Abstract
Luka dekubitus adalah suatu masalah endemic bagi populasi pasien yang dirawat di rumah atau rumah perawatan lainnya. Pasien-pasien tersebut memiliki resiko untuk mengalami terjadinya luka dekubitus selama perawatan. Insiden dan prevalensi terjadinya luka dekubitus pada populasi ini di Amerika Serikat cukup tinggi untuk mendapatkan perhatian dari kalangan tenaga kesehatan. Penelitian menunjukkan bahwa prevalensi luka dekubitus bervariasi, tetapi secara umum dilaporkan bahwa 5% sampai 11% terjadi di tatanan perawatan akut (“acute careâ€), 15% sampai 25% di tatanan perawatan jangka-panjang (â€longterm careâ€), dan 7% sampai 12% di tatanan perawatan rumah (“home health careâ€).
Berdasarkan panduan praktek klinik yang dikeluarkan oleh AHCPR, intervensi keperawatan yang digunkan untuk mencegah terjadinya luka dekubits terdiri dari tiga kategori yaitu: perawatan kulit dan penanganan dini, penggunaan berbagai matras atau alas, dan edukasi pasien.
Tinjauan pustaka terpadu ini bertujuan untuk menggali hasil penelitian yang dilakukan berkaitan dengan intervensi keperawatan untuk mencegah terjadinya luka dekubitus pada populasi orang dewasa, dan hasilnya akan dibandingkan dengan panduan praktek klinik yang dikeluarkan oleh AHCPR.
Dalam penelusuran kepustakaan dengan menggunakan fasilitas CINAHL pada tahun 1990-1995, didapatkan 12 artikel penelitian yang berkaitan dengan intervensi keperawatan untuk mencegah terjadinya luka dekubitus, yang terdiri dari 8 penelitian tentang penggunaan matras, 2 penelitian tentang pengaturan posisi baring, dan 2 penelitian tentang edukasi pasien.
Penelitian dalam kurun waktu lima tahun terakhir terlihat lebih berfokus pada efek dari berbagai matras untuk mengurangi penekanan jaringan dan perkembangan luka dekubitus. Sedangkan penelitain tentang perawatan kulit dan posisi tubuh, dan edukasi pasien terbatas.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dalam kurun waktu lima tahun terakhir didapatkan bahwa 1) penggunaan matras yang mereduksi penekanan jaringan dapat menjadi tindakan yang efektif untuk mencegah terjadinya luka dekubitus, 2) intervensi dengan melakukan pengangkatan bagian tubuh tertentu sebagai tambahan jadual dari perubahan posisi yang rutin membantu dalam mencegah terjadinya luka dekubitus, 3) interval perubahan posisi setiap dua jam mungkin dapat merugikan integritas kulit pada populasilanjut usia, 4) perawata yang terlibat didalam edukasi pasien agar lebih menyadari bahwa tindakannya dalam upaya meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pasien untuk mencegah terjadinya luka dekubitus akan sangat mempengaruhi sikap dan perilaku pasien dalam melakukan tindakan-tindakan untuk mencegah terjadinya luka dekubitus.
Untuk peneliti selanjutnya direkomendasikan agar lebih memperhatikan area penelitin yang berhubungan dengan perawatan kulit, pengaturan posisi dan edukasi pasien karena kategori intervensi keperawatan ini masih sangat terbatas diteliti. Dan suatu penelitian replikasi perlu dilakukan untuk melihat efektifitas dari interval perubahan posisi baring yang secra tradisional dilakukan setiap dua jam.
Â
Â
Pressure ulcers are an endemic problem in hospitalization, institutionalized, and debilitated patient populations. Patients are at risk for the development of pressure ulcers. The incidence and prevalence of pressure ulcers among these populations in the United States are high enough to warrant concern of health care providers. Studies indicate that the prevalence of pressure ulcers varies, but it has been generally reported to be 5% to 11% in acute care settings, 15% to 25% in long term settings, and 7%-12% in home healthy settings.
Based on the AHCPR’s clinical practice guideline, preventive nursing interventions for the development of pressure ulcers were categorized into skin care and early treatment, use of mechanical loading and support surface, and patient education.
The purpose of this paper is to explore research study has been conducted in area of nursing interventions to prevent the development of pressure ulcers among adult populations within the last five years, and to compare the result with the clinical practice guideline of predicting and prevention of pressure ulcers by AHCPR.
In reviewing the literatures by using the CINAHL in 1990 through 1995, there were twelve research projects related to the subject has been found consisting of eight studies related to the use of various support surfaces, two studies related to body positions, and other two studies related to patient education.
Literature within the last five years has appeared to focus on the effects of various support surface on pressure reduction and pressure sore development. Whereas, studies on skin care and body position and patient education have been limited.
Based on the findings from the studies being conducted the last five years, the following can be concluded: 1) the utilization of pressure-reducing support surfaces could be an effective measure to prevent the development of pressure ulcers, 2) the small shift intervention in conjunction with routine turning schedules aids in the prevention of pressure ulcers, 3) the traditional two-hour turning intervention may be detrimental to the skin integrity of older adults, 4) nurses engaged most frequently in educational encounters with the client in the prevention of pressure ulcers; therefore, nurses need to remember that their actions can influence the attitudes of clients towards the acquisition of pressure ulcers prevention knowledge and skill.
For the researcher it is recommended that the area of skin care interventions and patient education should be more considered, due to the limitations of studies have been conducted in these areas. A replication study to explore the effectiveness of specified turning intervals should be conducted. It is also recommended that a one and half hour turning policy be established with using a larger sample than a study conducted by Knox et al (1994).