Abstract
Tuberculosis (TB) is a global public health problem. Families need to meet healthcare needs during the treatment of TB sufferers. This study aims to identify healthcare needs of families caring for patients with the disease. The cross-sectional study involved 83 families caring for TB patients. The research was conducted at a Primary Healthcare Center in an urban area in West Java. The results revealed that 60.2% of caregivers were 18–40 years old, 60.2% were female, 51.8% were senior high school educated, 43.4% were housewives, 86.7% had an income under the regional minimum wage, and 55.4% had cared for the TB patients for 3–6 months. The families had healthcare needs for emotional support (mean 33.72, SD 4.16); information support (mean 33.28, SD 4.09); instrumental support (mean 32.4, SD 3.73); and appraisal support (mean 28.01, SD 5.93). The greatest support need was how to encourage clients to take treatment completely (Score: 140); TB treatment information (Score: 138); financial support for chest x-ray costs (Score: 114); and how to assess patient behavior in maintaining health (score: 133). Based on the study result, the families need to improve their ability to give appraisal support during the patient's treatment. The identification of families’ healthcare needs in caring for patients with pulmonary TB can provide primary data for developing innovative programs integrated with DOTS programs in healthcare services to improve family support.
Abstrak
Kebutuhan Perawatan Kesehatan Keluarga yang Merawat Pasien Tuberkulosis. Tuberkulosis (TB) merupakan masalah kesehatan masyarakat global. Keluarga harus memenuhi kebutuhan perawatan kesehatan selama pengobatan pada pasien TB. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan perawatan kesehatan pada keluarga yang merawat pasien TB. Penelitian cross-sectional ini melibatkan responden sebanyak 83 keluarga yang merawat pasien TB. Penelitian ini dilaksanakan di sebuah Puskesmas di Kota Depok, Jawa Barat. Penelitian ini melaporkan sebanyak 60,2% berusia 18–40 tahun, 60,2% perempuan, 51,8% lulus sekolah menengah atas, 43,4% ibu rumah tangga, 86,7% pendapatan di bawah upah minimum regional, 55,4% merawat pasien TB selama 3–6 bulan. Keluarga memiliki kebutuhan perawatan kesehatan untuk dukungan emosional (rerata 33,72, SD 4,16), dukungan informasi (rerata 33,28, SD 4,09), dukungan instrumental (rerata 32,4, SD3,73), dukungan penghargaan (rerata 28,01, SD 5,93). Kebutuhan tertinggi yaitu bagaimana mendorong pasien melakukan pengobatan secara tuntas (140), informasi pengobatan TB (138), dukungan keuangan untuk biaya pemeriksaan rontgen (114), dan bagaimana mengkaji perilaku pasien dalam mempertahankan kesehatan (133). Keluarga membutuhkan peningkatan kapasitas dalam memberikan dukungan penghargaan selama pengobatan pasien. Kebutuhan akan perawatan kesehatan pada keluarga yang merawat pasien TB dapat dijadikan data dasar dalam mengembangkan program inovatif terintegrasi dengan program DOTS di fasilitas layanan kesehatan dalam meningkatkan dukungan pada pasien TB.
Kata kunci: keperawatan keluarga, sistem dukungan, Tuberkulosis paru
References
- Arikunto, S., & Jabar, C.S.A. (2009). Evaluasi program pendidikan: Pedoman teoritis praktis bagi praktisi pendidikan. Bumi Aksara.
- Biswas, B.R. (2010). The relationship between family support and health behaviors among patients with pulmonary TB (Doctoral dissertation, Prince Songkla University). Prince of Songkla University, Thailand. Retrieved from https://kb.psu.ac.th/psukb/bitstream/2010/7829/1/326002.pdf
- Depok Health Office (2018). Profil Kesehatan Kota Depok Tahun 2017. Retrieved from https://cms.depok.go.id/upload/file/a8ddb091f077b7d7138fe876b652d821.pdf
- Firdaus, K.M.A.Z., & Widodo, A. (2012). Pengaruh peranan pengawas menelan obat (PMO) terhadap keberhasilan pengobatan TB Paru di wilayah kerja Puskesmas Baki Sukoharjo (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta). Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta. Retrieved from http://eprints.ums.ac.id/21949/20/NASKAH_PUBLIKASI.pdf
- Hannan, M., & Hidayat, S. (2013). Peran keluarga dalam perawatan penderita tuberkulosis paru di Kecamatan Gapura Kabupaten Sumenep. Jurnal Kesehatan Wiraraja Medika, 3 (1), 16–20. doi: 10.24929/fik.v3i1.38.
- Hayati, F.R., Kurniawan, T., & Yudianto, K. (2012). Kajian kebutuhan informasi perawatan di rumah pada pasien TB Paru di Puskesmas Melong Asih Cimahi. Student E-Journal, 1 (1), 1–15.
- Hendesa, A., Tjekyan, R.M.S., & Pariyana. (2018). Hubungan pengetahuan, sikap, dan dukungan keluarga dengan kepatuhan berobat pada pasien Tuberkulosis Paru di RS Paru Kota Palembang Tahun 2017. Majalah Kedokteran Sriwijaya, 4, 175–184. doi: 10.36706/mks.v50i4.8565.
- Herawati, E., Purwanti, O.S., & Teguh, S. (2015). Hubungan antara pengetahuan dengan efikasi diri penderita tuberkulosis paru di Balai Kesehatan Paru Masyarakat Surakarta. Jurnal Berita Ilmu Keperawatan, 11 (1), 1–9. doi: 10.23917/bik.v11i1.10585.
- Kaakinen, J.R., Duff, V.G., Coehlu, D.F., & Hanson, S.M.H. (2010). Family health care nursing: Theory, practice, & research (4th ed.). F.A Davis Company.
- Kartikasari, D., & Handayani, F. (2012). Pemenuhan kebutuhan dasar manusia pada lansia demensia oleh keluarga. Jurnal Keperawatan Diponegoro, 1 (1), 175–182.
- Lailatul, N.M., Rohmah, S., & Wicaksana, A.Y. (2015). Upaya keluarga untuk mencegah penularan dalam perawatan anggota keluarga dengan TB Paru. Jurnal Keperawatan, 6 (2), 108–116. doi: 10.22219/jk.v6i2.2865.
- Ministry of Health Republic of Indonesia. (2013). Riset kesehatan dasar 2013. Retrieved from https://pusdatin.kemkes.go.id/resources/download/general/Hasil Riskesdas 2013.pdf
- Ministry of Health Republic of Indonesia. (2017). Profil kesehatan Indonesia Tahun 2016. Retrieved from https://pusdatin.kemkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-kesehatan-indonesia/Profil-Kesehatan-Indonesia-2016.pdf
- Panjaitan, F. (2012). Karakteristik penderita tuberkulosis paru dewasa rawat inap di Rumah Sakit Umum Dr. Soedarso Pontianak periode September–November 2010. Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura, 1 (1).
- Putera, I., Pakasi, T.A., & Karyadi, E. (2015). Knowledge and perception of tuberculosis and the risk to become treatment default among newly diagnosed pulmonary tuberculosis patients treated in primary health care, East Nusa Tenggara: A retrospective study. BMC Research Notes, 8, 4–9. doi: 10.1186/s13104-015-1209-6.
- Rachmawati, N.I., Suryani, S., & Isabella, C. (2015). Kebutuhan psikososial keluarga yang mempunyai anggota keluarga menderita TB Paru. Jurnal Keperawatan Padjadjaran, 3 (1), 25–32. doi: 10.24198/jkp.v3i1.96.
- Rezal, F., Nirmala, F., & Syafri, W.U. (2019). Studi kualitatif dukungan keluarga dan motivasi terhadap kesembuhan pada penderita Tuberkulosis Paru di Wilayah Puskesmas Kemaraya Kota Kendari Tahun 2019. Preventif Journal, 5 (1), 34–43. doi: 10. 37887/epj.v5i1.15595.
- Solikhah, M.M., & Fitriyani, N. (2018). Hubungan dukungan instrumental dari keluarga dengan efikasi diri klien Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Jagakarsa Jakarta Selatan. Motorik Jurnal Ilmu Kesehatan, 13 (27), 108–114.
- Statistics Indonesia. (2016). Statistik Indonesia 2016. Retrieved from https://www.bps.go.id/publication/2016/06/29/7aa1e8f93b4148234a9b4bc3/statistik-indonesia-2016.html
- Sukumani, J.T., Lebese, R.T., Khoza, L.B., & Risenga, P.R. (2012). Experiences of family members caring for tuberculosis patients at home at Vhembe district of the Limpopo Province. Curationis, 35 (1), 1–8. doi: 10.4102/curationis.v35i1.54.
- World Health Organization. (2016). Global Tuberculosis report 2016. World Health Organization. Retrieved from https://apps.who.int/iris/bitstream/handle/10665/250441/9789241565394-eng.pdf?sequence=1&isAllowed=y