Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer
Articles
VIEWS: 987
Published: 2011-11-24

Pengalaman Lanjut Usia Mendapatkan Dukungan Keluarga

Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin, Makasar, Indonesia; Program Studi Magister Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, Depok 16424, Indonesia
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, Depok 16424, Indonesia
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, Depok 16424, Indonesia
dukungan keluarga lanjut usia panti wredha

Abstract

Lanjut usia mengalami proses penuaan yang mempengaruhi fungsi fisik dan psikososial. Penelitian ini bertujuan mendapatkan gambaran pengalaman lanjut usia terhadap dukungan keluarga di panti wredha AB. Penelitian ini merupakan pendekatan kualitatif fenomenologi deskriptif menggunakan wawancara mendalam dan catatan lapangan. Alasan lansia di panti digambarkan dengan tema keinginan personal dan kelemahan struktur kekuatan keluarga. Masalah yang dialami lansia digambarkan dengan tema masalah fisik dan masalah psikososial. Dukungan yang diterima digambarkan dengan tema sumber dukungan dan jenis dukungan. Makna dukungan digambarkan dengan tema kesenangan batin. Harapan lansia digambarkan dengan tema mempertahankan hubungan. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi dasar program promosi dan preventif bagi lanjut usia.

References

  1. Beauchamp, T.L., & Childress, J.F. (1994). Principles of biomedical ethics (4th Ed.). New York: Oxford University Press.
  2. Creswell, J. W. (1998). Qualitative inquiry and research design: Choosing among five traditions. USA: Sage Publications, Inc.
  3. Depkes RI. (2006). Pedoman kegiatan perawat kesehatan masyarakat di puskesmas. Jakarta: Direktorat Bina Pelayanan Keperawatan Depkes, Departemen Komunikasi dan Informatika.
  4. Depsos RI. (2008). Penguatan eksistensi panti werdha di tengah pergeseran budaya dan keluarga. Diperoleh dari http://www.depsos.go.id/modules. php?name=News&file=print&sid=704.
  5. Depsos RI. (2009). Day care services PSTW Budhi Dharma Bekasi. Diperoleh dari www.yanrehsos. depsos.go.id/modules.php?name.
  6. Gallo, J.J., Reichel, W., & Andersen, L.M. (1998). Buku Saku Gerontologi. Jakarta: EGC.
  7. Hamid, A.Y., & Dibah, R. (1997). Perbedaan persepsi harapan antara keluarga dan lansia tentang pemenuhan kebutuhan lansia selama tinggal bersama. Jurnal Keperawatan Indonesia, 1 (2), 39–44.
  8. Harker, J. (1997). Help me: Coping with the nursing home decision. Diperoleh dari http://www. alharris.com/harker/helpme.htm.
  9. Isbagio. (2006). Osteoartritis dan osteoporosis sebagai masalah muskuloskeletal utama warga usia lanjut di Abad. Diperoleh dari http://www.majalah farmacia.com/rubrik/one_news.asp? IDNews=28.
  10. Koren, C., & Lowenstein, A. (2008). Late life widowhood and meaning in life. Diperoleh dari http://proquest.umi.com/pqdweb?index =0&did=2028642941&SrchMode=1&sid=1& Fmt=6&VInst=PROD&VType=PQD&RQT= 309& VName=PQD&TS=1278762383&client Id=45625.
  11. Mantra. (2010). Panti Jompo, tempat membuang mereka yang renta. Diperoleh dari http://www. balebengong.net/kabaranyar/2010/02/07/ panti-jompo-tempatmembuang-mereka-yang-renta.html.
  12. Mundiharno. (2010). Penduduk lansia: Perlunya perhatian terhadap kondisi lokal dan peran keluarga. Diperoleh dari www.akademika.or.id/arsip/AGE-DSOS.PDF.
  13. Nurdin, S. (2008). Hubungan perubahan psikososial lanjut usia dan perpisahan keluarga dengan tingkat kecemasan lansia di Panti Wredha Pucang Gading Semarang (Tesis, Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan). Universitas Muhammadiyah Semarang, Jawa Tengah.
  14. Nursasi, A.Y., & Fitriyani, P. (2002). Koping lanjut usia terhadap penurunan fungsi gerak di Kelurahan Cipinang Muara Kecamatan Jatinegara Jakarta Timur. Diperoleh dari www://repository.ui.ac. id/contents/koleksi/2/09b860dc26e53e296c73631 cbc0c166a007c9717.pdf.
  15. Potter, P. A. (1997). Fundamental of nursing: Concepts, process, and practice (4th Ed). St. Louis, Missouri: Mosby-Year Book Inc.
  16. Probosuseno. (2007). Mengatasi isolation pada lanjut usia. Diperoleh dari http://medicalzone. org/fuldfk/viewtopic.php?t=3686&sid=8fb 3b45481147f 18569b69466b887e37.
  17. Ribeiro, O., & Paul, C. (2008). Older male carers and the positive aspects of care. Diperoleh dari http://proquest.umi.compqdweb?index=1& did=1601688161&SrchMode=1&sid=1&Fmt=6 &VInst=PROD&VType=PQD&RQT=309&V Name=PQD&TS=1278762383&clientId= 45625.
  18. Setiti, S. G. (2007). Pelayanan lanjut usia berbasis kekerabatan (Studi kasus pada lima wilayah di Indonesia). Diperoleh dari www.ditppk.depsos. go.id/unduh06_PELAYANAN%20LAN JUT%20USIA%20BERBASIS%20KEKERABAT AN. pdf.
  19. Smeltzer, S. C., & Bare, B. G. (2001). Brunner and Suddarth’s textbook of medical surgical nursing (8th Ed). Philadelphia: Lippincott-Raven Publishers.
  20. Stanley, M., Blair, K.A., Beare, P.G. (2005). Gerontological nursing: Promoting successful aging with older adults (3rd Ed). Philadelphia: F.A. Davis Company.
  21. Subekti, I. (2007). Pengalaman tiga bulan pertama usia lanjut tinggal di Panti Werdha Griya Asih Lawang, Jawa Timur: Studi fenomenologi (Tesis, tidak dipublikasikan). Program Magister Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, Depok.
  22. Suriadi, A. (1999). Preferensi tempat tinggal pada masa lanjut usia (Studi pola pelayanan dan perawatan pada masa lanjut usia di Kotamadya Medan) (Tesis master, Program Magister Ilmu-Ilmu Sosial Program Studi Sosiologi Kekhususan Kesejah-teraan Sosial). Universitas Indonesia, Depok.
  23. Tang, M. (2004). Loneliss: The perspectives of elderly people. Diperoleh dari http://proquest.umi. compqdweb?index=2&did=918948711&Srch Mode=1&sid=1&Fmt=6&VInst=PROD&VType =PQD&RQT=309&VName=PQD&TS=127875 6423 &clientId=45625.
  24. Watson, R. (2003). Perawatan pada lansia. Jakarta: EGC.

How to Cite

Jafar, N., Wiarsih, W., & Permatasari, H. (2011). Pengalaman Lanjut Usia Mendapatkan Dukungan Keluarga. Jurnal Keperawatan Indonesia, 14(3), 157–164. https://doi.org/10.7454/jki.v14i3.62