Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer
Articles
VIEWS: 648
Published: 2011-11-24

Peningkatkan Harga Diri Pada Klien Gagal Ginjal Kronik Melalui Cognitive Behavior Therapy (CBT)

Akademi Keperawatan Husada, Jakarta 10730, Indonesia; Program Studi Magister Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, Depok 16424, Indonesia
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, Depok 16424, Indonesia
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, Depok 16424, Indonesia
cognitive behavior therapy (CBT) harga diri rendah kognitif perilaku

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan tentang pengaruh Cognitif Behavior Therapy (CBT) terhadap perubahan harga diri klien Gagal Ginjal Kronik (GGK) di unit hemodialisa RS H Jakarta. Penelitian dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan metode quasi eksperimen pre-post test without control group. Penelitian dilakukan terhadap 27 responden (klien GGK) yang sedang menjalani hemodialisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perubahan harga diri baik dari aspek kognitif maupun perilaku yang signifikan sesudah dilakukan intervensi CBT (p= 0,000; α= 0,05). Rekomendasi hasil penelitian CBT dijadikan salah satu terapi spesialis bagi klien GGK di unit hemodialisa pada khususnya dan klien yang mengalami gangguan psikososial pada umumnya.

References

  1. Bond, F.W., & Dryden. (2002). Handbook of cognitive behaviour therapy. Chichester: John Wily & Sons, Ltd.
  2. Boyd, M.A., & Nihart, M.A. (1998). Psychiatric nursing: Contemporary practice (1st Ed.). Philadelphia: Lippincott – Raven Publisher.
  3. Bush, J.W. (2005). Cognitive behavior therapy. Diperoleh dari http://www.cognitivetherapy. com/index.html.
  4. Depkes RI. (2004). Angka kejadian penyakit- penyakit kronik di Indonesia. Jakarta: Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik Departemen Kesehatan RI.
  5. Feldman. (1989). Adjustment: Applying psychology in complex world. New York: Mc Graw-Hill.
  6. Kusnadi, Y. (2003). Depresi pada pasien gagal ginjal. Diperoleh dari http://www.indomedia. com/stripo/2003/10/19/1910kes2.htm.
  7. Levey, A.S., & Coresh, J. (2001). Clinical practice guidelines for chronic kidney disease: Evaluation, classification, and stratification. AJKD, 39 (2), S1–S266.
  8. Lumenta, N.A. (2005). Konsultasi: Mencegah gagal ginjal. Diperoleh dari http://www.sinarharapan. co.id/iptek/kesehatan/2005/0506/kes2.html.
  9. Purwanto. (2004). Dapatkah gagal ginjal bertahan hidup. Diperoleh dari http://www.suaramerdeka. com/harian/0406/08/kol05.htm.
  10. Roesli, R.M.A. (2006). Gagal ginjal. Diperoleh dari http://totalwellness.blogsome.com/.
  11. Siregar, P. (2001). Paradigma baru penatalaksanaan gagal ginjal terminal. Diperoleh dari http://www.tempo.co.id/medika/arsip/022002/keg-1.htm.
  12. Stallard, P. (2002). Think good – feel good: A cognitive behavior therapy workbook for children and young people. Chicester. John Wiley & Sons.
  13. Stuart, G.W., & Laraia, M.T. (2005). Principle and practice of psychiatric nursing (8th Ed.). Philadelphia: Elsevier Mosby.
  14. Stuart, G.W., & Sudeen, S.J. (2005). Buku saku keperawatan jiwa (4th Ed.). Jakarta: EGC.
  15. Suhud, M. (2005). Cuci darah demi kualitas hidup. Diperoleh dari http://kompas.com/kesehatan/news/0508/21/080710.htm.
  16. Sulistio, A. (2006). Cognitive behavior therapy untuk anak dengan konsep diri negatif. Jakarta: Fakultas Psikologi UI.

How to Cite

Setyaningsih, T., Mustikasari, M., & Nuraini, T. (2011). Peningkatkan Harga Diri Pada Klien Gagal Ginjal Kronik Melalui Cognitive Behavior Therapy (CBT). Jurnal Keperawatan Indonesia, 14(3), 165–170. https://doi.org/10.7454/jki.v14i3.63