Abstract
Diabetes Melitus Tipe 2 (DM Tipe 2) adalah kelainan metabolik yang ditandai dengan hiperglikemia yang diakibatkan kurangnya sekresi insulin, resistensi insulin, atau keduanya. Kondisi hiperglikemia kronis dapat menyebabkan berbagai komplikasi yang salah satunya adalah kaki diabetik yang menjadi penyebab utama dilakukannya amputasi pada klien DM tipe 2. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengalaman klien DM tipe 2 pasca amputasi mayor ekstremitas bawah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Hasil analisis data menghasilkan enam tema, yaitu: perubahan dalam kehidupan setelah amputasi, respon atau perasaan terkait amputasi, mekanisme koping, dukungan sosial yang diterima, makna hidup, dan pelayanan kesehatan yang diterima. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dalam meningkatkan kualitas asuhan keperawatan melalui peningkatan dukungan rehabilitasi secara fisik, psikososial, dan spiritual pada klien DM tipe 2 pasca amputasi mayor ekstremitas bawah.
References
- Briggs, W. (2006). The mental health problems and needs of older people following lower limb amputation. Clinical Gerontology, 16, 155–163.
- Dunning, T. (2009). Care of people with diabetes: A manual of nursing practice. Singapore: Willey-Blackwell.
- Ehde, D.M., Czerniecki, J.M., Smith, D.G., Campbell, K.M., Edwards, T.,Jensen, M.P., et al. (2000). Chronic phantom sensations, phantom pain, residual limb pain, and other regional pain after lower limb amputation. Archive Physical Medicine Rehabilitation, 81, 1039–044.
- Gallagher, P., & MacLachlan, M. (2000). Positive meaning in amputation and thoughts about the amputated limb. Prosthetics and Orthotics International, 24 (3), 196–204.
- Falvo, D. (2005). Medical and psychosocial aspect of chronic illness and dissability. Sudbury, MA: Jones and Bartlett Publishers.
- Horgan, O., & MacLachlan, M. (2004). Psychosocial adjustment to lower-limb amputation: A review. Disability and Rehabilitation, 26 (14), 837–850.
- Kuiken, T., Huang, M., & Harden, N. (2002). Perioperative rehabilitation of the transtibial and transfemoral amputee. Physical Medicine and Rehabilitation, 16 (3), 521–537.
- Madabhushi, L., Reuben, S.S., Steinberg, R.B., & Adesioye, J. (2007). The efficacy of postoperative perineural infusion of bupivacaine and clonidine after lower extremity amputation in preventing phantom limb and stump pain. Journal of Clinical Anasthesia, 19 (3), 226–229.
- Pusat Data dan Informasi Perhimpunan Rumah Sakit Indonesia. (2011). RI rangking keempat jumlah penderita diabetes terbanyak dunia. Diperoleh dari http://www.pdpersi.co.id/con tent/news.php?mid=5&nid=618&catid=23.
- Salehi, S., Ghodousi, A., & Ojaghloo, K. (2012). The spiritual experiences of patients with diabetes-related limb amputation. Iranian Journal of Nursing and Midwifery Research, 17 (3), 225–228.
- Senra, H., Oliveira, R.A., Leal, I., & Vieira, C. (2011). Beyond the body image: A qualitative study on how adults experience lower limb amputation. Clinical Rehabilitation, 26 (2), 180–191.
- Stineman, M.G., Kwong, P.L., Xie, D., Kurichi, J.E., Ripley, D.C., Brooks, D.M., et al. (2010). Prognostic differences for functional recovery after major lower limb amputation: Effects of the timing and type of inpatient rehabilitation services in the veterans health administration. American Academy of Physical Medicine and Rehabilitation, 2 (4), 232–243.
- Unwin, J., Kacperek, Lynn., & Clark, C. (2009). A prospective individu of positive adjustment to lower limb amputation. Clinical Rehabili-tation, 23, 1044–1050.
- Wallis, S. (2000). The Amputee. Dalam P. S. Davis (Editor), Nursing the Orthopaedic Patient (hal. 351–373). London: Churchill Livingstone.
- World Health Organization. (2004). The rehabilitation of people with amputation. Diperoleh dari http://www.posna.org/news/ amputations.pdf.