Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer
Articles
VIEWS: 525
Published: 2011-03-24

Kemampuan Keluarga Merawat Usia Lanjut Berdasarkan Karakteristik Keluarga dan Usia Lanjut

Program Studi D3 Keperawatan Poltekkes Kemenkes Surabaya, Jawa Timur 60282, Indonesia; Program Studi Magister Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, Depok 16424, Indonesia
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, Depok 16424, Indonesia
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Depok 16424, Indonesia
karakteristik keluarga karakteristik usia lanjut kemampuan keluarga merawat usia lanjut di rumah

Abstract

Sebuah kecamatan di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur mempunyai banyak usia lanjut. Tetapi belum diketahui kemampuan
keluarga merawat usia lanjut. Penelitian analitik observasional ini bertujuan mengetahui hubungan karakteristik keluarga dan
usia lanjut dengan kemampuan keluarga merawat usia lanjut. Populasi penelitian adalah keluarga dengan usia lanjut, jumlah
sampel sebanyak 319 keluarga yang ditentukan dengan two stage cluster sampling. Hasil penelitian menunjukkan 48,3% keluarga
mampu merawat usia lanjut. Sub variabel yang paling dominan berhubungan dengan kemampuan keluarga yaitu sikap keluarga.
Selanjutnya, perlu pengembangan Posyandu Usia Lanjut dengan melibatkan keluarga dan pembentukan paguyuban keluarga
dengan usia lanjut. Penelitian dengan jenis action research tentang model perawatan usia lanjut yang mengaplikasikan
keperawatan transkultural sebagai kerangka konsep penelitian perlu dilakukan.

References

  1. Arikunto, S. (1997). Prosedur penelitian: Suatu pendekatan praktik (edisi revisi V). Jakarta: Rineka Cipta.
  2. Budiarti, A., Sutjahjo, R.A., Kusnanto, & Dian, N.K. (2006). Pengaruh terapi musik langgam Jawa terhadap penurunan kecemasan pasien preoperasi katarak. Pioners Majalah Keperawatan UNAIR, 9-13.
  3. Bullock. (2001). Human and pathophysiology. Philadelphia: Lippincott.
  4. Campbell, D. (2002). Efek Mozart: Memanfaatkan kekuatan musik untuk mempertajam pikiran, meningkatkan kreativitas & menyehatkan tubuh. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
  5. Chan, L. (1998). Music therapy for anxiety of respiration patient. Heart-Lung Ester. 2002. Efects of music on patient anxiety. Diperoleh dari www.findartikel.com.
  6. Ester. (2002). Efects of Music on Patient anxiety. Diperoleh dari www.findartikel.com.
  7. Guyton, & Hall. (1997). Fisiologi kedokteran. Jakarta: EGC. (Terjemahan bahasa indonesia).
  8. Haryanto, J., Kusnoto, & Sumarno, A. (2004). Efek teknik relaksasi progresif pada klien dengan nyeri akibat penyakit glaukoma. Jurnal Penelitian Medika Eksakta, 5, 24.
  9. Jabrohim. (2008). Mengurangi depresi lewat seni musik. Diperoleh dari http://suara-muham madiyah.com/?p=455.
  10. Manz, C.C. (2007). Manajemen emosi.Think. Jogjakarta. Hal 175, 181-182.
  11. McGregor, S. (2001). Piece of mind: Menggunakan kekuatan pikiran bawah sadar untuk mencapai tujuan. Jakarta: Gramedia.
  12. National Safety Council. (2004). Managemen Stress. Jakarta Penerbit: Buku Kedokteran EGC.
  13. Nugroho. (2008). Keperawatan “Gerontik & geriatrikâ€. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
  14. Pietra, A. (2001). Pengaruh kecemasan dalam proses persalinan dan cara mengatasinya. Skripsi Strata Satu, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Yogyakarta: Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
  15. Pratiwi, R.P. (2008). Terapi musik. Diperoleh dari http://siarindonesa.net/utty/2008/10/15/terapi-musik/.
  16. Rehatta, N.M. (1999). Pengaruh pendekatan psikologis prabedah terhadap toleransi nyeri dan respon ketahanan imunologik pasca bedah (Disertasi, Pasca Sarjana Universitas Airlangga). Universitas Airlangga, Surabaya.
  17. Salve, H.R., & Prabowo, H. (2007). Treatment metamusic untuk menurunkan stress (Tesis Pasca Sarjana). Universitas Gunadarma, Jakarta.
  18. Setiadarma, P.M. (2002). Painting with heart: Apa dan bagaimana manfaatnya melalui perspektif psikologi. Seminar dan Workshoop Art Therapy. Jakarta: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.
  19. Sholeh, M. (2005). Tahajud, terapi religius: Manfaat praktis ditinjau dari ilmu kedokteran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
  20. Vida, N. (2004). Hubungan antara pengetahuan menopouse dengan kecemasan pada wanita dalam menghadapi masa menapouse di Desa Kotesan Kecamatan Prambanan Kabupaten Klaten (Skripsi, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta). Yogyakarta: Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
  21. Witiarto. (2001). Problem-problem psikologis pada USILA (Skripsi, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta). Yogyakarta: Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
  22. Hitchock, J.E., Schubert, P.E., & Thomas, A. (1999). Community health nursing caring in action, California: An International Thompson Publishing Company.
  23. Kuntjoro. (2002). Dukungan sosial pada lansia. Diperoleh dari http://www.e-psikologi.com.
  24. Lueckenotte, A.G. (2000). Gerontologic nursing (2th Ed.). St. Louis: Mosby.
  25. Miller, C. A. (2004). Nursing for wellness in older adults: Theory and practice (4th Ed.). Philadelphia: Lippincott.
  26. Notoatmodjo, S. (2005). Promosi Kesehatan: Teori dan Aplikasi (Cetakan I). Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.
  27. Purwanto, H. (2002). Faktor-faktor yang berhubung-an dengan perawatan yang dilakukan keluarga pada usia lanjut di Kecamatan Pesisir-Lamongan. Jurnal Penelitian Politeknik Kesehatan Surabaya, 1 (1), 33-39.
  28. Riasmini, N. (2002). Analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kemampuan usia lanjut dalam melakukan aktivitas kehidupan sehari- hari di Kelurahan Palmeriam Kecamatan Matraman Jakarta Timur (Tesis master, tidak dipublikasikan). Program Pascasarjana Universitas Indonesia, Jakarta.
  29. Rustika, & Riyadina, W. (2000). Profil penduduk lanjut usia di Indonesia. Media Litbang Kesehatan, 10 (2), 16-26.
  30. Sirait, & Riyadina. (1999). Faktor-faktor yang mempengaruhi status kesehatan usia lanjut. Jurnal Epidemiologi Indonesia, 3(3), 21-30.
  31. Sutarna, I.M. (2002). Alternatif model asuhan keperawatan keluarga dengan lanjut usia (Tesis master, tidak dipublikasikan). Program Pascasarjana Universitas Airlangga, Surabaya - Jawa Timur.
  32. Stanley, M., Blaire, K.A., & Beare, P.G. (2005). Gerontological nursing: Promoting succesfull aging with older adults (3th Ed.). Philadelphia: F.A. Davis Company.
  33. Sastroasmoro, & Ismael. (2002). Dasa-dasar metodologi penelitian klinis (edisi 2). Jakarta: CV Sagung Seto.
  34. Wiarsih, W. (1999). Peran keluarga dalam meningkatkan kesehatan jiwa lansia di rumah. Jurnal Keperawatan Indonesia, 2 (7), 254-257.
  35. Yan Hao. (1998). Dependency of the chinese elderly: An exploration. Journal of the Australian Population Association, 15 (2), 171-186.

How to Cite

Kholifah, S. N., Yetti, K., & Besral, B. (2011). Kemampuan Keluarga Merawat Usia Lanjut Berdasarkan Karakteristik Keluarga dan Usia Lanjut. Jurnal Keperawatan Indonesia, 14(1), 1–8. https://doi.org/10.7454/jki.v14i1.50