursing documentation by using the audit instrument cat-ch-Ing. Nursing Science & Research in Nordic Countries, 29 (2), 9–13.
  21. Robins, S.P. (2006). Perilaku organisasi (10th Ed.). Alih Bahasa oleh Drs. Benyamin Molan. Jakarta: PT. Indeks, Kelompok Gramedia. (Buku asli diterbitkan Tahun 2003).
  22. Samsudin, S. (2006). Manajemen sumber daya manusia. Cetakan pertama. CV Pustaka Setia: Bandung.
  23. Sochalski, J. (2004). The relationship between nurse staffing and the quality of nursing care in hospitals. Journal Medical Care, 42, II-67–II-73.
  24. Sugiharto, A.S., Keliat, B.A., Hariyati, T.S. (2012). Manajemen keperawatan aplikasi MPKP di rumah sakit. Jakarta: EGC.
  25. Teytelman, Y. (2002). Effective nursing documentation and communication. Seminars in Oncology Nursing, 18 (2), 121–127.
  26. Wang, N., Hailey, D & Yu, P. (2011). Quality of nursing documentation and approaches to its evaluation: A mixed-method systematic review. Journal of Advanced Nursing, 67 (9), 1858–1875.
  27. Wong, F.W.H. (2009). Chart audit. Journal for Nurses in Staff Development, 25 (2), E1–E6.

How to Cite

Siswanto, L. M. H., Hariyati, R. T. S., & Sukihananto, S. (2013). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kelengkapan Pendokumentasian Asuhan Keperawatan. Jurnal Keperawatan Indonesia, 16(2), 77–84. https://doi.org/10.7454/jki.v16i2.5